TINTAKALTIM.COM-Warga Mandar ada di beberapa negara. Itu terbukti dari perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H yang digelar Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB) Kota Balikpapan. Perayaan yang disiarkan online oleh tim Informasi Teknologi (IT) paguyuban ini, ternyata disaksikan warga Mandar di beberapa negara.
Mereka adalah para tenaga kerja wanita (TKW) dan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Mandar tetapi sedang bekerja di sejumlah negara seperti Malaysia, Arab Saudi, Brunei, Qatar bahkan India.

“Benar dan agak surprise, tim kita saat acara menyiarkan secara live di sosial media (sosmed) facebook.Ternyata mendapat respons dari saudara-saudara kita TKW dan TKI asal Mandar itu. Mereka menyebut acaranya menarik karena dirangkai ada lomba tiriq atau tiri yang menjadi tradisi saat maulid warga Mandar,” kata Sekretaris KKSMB Balikpapan Drs Junaidi Latif menjelaskan rangkaian acara maulid yang digelar di Gedung Kesenian Balikpapan (GKB) itu, Rabu (27/10/2021) malam.

Acara maulid itu dihadiri Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME yang juga Ketua Umum KKSMB Balikpapan, Ketua KKSMB Provinsi Kaltim Prof Masjaya yang juga Rektor Universitas Mulawarman (Unmul), sesepuh KKSMB H Kalman Bora, Sekretaris DPRD Balikpapan Irfan Taufiq dan Mantan Ketua DPRD Majene Hajar Nuhung, panasihat KKMSB Ahmad Mallolongan, Sektaris Dispenda Idham Mustari SE dan Sektaris Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Alwiati serta undangan lainnya.

Menurut Junaidi, peringatan maulid warga Mandar itu memang dipadukan antara tradisi dan akulturasi budaya serta agama yang kental.
“Maulid itu ajaran agama tetapi KKSMB atau warga Mandar ingin ada nuansa kebudayaan bagian yang tak terpisahkan dengan syiar Islamnya,” kata Junaidi.
Menurut Junaidi ada semacam ‘ruang kompromi’ antara budaya dan agama di Mandar. Sehingga, saat acara maulid di Balikpapan tradisi tiri atau tiriq ditampilkan dan ternyata antusias warga Mandar sangat luar biasa.

Adanya tiri atau tiriq bahkan dilombakan saat maulid itu, menarik perhatian undangan. Tiri sendiri kata Junaidi adalah pernik-pernik hiasan yang ditancapkan di pohon pisang. Juga sebagai wahana ekspresi kecintaan (kegembiraan) memperingati kelahiran Rasulullah SAW.
Wujudnya kata Junaidi, berupa pohon pisang yang dihiasi sedemikian rupa lalu ditancapkan ke batang pisang tersebut ada telur, bendera warna-warni dan di sekitar itu dibuatkan tempat untuk berdirinya pohon pisang dan diisi dengan panganan khas Mandar seperti songkolo, balundake’, cucur, baje’ pisang, buu-buus, tallo’ pannyu, atupe’ pisang barangan dan macam buah lainnya.
“Tiriq atau tiri adalah ciri khas warga Mandar di antara masyarakat lainnya perihal perayaan maulid. Dan itu ada filosofinya,” kata Sekretaris KKMSB Balikpapan Drs Junaidi Latif menjelaskan kaitan maulid dan tiriq atau tiri itu.
Menurut Junaidi filosofinya adalah kaitan adanya barakka (berkah) dan tiri itu suatu jalan menuju pencipta Allah SWT. “Jadi semacam simbol dan filosofi saja. Tetapi, kental nilai budaya dan agamanya,” ujar Junaidi.
UKHUWAH DAN PROKES
Sementara itu, Ketua KKSMB Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME yang juga Walikota Balikpapan mengatakan, peringatan maulid untuk mengingat perjuangan Rasulullah membela Islam. Juga untuk mencontoh bagaimana kepribadian dan figur seorang hamba Allah yang jadi suri tauladan atau panutan manusia di dunia.

“Banyak contoh-contoh kebaikan Rasulullah SAW semasa hidupnya. Dia adalah orang yang sangat jujur dan aklhaknya sangat baik. Jadi patut jadi contoh di era sekarang,” kata Walikota.
Walikota menyebutkan, perayaan maulid dan berkumpulnya keluarga Mandar bagian dari wujud silaturahmi serta merajut persaudaraan sesama muslim (ukhuwah Islamiyah).
“Jaga kekompakan, persaudaraan dan persatuan serta kota Balikpapan tetap aman. Warga Mandar harus bahu-membahu menjalin kekompakan untuk ikut memberi kontribusi terhadap kota Balikpapan,” pinta Walikota Rahmad.
Bukan itu saja, Walikota juga berpesan kendati vaksinasi dosis kedua sudah dilakukan, tetapi diharapkan masyarakat tidak serta-merta mengganggap aman dan kebal atas virus. “Tetap jaga protokol kesehatan (prokes) khususnya menggunakan masker. Jangan karena sudah divaksin terus merasa aman dari covid-19,” pinta Walikota.
GRATIS KE UNMUL
Sementara itu Prof Masjaya mengatakan, silaturahmi dan persaudaraan harus terus dijaga warga Mandar di mana saja. Karena itu bagian dari wujud kebersamaan dan implementasi keberadaan kerukunan yang menyatu dalam paguyuban.

“Saya warga Mandar ingin KKSMB ini maju dan warga Mandar di mana saja harus memberi kontribusi positif dan menjadi contoh yang baik,” kata Masjaya.
Ia pun menyinggung, Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME merupakan alumni S2 Unmul dengan gelar magister ekonomi (ME). Diharapkan untuk melanjutkan kembali ke jejang doktor atau S3.
“Unmul juga memberi prioritas gratis bagi mahasiswa yang ingin belajar di Unmul tetapi ada catatannya yakni orangtuanya meninggal karena covid-19,” jelas Masjaya, Rektor Unmul ini.
LOMBA TIRI
Sementara itu, di sela acara juga digelar lomba tiri dengan tiga dewan juri yakni Prof Masjaya, H Kalman Bora dan H Rahmad Mas’ud SE ME yang menilai masing-masing kecamatan dengan karya dan kreativitas tiri ditampilkan di acara.

Dalam lomba itu, tiri yang sudah dimodifikasi berupa wujud perahu yang bertuliskan Balikpapan Madinatul Iman meraih juara I dari Balikpapan Utara.

Selanjutnya karya tiri dari Balikpapan Kota meraih juara II dan Balikpapan Selatan menyabet juara III. Dan secara berturutan lainya yakni juara harapan I (Balikpapan Barat), juara harapan II (Balikpapan Tengah) dan juara harapan III (Balikpapan Timur). Semuanya mendapat hadiah berupa sedekah dari Walikota Balikpapan dalam bentuk dana cash.
Acara maulid semakin memberi warna kaitan perjalanan Rasulullah berdakwah dari masa muda hingga dewasa yang disampaikan Ustaz Luqmanul Hakim Lc MPd dengan penampilan pula qasidah dari ibu-ibu warga Mandar persembahan Balikpapan Timur. (gt)