TINTAKALTIM.COM-Namanya unik. Tetapi itu merupakan akronim atau singkatan. Sejatinya, komunitas ini terdiri dari ibu-ibu yang punya sifat feminim, lembut dan ingin agar silaturahmi berjalan lewat sinergi dan kolaborasi. Muncul nama komunitasnya juga dadakan, ide dari salahsatu pembina Hj Darliana.
Komunitas itu bernama ‘Macan Community’ atau Komunitas Mama-mama Cantik Balikpapan. Brand cantik, karena mereka adalah wanita yang selalu ingin tampil berbeda demi aura positif.
“Ini hanya wadah berkumpul, bukan untuk gaya-gayaan saja, tetapi komunitas ‘Macan’ lebih merajut silaturahmi dan bicara program kewanitaan ke depan sebab banyak program perempuan itu positif,” kata salahsatu pembina ‘Macan Community’ Balikpapan Hj Darliana menjelaskan komunitas ibu-ibu tersebut.
Sebenarnya kata Hj Darliana, ide ini muncul saat ingin menggelar reuni Ikatan Alumni SMEA Satu (IASTU). Sekalian diramu jadi pertemuan yang melibatkan ibu-ibu tak hanya alumni SMEA 1. Dan, istri Walikota Balikpapan Hj Nurlena Rahmad Mas’ud didaulat sebagai panasihat.
“Keberadaan Bu Wali sangat penting, bisa jadi ajang sharing dan mendengar masukan apa saja program yang dapat dijalankan secara sinergi dan kolaborasi,” ujar Hj Darliana.
Masuk wadah ‘Macan Community’ kata Hj Darliana, istri walikota itu karena juga sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Balikpapan dan Ketua Tim Penggerak PKK Balikpapan yang di dalamnya juga pengurusnya banyak kalangan wanita.
“Jadi kita berharap, Macan Community bisa jadi komunitas yang lebih memberikan inspirasi ibu-ibu lainnya di Balikpapan,” tambah Hj Darliana.
Dikatakan Hj Darliana, jika kalangan mama-mama cantik berkumpul, tak harus bicara dalam konteks gaya hidup (lifestyle). Dan Macan Community juga melibatkan semua kalangan ibu-ibu dari berbagai strata.
“Kita berkumpul bicara aktivitas sosial, sebab kita mahluk sosial yang juga saling tolong-menolong. Karena, ibu-ibunya juga bergelut di berbagai bidang, jadi itu dapat dikembangkan. Suka seni yo monggo, yang pengusaha punya kelebihan berbagai dan membuat program positif ibu-ibu lainnya ya silakan. Intinya semua positif untuk masyarakat,” ujar Hj Darliana.
ALUMNI
Sementara itu, Pembina Macan Community lainnya, H Mas’at Ali menyebutkan, komunitas mama-mama cantik diharapkan jadi wadah positif yang lebih menggerakkan potensi ibu-ibu di Balikpapan.
“Kita berkumpul karena bersamaan HUT ke-5 yang diberi nama mama-mama cantik group.Temanya juga menarik yakni menjalin komunikasi, silaturahmi dan tetap solid. Ragam kegiatan sekaligus digelar. Ada canda, ada bicara program positif dan silaturahmi bahkan lomba bernyanyi pop menyalurkan bakat mama-mama cantik,” jelas Hj Mas’at
Disebutkannya, silaturahmi yang dibangun Macan Community berkumpul tetapi juga berfaedah. Sebab, jangan sampai kumpul-kumpul tapi un-faedah.
“Kata orang-orang itu, kalau un-faedah kan lebih baik tak usah buat komunitas. Makanya, penasihat kita Bu Wali berharap bisa sinergi membangun Balikpapan,” jelas Mas’at Ali yang cukup dikenal memiliki leadership di dalam organisasi apapun ini.
DUKUNG PEMERINTAH
Sementara itu, Panasehat Komunitas Mama-mama Cantik Hj Nurlena Rahmad menyebutkan, komunitas apapun yang dibentuk kalau tujuannya positif dipersilakan. Namanya boleh beragam, asalkan bisa menjalin silaturahmi, membuat program positif untuk masyarakat.
“Ibu-ibu itu kan bisa diberdayakan untuk membuat program positif. Nah, program Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan untuk perempuan itu banyak. Nanti disinergikan dan outputnya untuk kepentingan warga,” ujarnya.
Menurut Hj Nurlena, sekarang ini pemerintah punya program bagaimana meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Misalnya, peningkatan kualitas anak, perempuan atau pemuda.
“Makanya partisipasi wanita atau ibu-ibu yang lebih gaul disebut emak-emak atau mama-mama cantik itu diarahkan ke program positif. Nah, kalau ada komunitas wanita lainnya berbuat untuk kepentingan Kota Balikpapan, wah itu sangat baik, bisa disinergikan,” ujarnya.
Dijelaskan Hj Nurlena, pemberdayaan perempuan tak terbatas pada aspek ekonomi saja tetapi juga sosial, budaya bahkan politik. Kolaborasi multipihak sangat dibutuhkan untuk mendukung program pemerintah. Sehingga, jika ada komunitas wanita lainnya dan punya program positif harus didukung.
“Silakan komunitas ibu-ibu lainnya berbuat untuk program positif. Kebetulan saya ini istri Walikota diminta jadi panasehat ‘Macan Community’, ya ikut saja sebab tujuannya juga positif. Apalagi sekarang eranya digital, sehingga program-program positif itu bisa di-share di sosial media (sosmed),” ujar Hj Nurlena yang terus aktif melakukan pemberdayaan perempuan di Kota Balikpapan.
Dalam acara silaturahmi itu, dihadiri juga Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Balikpapan dan Kesatuan Perempupan Partai Golkar (KPPG) Hj Suharti SE, Hj Sarmina Mukmin Faisyal, Wakil Ketua PWRI Kota Balikpapan Hj Rusdiana Parto S Sos, Sekretaris MTW Arruaidah Wa Jamiah Sri Eka dan lainnya.
Kepanitiaan juga sempat dibentuk yang diketuai Murniaty dengan sekretaris Yulia Ananda dengan pembina lainnya Hj Darliana. Dan dari lomba pop singer itu dipilih juara I suharti Haseng (Iwapi), juara II dr Hj Syarifah (perorangan) dan juara III Hj Ita (mama-mama cantik). “Pokoknya silaturahmi seru sambil ngobrol program positif untuk ke depan,” kata Mas’at Ali. (gt)