TINTAKALTIM.COM-Mengubah perilaku (mindset) mengurangi konsumsi nasi? Pasti berat. Karena, seolah mengubah tatanan kehidupan kaitan pangan atau ‘diversifikasi makanan’.
Bayangkan, makan nasi itu kebutuhan primer sehari-hari. Disebut belum makan, kalau belum makan nasi. Tapi, bagi Kapolresta Balikpapan Kombes Pol V Thirdy Hadmiarso ternyata berbeda. Ia justru berkampanye tanpa nasi (no rice) saat makan.
“Sudah saya lakukan sejak tahun 2010. Dan badan lebih sehat, enteng dan ternyata tanpa nasi lebih enak kok,” kata Kapolresta di sela-sela makan siang bersama jajaran insan kargo logistik transporasi udara dan laut yang tergabung dalam Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Kaltim pimpinan H Faisal Tola.

Terlihat dalam silaturahmi plus makan siang itu Wakapolresta Balikpapan AKBP Sepbril Sesa, Kapolek KP3 Pelabuhan Semayang AKP Abu Sangit, General Manager PT Pelindo IV Balikpapan Iwan Sjarifuddin, Wk Ketua INSA Balikpapan Joko Subiyanto, Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Balikpapan Jhony dan undangan lainnya di salah satu rumah makan bilangan Bandar Balikpapan.
Kapolresta menyebut, di tahun 2010 berat badannya ‘bongsor’ sekitar 98 kilogram. Suatu ketika, ia ada saran dari seseorang agar mengurangi nasi dan menjadikan variasi menu pengganti nasi dan itu akhirnya jadi gaya hidup (lifestyle).
“Alhamdulillah, setelah tanpa nasi ada pengganti karbohidrat lainnya. Sayur itu enak. Tapi, untuk sea food, daging masih tetap. Kan saya bukan vegetarian,” kata Kapolresta.
Vegetarian adalah pola makan tanpa daging atau sejenisnya. Tetapi, nasi masih dilakukan. Hanya, lebih banyak asupan lain seperti tempe atau tahu.
Selain berat barat badan turun menurut Kapolresta, makan tanpa nasi yang di dalamnya banyak glukosa atau karbohidrat menghasilkan gula, seseorang gula darahnya normal dan lebih dinamis di lingkungan kerja.

“Hasil general medical check up normal semua. Itu karena makan tanpa nasi tadi,” kata mantan Itwasda Polda Metro Jaya yang rajin puasa (syaum) ini.
Dari pengamatan media ini, Kapolresta menikmati makanan tanpa nasi itu. Di piring, terlihat ada tumis tauge dan sayuran lain juga udang. Tak ada sedikit pun nasi.
Faisal Tola sangat memberi apresiasi atas gaya hidup Kapolresta yang makan tanpa nasi ini. Justru, ia ingin ikut cara itu tetapi rasanya sulit. “Coba liha badan Pak Kapolresta bagus ya. Karena mengurangi karbohidrat, justru tidak lemas makin giat,” komentar Faisal Tola.
Menurut Faisal Tola, sehat menjadi gaya hidup dan itu bisa menciptakan kepuasan hidup. “Ada yang bilang, sayur, buah dan olahraga itu membuat orang bahagia. Dan katanya bisa menurunkan obesitas,” pungkas Faisal Tola sambil melirik badannya seraya tersenyum. Ayo hidup sehat ala Kapolresta. (gt)