TINTAKALTIM.COM-Kamar dagang dan industri (Kadin) itu organisasi pengusaha yang strategis. Dalam fungsinya sebagai wadah dan wahana komunikasi, informasi bahkan advokasi atau perlindungan pengusaha. Sehingga, harus maju dan berkembang.
“Peran Kadin harus maju. Apalagi Balikpapan sebagai kota yang bukan lagi penyangga tapi sebagai kota transit Ibu Kota Negara (IKN) dengan Penajam Paser Utara (PPU). Sehingga, organsiasi pengusahanya harus berkembang dan mengikuti perkembangan,” kata mantan Ketua Kompartemen Tetap (Komtap) Kadin Bidang Investasi H Makkalau ketika berbicara kaitan rencana digelarnya musyawarah kota (muskot) Kadin di Kota Balikpapan.
Dijadwalkan, muskot digelar di tahun 2021 ini. Banyak harapan dari jajaran asosiasi pengusaha agar muskot berjalan demokratis. Bahkan, transparan dan mengakomodir semua kepentingan pengusaha.
Menurut Makkalau, di era sebelumnya Kadin ‘bergandengan tangan’ dengan pemerintah. Banyak program-program pemerintah dibantu Kadin. Pengusahanya juga rata-rata memberi kontribusi pemikiran bagaimana jadi pengusaha yang ikut memecahkan masalah pembangunan (solutif).
Sebab, duduk sebagai pengurus Kadin mereka selalu melakukan langkah-langkah strategis. Karena, Kadin sebagai wadah berkumpulnya kaum intelektual dan pengusaha.
“Pemecahan masalah itu dulu dipecahkan lewat program coffee morning Kadin dan pemerintah. Jajaran eksekutif dan pengusaha duduk ‘satu meja’ mencarikan solusi apa keluhan pengusaha. Itu kita inginkan lagi sebab sangat bermanfaat,” ujar Makkalau.
Kompetisi dalam pemilihan ketua Kadin ke depan sangat diharapkan. Itulah sejatinya demokrasi. Siapapun yang terpilih, jika itu berjalan dan kemauan floor, tentu sangat baik. Karena, kerja-kerja jajaran pengurus Kadin ke depan harus membantu pemerintah.
“Kadin itu sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1987 adalah mitra pemerintah dan harus sinergi dengan pemerintah. Bukan kontra dengan pemerintah,” urai Makkalau.
Makkalau yang kental dalam organisasi pengusaha ini, menghendaki agar Kadin ke depan jadi tempat ‘kawah candra dimuka’ pengusaha. Sebab, tempat berkumpulnya pengusaha-pengusaha hebat. Mereka berkumpul, duduk bersama lalu membahas apa persoalan pembangunan dan Kota Balikpapan. Termasuk, bagaimana mewujudkan dunia usaha yang kuat, produktivitas meningkat, maju dan berdaya saing global serta sejahtera bersama.
“Saya menggaris bawahi. Kadin itu pengurusnya harus punya obsesi bagaimana asosiasi dan pengusaha sejahtera bersama,” kata Makkalau.
KEMITRAAN KADIN
Disebutkan Makkalau, misi Kadin itu sangat besar. Itu bisa dilakukan dengan menggalang kemitran sebagai wujud pemberdayaan. Kemitraan atau kerjasamanya harus dengan akademisi, bisnis, komunitas dan government atau pemerintah yang biasa disebut dengan ABCG.
Kemitraan Kadin itu kata Makkalau, akan dapat melihat bagaimana program-program ke depan dapat terwujud. Sebab, Kadin tidak dapat bekerja sendiri. Harus didukung pemerintah dan sinergi serta kolaborasi.
“Saya usul, nanti pengurus Kadin hasil muskot harus menggerakkan potensi kepemimpinan. Polanya dengan sistem delegasi sehingga para wakil-wakil ketua adalah ketua yang sesungguhnya di bidangnya masing-masing. Termasuk ketua-ketua komtap. Jadi pemberdayaan pengurus terlihat maksimal,” ungkap Makkalau.
Yang tak kalah penting kata Makkalau, karena sekarang eranya kemajuan teknologi, maka Kadin harus dapat menjadi insiator untuk menggerakan potensi smart city dan kota kreatif.
“Itu tugas Kadin. Tinggal kerjasama dengan pemerintah, apa yang bisa dilakukan. Sebab, sekarang ekonomi itu tumbuh juga dari sistem online. Transportasi saja sudah sangat-sangat berkembang dengan online. Ini harus disikapi maksimal oleh Kadin. Kuncinya sekali lagi, sejahtera bersama,” pungkas Makkalau. (tig)