TINTAKALTIM.COM-Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) kilometer 8 stop produksi. Ini karena terjadi kebocoran di pipa air baku yang mensuplai IPAM km 8 Kelurahan Batu Ampar. Pergantian pipa transmisi berdiameter 600 mm dan perbaikan pipa air baku diameter 700 mm di kilometer 12 Waduk Manggar dilakukan.
Kerusakan sangat darurat dan terjadi tidak diduga-duga, sehingga membuat jajaran PDAM untuk segera menyelesaikan pekerjaan agar distribusi air ke pelanggan dapat normal kembali. “Perbaikan Rabu (1/12/2021) malam sekitar pukul 20.00 Wita. Ini pekerjaan biasa dan 1×24 jam Insya Allah selesai dan mengalir lagi,” kata Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Manuntung Balikpapan H Haidir Effendi memberikan keterangan persnya kaitan kebocoran tersebut.
Stop produksi air menurut Haidir wajib dilakukan jika terjadi kebocoran. Sehingga, kepada pelanggan yang belum memiliki bak penampungan seperti drum dan lainnya, hendaknya disiapkan. “Kalau distribusi air mengalami kendala hanya 1 hari, drum yang menampung air itu bisa dimanfaatkan. Jangan sampai tidak ada air sama sekali,” pinta Haidir.
Haidir Effendi menegaskan, atas kejadian itu PDAM meminta maaf, apalagi daerah yang terlebih dahulu mengalami pemadaman lantaran kaitan topografi wilayah. “Kebocoran ini alami. Sebab, pipa itu tertanam dan lama. Perlahan tapi pasti sebagian sudah diganti. Hanya pipa-pipa lama dan itu pipa distribusi masih banyak. Tentu, ini harus dipahami oleh pelanggan,” kata Haidir.
Menurut Haidir, PDAM tidak ingin ada pemadaman air. Sebab, targetnya adalah memasarkan dan mendistribusikan air ke pelanggan. “Memang kondisi air baku dan jalur pemipaan yang berbeda di Kota Balikpapan. Sekali lagi, kontur tanah dan elevasinya berbeda-beda yang mempengaruhi aliran air,” ujarnya.
Haidir membandingkan, air dan listrik itu berbeda. Jika listrik, energinya lewat jaringan yang langsung otomatis jika di jalur induk dihidupkan, secara langsung rumah pelanggan menyala. “Kalau air kan mengalir. Dari waduk, diproses, ke IPAM, lalu masuk ke pipa induk dan rumah-rumah warga. Prosesnya perlu tekanan,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan, apabila perbaikan sudah selesai, proses normalisasi kembalinya air ke rumah pelanggan membutuhkan waktu dan jarak, tergantung jauh dan dekat, tinggi atau rendah rumah pelanggan itu sendiri. Sehingga membutuhkan waktu. “Tim kita sudah bekerja, intinya proses pekerjaan dipercepat,” kata Haidir.
DAERAH TAK MENGALIR
Dari kebocoran dan stop produksi itu, daerah yang tidak mengalir adalah jalur km 10 sampai dengan Rapak (Jalan Soekarno Hatta), Jl MT Haryono Rumah Sakit Umum, RSS Damai III, Kompleks PGRI Damai III, Perum Korpri, Perum PT HER Mandiri, KOmp Perusda, Komp Bumi Sepinggan Baru, Kompl PLN Spala, Villa Damai Indah, Perum Depsos Ringroad, sepanjang jalan Syarifuddin Yoes, Perum Daksa, sebagian daerah di Batakan, Perum WIKA, sebagian Daun Village, Komp Pemda BB, Boster AMD Sungai Ampal, Perum H ruslan Gn Guntur, Perum Pelabuhan Gn Guntur, Gn Samarinda Strat I sampai dengan VI, Jl Patimura, Jl Kampung timur, Jl Wonorejo, Jl Sumber Rejo, Jl Karang Rejo sampai dengan Gang Buntu, Gg Rohani dan lainnya. (gt)