TINTAKALTIM.COM-Inspeksi keselamatan terhadap kendaraan yang bertonase besar angkutan barang dilakukan jajaran Ditlantas Polda Kaltim ke perusahaan PT Tiang Beton BRM (Balikpapan Ready Mix). Hasil inspeksi atau ram check kendaraan itu, dinyatakan BRM laik secara administrasi dan teknis.
Kegiatan ram check dipimpin Dirlantas Polda Kaltim Kombes Pol Sonny Irawan SIK MH bersama tim di antaranya Kasubdit Kamsel dan tim inspeksi gabungan Ditlantas Polda Kaltim terdiri dari sub Dit Regident, Gakkum, Kamsel dan PJR.
“Kami melakukan inspeksi dengan metode wawancara kepada pihak manajemen BRM yang menangani bidang transportasi dan mengecek langsung kondisi kendaraan yang digunakan baik secara dokumen maupun fisik kendaraan,” kata Dirlantas usai melakukan ram check di kantor BRM, Rabu (2/02/2022).
Menurut Dirlantas, ram check kendaraan angkutan barang atau audit untuk melihat sistem manajemen keselamatan angkutan barang yang menjadi prioritas dalam proyek strategis nasional sesuai Perpres Nomor 109/2020. Ada beberapa hal yang dilakukan tim audit seperti proses rekrutmen pengemudi dan kompetensi pengemudi.
“Kita juga lakukan proses regident ranmor dan pengecekan fisik ranmor sesuai dokumen. Dan yang tak kalah penting adalah proses kesesuaian rancang bangun dan beban yang diijinkan sesuai KIR (unsur teknis kendaraan layak jalan atau tidak),” ujar Dirlantas.
Dirlantas Sonny yang baru menjabat 2 bulan di Polda Kaltim mempunyai perhatian khusus kaitan aspek keselamatan seluruh kendaraan angkutan barang di Kaltim. Sehingga, kegiatan ram check dilakukan secara berkelanjutan.
Regident sendiri kata Dirlantas, unit yang unsur pelaksana tugasnya untuk melayani administrasi registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor serta pengemudi. “Kami juga memberi saran agar BRM melakukan sistem manajemen pemeliharaan kendaraan seperti checklist pra kegiatan, safety riding dan lainnya,” kata Dirlantas.
Audit secara keseluruhan oleh tim Ditlantas Polda Kaltim itu kata Dirlantas, juga untuk menjamin bahwa angkutan barang dilakukan dengan suatu proses yang baik dan benar. Sehingga terjadi keseimbangan anara keselamatan di jalan raya dan juga pembangunan nasional melalui proyek strategis nasional yang ada di Kaltim.
“Kami mendapat penjelasan teknis dari manajemen BRM. Ram chek ini diperlukan sebab BRM mengerjakan proyek nasional yakni Refinery Development Master Plan (RDMP) atau pengembangan kilang minyak dan petrokomia Kilang RU V Pertamina Balikpapan,” ujar Dirlantas.
Menurut Dirlantas, secara teknis dan administrasi hasilnya baik. Hanya, diminta BRM untuk terus memperhatikan aspek keselamatan secara keseluruhan. “Karena perusahaan besar, tentu harus dijalankan profesional. Dan secara proses sudah profesional,” ujar Dirlantas.
MANAJEMEN KESELAMATAN
Sementara itu secara terpisah, owner PT Tiang Beton BRM Roy Nirwan menjelaskan, manajemen keselamatan di perusahaan yang ia kelola dilaksanakan maksimal. “Kita selalu ikuti regulasi kaitan pencapaian kinerja angkutan barang seperti yang disampaikan Pak Dirlantas dan tim,” ujar Roy.
Menurut Roy, kompetensi pengemudi menjadi perhatian khusus perusahaan dan kelayakan kendaraan juga selalu dicek. “Kita mengerjakan proyek yang tentu mengedepankan sisi keselamatan. Apalagi proyeknya high risk, sehingga BRM harus tunduk dan patuh atas aspek keselamatan itu,” ungkap Roy.
Diakui Roy, proyek RDMP harus dipasok dengan kendaraan angkut barang yang besar. Sebab, unit barang yang harus masuk kilang juga tonasenya besar.
“Insya Allah, hasil audit yang dilakukan Ditlantas jika ada yang kurang akan kita penuhi. Prinsipnya, aspek keselamatan dan aspek ekonomi selalu menjadi perhatian kami pengelola perusahaan,” ungkap Roy, mantan Ketua KONI Balikpapan yang juga Ketua Perbakin (Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia) Kaltim. (gt)