• Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kepengurusan
Saturday, October 11, 2025
  • Login
  • Teras
  • Kanal
    • tintaNEWS
    • tintaSPORT
    • tintaLAPSUS
    • tintaOPINI
    • tintaSEJARAH
    • tintaFEATURE
    • tintaPRODUK
    • tintaLIFESTYLE
    • tintaKULINER
    • tintaTURIAL
    • tintaRELIGI
    • tintaPOLITIK
  • Inforial
    • Pariwara
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Teras
  • Kanal
    • tintaNEWS
    • tintaSPORT
    • tintaLAPSUS
    • tintaOPINI
    • tintaSEJARAH
    • tintaFEATURE
    • tintaPRODUK
    • tintaLIFESTYLE
    • tintaKULINER
    • tintaTURIAL
    • tintaRELIGI
    • tintaPOLITIK
  • Inforial
    • Pariwara
  • Infografis
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home tintaFEATURE

Dibalik Billboard Dipasang ‘Eye Catching’, Ada Figur Penting?

by admin
August 22, 2019
in tintaFEATURE
0 0
0
Dibalik Billboard Dipasang ‘Eye Catching’, Ada Figur Penting?

FIGUR: Ada figur penting dalam billboard yang sangat 'eye catching'

0
SHARES
478
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

‘

Penulis: Sugito

TINTAKALTIM.COM-Di Kota Balikpapan, sekarang terpasang sejumlah baliho dan billboard personal. Artinya, sosok pribadi dengan  action beragam. Penulis berkeliling kota, baliho dan billboard ukuran 4×6 sampai 5×10 semua tepampang foto figur. Ada pengusaha, politisi, ustaz dan lainnya. Sebelumnya, seluruh figur tersebut  tidak tampak ‘menghiasi’ kota.

Sebagian orang ada yang menyebut baliho. Tapi ada pula billboard. Keduanya adalah media luar ruang untuk promosi (out door advertising).  Dalam bahasan ini, keduanya memang ada terpasang  di sejumlah sudut-sudut kota.

Kontennya, ada yang vulgar, ada pula yang memanfaatkan momen tertentu dalam bentuk pesan dan ucapan. Nyaris pemasangnya berlomba menempatkan pada posisi yang disebut eye catching atau enak dipandang dan bisa juga menyolok.

Ketika dipasang di posisi eye catching,  orang yang melihat baliho itu, tentu sudah punya daya nalar dan persepsi masing-masing. Tapi itu wajar dan normal. Boleh kita sepakat dan sebut baliho atau billboard itu wujud aktualisasi diri. Teorinya sederhana, manusia memang membutuhkan itu. Secara psikologis, manusia hidup perlu makan, penghargaan, pengakuan, hidup rasa aman, ada cinta dan aktualisasi diri.

Ada yang menyebut, itu sunatullah. Setiap orang ingin tampil berbeda. Apalagi punya potensi diri. Agar semua orang mengetahui. Dan kalau sukses orang lain pun boleh menceritakannya dan akhirnya ada pengakuan, oh dia orang smart,  pekerja keras dan  idiom yang baik-baik melekat pada dirinya.

Lalu apa hubungannya dengan baliho dan billboard dengan  aktualisasi diri? Menurut penulis, seseorang yang berani ‘launching figur’ secara totalitas itu, berarti merasa punya karya nyata, produktif, kreatif, percaya diri dan ingin memberikan kontribusi positif bagi daerah ini. Titik.

Tentu, aktualisasi itu berhubungan dengan pola kepemimpinan atau leadership. Jika Anda cermati, hampir rata-rata figur yang terpasang dalam baliho itu adalah pemimpin. Sebut saja H Rahmad Mas’ud SE, Yaser Arafat Syahril SHI MBA, Ir H Ahmad Basir, Drs Solehuddin Siregar, Abdulloh drg Syukri Wahid  dan lainnya. 

Mereka pemimpin pada bidangnya. Rahmad Mas’ud atau RM pemimpin di birokrasi, Yaser Arafat dan Ahmad Basir, pemimpin di usahanya, karena keduanya mengendalikan perusahaan bahkan menjadi owner. Abdulloh pemimpin di legislatif bersama Syukri Wahid sedang Siregar pemimpin di organisasi keagamaan dan TNI. Karena dia prajurit ‘baju hijau’ dan ketua dewan masjid Indonesia (DMI) kota ini.

Memasang baliho  dan billboard memang punya tujuan. Tentu proses pengenalan diri pun sah-sah saja. Kawan saya menyebut, baliho itu sebagai pembuka dan perkenalan. Kalau dalam pileg waktu lalu, tentu pemasangan baliho sejumlah figur  untuk menggaet massa. Kampanye lewat gambar dan akhirnya masyarakat memilih dia.

Lah, sekarang  ramai figur memasang baliho dan billboard, padahal masa kampanye berakhir, pemilu pun tuntas. Apakah ingin bertarung di ‘panggung politik’.  Tentu, kalau bicara politik sangat dinamis dan progresif bahkan tidak terduga.

Realitas politik di ‘Kota Minyak’ ini memang denyutnya mulai terasa. Sejumlah pihak mulai ngobrol di warung kopi. Menyebut figur A, B atau C pantas dan layak. Tentu, arah pikiran mereka setelah melihat baliho figur di sejumlah tempat.

Penulis ingin merekonstruksi pemikiran pembaca tentang baliho dan billboard. Sebut saja pertama figur Rahmad Mas’ud. Figur ini diyakini bakal ‘melenggang’ di pentas politik. Karena, dia sosok politisi dan saat ini selaku ketua partai.

Billboard lama milik RM terpasang lantang

Dalam pileg lalu, partainya meraih kursi terbanyak, 11 kursi. Otomatis, kalau maju dalam kontestasi Pilkada 2020 serentak nanti, tanpa koalisi partai yang dikendalikan RM sudah cukup, partai itu adalah Partai Golkar.

Berikut, RM juga dikenal sosok yang giat menggelar aktivitas sosial dengan donasi atau bantuan zakat. ‘Bendera’ yang digunakan adalah RMC kependekan dari Rahmad Mas’ud Centre. Lalu,  kalau bicara konstelasi politik, RM diuntungkan, karena incumbent. Dia adalah  Wakil Walikota Balikpapan. Praktis kegiatan face to face dengan warga selalu dilakukan lewat berbagai event, gelaran seremonial ataupun  undangan.

Sehingga, persentase baliho yang dipasangnya untuk menambah aktualisasi saja, sebab  jalur lain juga digunakannya. Artinya, penulis lebih punya asumsi, karena RM politisi maka melakukan yang disebut political marketing lewat aktivitas partai. Itulah untungnya. Ditambah, RM sekarang gencar memanfaatkan sosial media (sosmed)  untuk aktivitas kesehariannya.

YASER ARAFAT

Berikut, figur Yaser Arafat. Sosok pengusaha muda dan smart ini, masih sulit ditebak. Seolah kalau  politik, tentu masih  wait and see atau berada dalam area abu-abu, Mengapa? Karena, tendensi memasang billboard dikaitkan dengan momen. Yang terbaru, momen Dirgahayu RI atau Agustusan. Karena, billboard-nya nuansa ucapan HUT RI yang ada tagline: SDM Unggul, Indonesia Maju. Terlihat kontras, karena baju yang dikenakan putih dibalut kopiah hitam.

Figur fenomenal menghiasi kota

Hanya, sosok Ketua Kadin Balikpapan ini, bisa jadi rivalitas dalam kancah politik mendatang. Bisa juga jadi ‘batu sandungan’ figur lain. Citra dan reputasinya sudah terbentuk. Kabarnya, sejumlah partai sudah mendekat bahkan mengajukan ‘lamaran’ meski belum sampai ke pelaminan.

Dialah yang menjadi sosok fenomenal, karena sempat mendatangkan para pemaian legendaris Inggris Arsenal dan Liverpool dalam event Balikpapan Master Cup 2017 di Stadion Internasional Batakan, November silam. Masyarakat sempat pesimis. Sebab, ada yang  mengira itu  tidak mungkin. Tapi, ternyata itu fakta setelah melihat John Arne Riise, Robbie Fowler, Mikael Silvestre mendarat di Bandara Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan yang dikawal Yaser Arafat. Saat itu Yaser dipercaya menjadi perwakilan promotor Master Cup 2017. Apalagi pertandingannya disiarkan live di salah satu TV swasta.

Yaser Arafat juga dikenal sosok pengusaha  dan sebagai owner PT Anugerah Jaya Group. Menguasai berbagai bahasa seperti Inggris dan Arab. Dan ‘uji nyali’ berbahasa Arab itu pernah pula dipertontonkan di depan publik ketika dirinya mendatangkan delegasi dari negara Timur Tengah seperti Qatar dan Uni Emirat Arab.

Hanya sebagian orang menyebut Rahmad Mas’ud dan Yaser Arafat itu masih terkait family. Sehingga, mungkinkah terjadi rivalitas politik? Mungkin iya dan mungkin tidak. Sebab, dalam dunia politik rivalitas itu biasa. Megawati Soekarnoputri dan Rachmawati Soekarnoputri saja sampai saat ini  terus menciptakan rivalitas. Hanya, rivalitas politik itu dapat dicairkan lewat rekonsiliasi keluarga untuk melihat yang lebih baik ke depan.

AHMAD BASIR

Berikut, pengusaha Ahmad Basir. Ini figur ‘orang baru’ tapi prestasinya melompat tinggi. Bahkan, billboard Ahmad Basir yang namanya disingkat    AHB terlihat begitu percaya diri alias pede dan to the point serta vulgar kalau dirinya punya keinginan maju dalam kontestasi Pilkada 2020. Itu diaktualisasikan dengan kalimat: AHB The Next Balikpapan  kalimat itu jika diartikan Ahmad Basir Balikpapan Selanjutnya. Tentu, selanjutnya setelah Rizal Effendi, walikota sekarang.

Billboard to the point dan percaya diri

Tafsir kalimat The Next Balikpapan kini beredar di masyarakat. Sejumlah pihak menyebut bahwa AHB punya semangat untuk meramaikan ‘pusaran pilwali’ mendatang. Justru, CEO PT Permata Abadi Group yang juga Official Persiba Balikpapan ini terus bersosialisasi tanpa henti. Di sosmed pun terus melakukan posting dengan ragam agenda. Sejumlah quis digelar di ‘dunia maya’ targetnya pun anak muda.

Kans AHB ada. Hanya,  AHB harus koalisi kalau ingin menggunakan Partai Nasdem di mana dirinya sebagai bendahara. Karena, belum mencukupi untuk mengusung calon sesuai ketentuan UU Pemilu No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Jika di Balikpapan, untuk mengusung calon harus 9 kursi.

AHB memang sangat cepat beradaptasi. Itu diawali ketika dirinya menjadi ketua umum HUT Kota Balikpapan. Justru mengejutkan, dialah ketua umum  yang mencatat hattrick. Sebab, sampai 3 kali berturut-turut. Pria asal Takalar ini lulusan Universitas Hassanuddin (Unhas) dan billboard yang dipasangnya pun berada di lokasi yang eye catching. Sebutlah di pertigaan Karang Anyar. Contennya pun beragam, terbaru kaitan ucapan  Dirgahayu RI.

Sebelumnya, billboard yang dipasang AHB lebih tegas. Ia  membangun persepsi tentang keterlibatan peran Rukun Tetangga (RT). Ada target yang ingin dicapainya. Tentu, meraih suara grass root community alias komunitas akar rumput untuk dukungan. Hanya, kalau AHB menggunakan kendaraan Partai Nasdem, tentu harus kulon luwon  dulu dengan ketuanya yang tak lain adalah Walikota Balikpapan H Rizal Effendi SE. Antara Rizal dan AHB pun sahabat kental. Apalagi, kabar yang beredar istri Rizal Effendi,  Ny Arita diplot juga masuk dalam pertarangan Pilwali. Kendati masih sebatas  wacana.

Basis dukugan lainnya AHB adalah lebih nuansa primordial. Sebab, dia pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS). Tapi, jangan anggap enteng etnis ini, karena dukungannya pun fanatik. Ada teriakan pembakar semangat yang sudah populer Ewako. Itu yang pernah penulis dengar untuk dukungan AHB.

Hanyas aja, dukungan etnis Sulsel ini pun sulit untuk utuh. Ada yang menyebut  bisa terbelah. Sebab, Rahmad Mas’ud juga maju dan mampu mengambil kekuatan  Sulsel, kendati  RM berasal dari Mandar (Sulbar). Belum lagi, kalau pentolan PDIP Kaltim Syafaruddin maju. Makanya, supaya suara bulat, tokoh-tokoh Sulsel saat itu sempat menggelar acara bernama  Tudang Sipulung. Artinya, membicarakan, bermusyawarah dan merundingkan sesuatu. Tentu salah satunya adalah pilkada dan lainnya  dan saat itu AHB pun hadir.

USTAZ SIREGAR

Yang mengejutkan, billboard dan baliho milik Solehuddin Siregar. Menyebar di sudut-sudut kota. Posisinya juga eye catching. Kabarnya, dia juga bakal berkompetisi dalam Pilkada 2020. Hanya saja tidak menggunakan kendaraan partai. Tentu saja jalur perseorangan atau independen. Kerja keras Siregar saat ini terus dilakukan.

Ada kans maju lewat jalur independen

 Lobi-lobi khusus ditempuhnya dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama. Sebab, Siregar perlu ‘amunisi suara’ lewat pengumpulan kartu tanda penduduk (KTP). Sebab, syarat independen harus mengumpulkan sebanyak 40.000 dukungan KTP. Minimal harus 50.000 dukungan untuk lolos. Itu pun masih harus diverfikasi administrasi dan faktual. Jika ada yang dobel, maka dapat didiskualifikasi.

Tapi, Siregar pun yakin dapat melakukan. Dia tentu akan menggunakan basis kekuatan sahabat-sahabatnya yang ada di dewan masjid. Meski  dirinya tidak ingin menjadikan DMI masuk ke politik praktis. Itu hanya cara saja. Apalagi, dirinya sudah dikenal sosok ustaz yang  figurnya sudah dikenal. “Kita usaha, Tuhan yang menentukan,” katanya dalam suatu kesempatan. Bahkan, Siregar merasa yakin juga dengan modal. Katanya, ia didukung pemodal kuat yang bahasa Siregar orang ini ‘uangnya tidak berseri’. Nah loe!

SYUKRI WAHID

Diperhitungkan tapi terkadang belum beruntung

Lainnya, drs Syukri Wahid. Balihonya terpasang di sekitara Muara Rapak. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini selalu merasa yakin untuk maju ke ‘medan pertarungan pilwali’,  kendati ujung-ujungnya, nanti koalisi dan mendukung figur lainnya. Padahal kalau drg Syukri Wahid maju, ada pergeseran dan perubahan irama politik di Balikpapan. Sebab, pendukung Syukri  sangat militan dan loyalis. Sebab, ia menggunakan pola politik identitas dengan proses penyebaran konstituen melalui mesin Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

ABDULLOH

Sosok ‘kuda hitam’ tapi masih diam-diam

Billboar lainnya yang ‘eye catching’ juga milik Abdulloh S Sos yang juga Ketua DPRD Balikpapan. Tepat di tepi Jalan Ahmad Yani depan Plaza Balikpapan. Kendati  hanya ucapan mengatasnamakan  ormas, tetapi tampilan Abdulloh yang juga sekretaris Partai Golkar ini sering mengganti-ganti materi billboard. Misalnya, sebelumnya foto bareng dengan Presiden RI Jokowi.

Banyak informasi beredar di  kalangan ‘orang partai’ kalau Abdulloh bisa  saja ‘cerai’ dengan Partai Golkar dan bergabung untuk bergandengan dengan  Syafaruddin dari PDIP. Ini jika dirinya tidak terakomodir duduk di kursi ketua DPRD periode mendatang. Apalagi, sekarang ada 6 kandidat ketua DPRD yang ‘disorong’ ke DPP oleh DPD Partai Golkar sehingga ada grand strategy baru di dalam penentuannya. Hanya namanya juga politik, semua bisa terjadi. Detik per detik berubah.

Justru yang  juga beredar, Abdulloh sangat fleksibel. Dia bisa juga bergandengan dengan Yaser Arafat. Dua basis kekuatan figur ini juga  ada yang menyebut kalau keduanya gandengan maka sampai disebut dengan ucapan kelakar tapi menunjukkan kekuatan.  “Selesai sudah bola-bola” atau “Kelar deh hidup loe”.  Hanya saja, Abdulloh bisa juga melakukan semacam ‘koalisi internal partai’ gandeng dengan Rahmad Mas’ud.  Tapi bisa juga melakukan  ‘koalisi jabatan’, Rahmad Mas’ud kandidat Walikota dan Abdulloh tetap menjadi ketua DPRD. Apalagi, dalam beberapa hari ini, RM dan Abdulloh terlihat ‘mesra’ naik kapal bareng. Yang nyetir Abdullloh, penumpangnya RM. Tentu, kapal milik RM.

UANG ATAU ISI TAS

Semua analisa di atas tentu dapat terjadi. Sekali lagi politik. Hanya  jawaban kuncinya adalah tetap UANG.  Sebab, faktor  uang sulit dihindari dalam mengarungi kontestasi Pilkada di Balikpapan adalah money atau duit tadi

Tidak ada satu orang pun yang bisa menafikan bahwa uang segalanya dalam pilkada. Terlebih kandidat, sebab mereka semua butuh yang disebut cost politics. Coba bayangkan, uang itu diperlukan untuk saksi, pendaftaran, uang ini dan itu. Bahkan, ada pula yang ‘uang mahar’, kecuali Partai Nasdem yang punya stigma kaitan tanpa mahar. Meski perlu diuji pendapat ini.

Justru, ada semacam diksi berkembang di masyarakat yang kalimatnya berbunyi: Ada Uang Abang Disayang, Tak Ada Uang Abang Ditendang, ini sangat relevan dengan dunia politik. Bahkan, ada yang lebih ekstrim lontarannya: Tidak Ada Fulus, Ya Mampus.

Penulis pernah mendengar ulasan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di acara Indonesia Lawyer Club saat membahas  Pilpres dan Pileg.  Disebutkan, mahar politik bukan menjadi sesuatu yang tabu, tetapi sulit dibuktikan. Sebab sejumlah kandidat kepala daerah harus menyediakan dana cukup besar yang diminta parpol untuk ‘pinangan’. Itulah bargaining position partai. Konsekuensinya yang dapat tiket partai  tentu yang ada duitnya. Dan, mahar ini diberikan tunai. Sebab, jika lewat rekening bisa dilacak.

Akhirnya, kita berharap Pilkada 2020 di Balikpapan, semoga menghasilkan SDM Unggul untuk Balikpapan Maju. Kota tetap kondusif dan  pergeseran anasir politik itu biasa, denyutnya boleh memanas tetapi kepala tetap dingin. Sebab, tahapan proses pilkada akan dimulai pada 23 September 2019 dan berakhir 23 September 2020 (pencoblosan). Hanya, siapapun kandidatnya uang tetap bicara. Istilahnya: Uang memang nggak dibawa mati tapi kalau nggak ada uang rasanya mau mati. Selamat beraktualisasi diri.**

SendShareTweet

Related Posts

IKN di Kaltim,Namanya Menjadi ‘DKI Mekar’?
tintaFEATURE

IKN di Kaltim,Namanya Menjadi ‘DKI Mekar’?

August 28, 2019
Selamat, Wakil Rakyatku, Tugasmu Berat, Harus Kuat
tintaFEATURE

Selamat, Wakil Rakyatku, Tugasmu Berat, Harus Kuat

August 24, 2019
Achdian Noor: Pemimpin Itu Berakhlak, Bukan ‘Kosmetik’
tintaFEATURE

Achdian Noor: Pemimpin Itu Berakhlak, Bukan ‘Kosmetik’

August 6, 2019
Ayo Pasang Bendera, Ingat Pejuang dan Aksi Bocah NTT
tintaFEATURE

Ayo Pasang Bendera, Ingat Pejuang dan Aksi Bocah NTT

August 4, 2019
Penyakit Pelayanan Publik: Birokrasi Berbelit, Pengusaha Menjerit
tintaFEATURE

Penyakit Pelayanan Publik: Birokrasi Berbelit, Pengusaha Menjerit

July 27, 2019
Lukisan Gua di Kaltim Terbaik di Dunia
tintaFEATURE

Lukisan Gua di Kaltim Terbaik di Dunia

March 27, 2019
Next Post
Bupati Gofur, Infrastruktur dan Buat Warga Makmur

Bupati Gofur, Infrastruktur dan Buat Warga Makmur

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • 129 Followers
  • 312 Followers

Recommended

UAS: “Saya Hadir di Kampus Uniba, Menepis Label Radikal”. Rendi: Masjid Amirul Haq Terbangun Berkat Doa Ustaz Somad

UAS: “Saya Hadir di Kampus Uniba, Menepis Label Radikal”. Rendi: Masjid Amirul Haq Terbangun Berkat Doa Ustaz Somad

July 23, 2022
Puluhan Pelajar ke Waduk Manggar, Diajari Program “SABUN”. Suryo: Edukasi Air Bagian CSR dan Perlu Disampaikan

Puluhan Pelajar ke Waduk Manggar, Diajari Program “SABUN”. Suryo: Edukasi Air Bagian CSR dan Perlu Disampaikan

December 3, 2023
Hj Fitriati Syahril: Masuk TPS, Bismillah Coblos Rahmad-Thohari, Menang

Hj Fitriati Syahril: Masuk TPS, Bismillah Coblos Rahmad-Thohari, Menang

October 25, 2020
Desanilasi, B to B Beli Air Bersih. Dirut: Ada 17 Investor tapi HJA Harus Dijangkau Warga

Desanilasi, B to B Beli Air Bersih. Dirut: Ada 17 Investor tapi HJA Harus Dijangkau Warga

February 5, 2025
Walikota: Baznas Bantu 50 Warga Kerja Profesional. Satpam Dibiayai Diksar Gada Pratama

Walikota: Baznas Bantu 50 Warga Kerja Profesional. Satpam Dibiayai Diksar Gada Pratama

December 9, 2024
Walikota: Doakan Indonesia Menang, Eh Menang 1-0. Bersama Istri Sempat Nobar Jongkok dan Bagi-Bagi Makanan

Walikota: Doakan Indonesia Menang, Eh Menang 1-0. Bersama Istri Sempat Nobar Jongkok dan Bagi-Bagi Makanan

July 27, 2024
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

DISCLAIMER
© 2021 Tinta Kaltim

No Result
View All Result
  • Teras
  • Kanal
    • tintaNEWS
    • tintaSPORT
    • tintaLAPSUS
    • tintaOPINI
    • tintaSEJARAH
    • tintaFEATURE
    • tintaPRODUK
    • tintaLIFESTYLE
    • tintaKULINER
    • tintaTURIAL
    • tintaRELIGI
    • tintaPOLITIK
  • Inforial
    • Pariwara
  • Infografis

© 2021 Tinta Kaltim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • 15 Weird Laws in the Philippines