TINTAKALTIM.COM-Bagi Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau PDAM akan terus memberi edukasi ke masyarakat. Kendati dinamisasi masyarakat yang juga pelanggan berkembang. Misalnya, masih ada yang punya persepsi negatif kaitan institusi, tetapi program Sadar Air Bersih Usia diNi terus digelorakan
Terbukti, setiap bulan ada saja komunitas masyarakat termasuk pelajar dan mahasiswa berkunjung ke PDAM. Seperti pada Senin (6/11) ada 69 orang terdiri dari murid dan guru pendamping melakukan perjalanan pendidikan (education trip) sekaligus berwisata.
“Kita selalu mendapat surat permintaan untuk belajar ke PDAM. Ada yang ingin melihat Waduk Manggar dan proses Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) hingga air sampai ke rumah pelanggan,” kata Supervisor (Spv) Customer Service Suryo Hadi Prabowo menjelaskan kunjungan itu yang dikemas dalam program ‘SABUN’ PDAM.
Suryo memberi edukasi didampingi Spv Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) H Suriansyah, Spv IPAM Km 12 Waduk Manggar Sugiarto dan staf Jarot. Masing-masing memberi penjelasan sesuai bidang untuk dicerna para anak-anak dari SDK Harapan Bangsa Balikpapan yang dipimpin kepseknya Hana Flowerens Sitorus SPd.
“Tujuan mereka dalam surat yang diajukan adalah kgiatan studi wisata (field trip), tetapi juga kita manfaatkan untuk memberi edukasi program ‘SABUN’ itu,” kata Suryo.
Dijelaskan Suryo, selain jadi ajang wisata, Waduk Manggar memang tidak dapat sembarang orang masuk. Kecuali ada izin dan bersurat. “Kita mengajarkan, kalau air baku di Waduk Manggar itu diolah melalui IPAM dan nanti baru didistribusikan ke pelanggan,” kata Suryo.
Selain itu, Waduk Manggar merupakan ‘tadah hujan’. Jika hujan tidak turun dalam jangka waktu lama, maka waduk mengalami surut dan debit airnya pun menurun. “Supaya adik-adik kita dan dewan guru dari Harapan Bangsa mengetahui, bahwa waduknya tidak penuh airnya karena kemarau, sehingga sering mati air,” kata Suryo.
Menurut Suryo, program edukasi dan wisata ke Waduk Manggar harus terus digelorakan. Sebab, sangat penting untuk anak-anak usia dini sehingga bisa mengetahui bagaimana proses pengolahan air bersih PDAM.
“Kita ini kan tidak ada sungai. Sehingga, harus dijelaskan kalau air mati dan hujan lama tidak turun, maka andalannya hanya air di waduk. Kalau airnya surut, tentu berpengaruh pada pelanggan,” ujarnya.
Dijelaskan Suryo, pemberian edukasi itu bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR). Sebab, kondisi air baku dan bagaimana mengolahnya perlu disampaikan ke masyarakat. “Kita berterimakasih kepada seluruh masyarakat khususnya pelajar yang sudah melakukan kunjungan ke Waduk Manggar. Sehingga, bisa mengetahui bagaimana proses air diolah hingga ke rumah pelanggan,” kata Suryo. (gt)