TINTAKALTIM.COM-Baznas Kaltim mendorong untuk meningkatkan potensi Zakat Infaq dan Sedekah (ZIS) dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Kaltim. Sehingga, ke depan kesadaran berzakat meningkat dengan membuat konsep sinergi yang efektif dan efisien.
Langkah itu dilakukan Baznas Kaltim dengan menjadikan Baznas Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi tolok ukur (benchmark), sebab dinilai berhasil di dalam melakukan sinergi pengumpulan ZIS kalangan ASN dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta lainnya.
“Kami melakukan studi tiru di Baznas NTB karena sukses melakukan gerakan pengumpulan ZIS di lingkup Pemprov NTB. Karena, rata-rata per bulan bisa mengumpulkan sekitar Rp3 miliar dan 75 persennya dari ASN,” kata Wakil Ketua III Bidang Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan Baznas Kaltim H Badrus Syamsi SPd I ME menjelaskan hasil studi tiru yang dilakukan 20-23 Juni 2024.
Menurut Badrus, rombongan studi tiru diikuti seluruh pengurus Baznas Kaltim Drs H Ahmad Nasbhan (ketua), H Miswan Thahadi M Pdi (wk ketua I), Drs H Abdurrahman AR MaP (wk ketua II), dan Achmad Suparno SH (wk ketua IV)
Turut juga dalam rombongan yakni Dr Dasmiah SPd Map (Kepala Biro Kesra Kaltim), H Ardiansyah S Sos MSi (Kabag Bina Mental Kesra Kaltim), Muhammad Edwin (Direktur Bisnis dan Syariah Bankaltimtara), Denny Irfani (Kepala Bankaltimtara Syariah Samarinda), Inna Wahdini (Staf Biro Kesra), Yeyen Rendi Andriawan (sekretaris Dir Bisnis dan Syariah Bankaltimtara), Munawarah (direktur pelaksana Baznas Kaltim), Syarifah Farida Iriani, Muhammad Samsudin, Rizky Awaliyah Maulidina dan Sidik Salbani (Baznas Kaltim)
Dikatakan Badrus, mereka yang ikut dalam rombongan sepulang dari Baznas NTB melakukan pemetaan (mapping) untuk merealisasikan program yang didapat. Dan, dari Bankaltimtara menggunakan anggaran sendiri.
“Intinya kunjungan studi tiru itu untuk optimalisasi pengumpulan ZIS tak hanya di lingkup ASN tetapi juga perusahaan daerah (bank daerah) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Kalau di Baznas NTB bisa, mengapa Kaltim tak bisa dilakukan,” kata Badrus.
Tetapi katanya, Baznas Kaltim nanti juga melakukan penguatan pemahaman kepada instansi terkait. Sehingga, bagaimana tugas dan fungsi (tusi) Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dapat diketahui. Bukan hanya secara narasi saja tetapi prakteknya juga akan dilakukan upaya edukasi.
Selain itu kata Badrus, ada regulasi kaitan UPZ dalam membantu baznas yakni tetap menerapkan prinsip 3A (Aman Syari, Aman Regulasi dan Aman NKRI). Sebab, eranya sudah digital dan harus transparan serta akuntabel.
Rombongan Baznas Kaltim menurut Badrus, diterima jajaran pengurus Baznas NTB yang diketuai Dr TGH Muhammad Said LC MA dan unsur pejabat bidang kesra Pemprov NTB.
Selain di lingkup UPZ ASN Pemprov NTB, yang menarik kata Badrus, rombongan mendapat informasi kaitan pengumpulan ZIS di RSUD Pemprov NTB dengan rata-rata pengumpulan sebesar Rp5 miliar.
“Ini juga yang harus kita lakukan di Kaltim. Tentu perlu dukungan sinergi, kolaborasi, komunikasi dan koordinasi dengan pihak RSUD dan Pemprov Kaltim,” kata Badrus.
Di Kaltim kata Badrus, Baznas Kaltim bekerjasama dengan Bankaltimtara. Karena, ada juga bisa diadopsi selain zakat penghasilan karyawan Bank NTB Syariah, ternyata juga bank ini mengeluarkan zakat atas keuntungan perusahaan Bank NTB Syariah sebesar Rp7,4 miliar
Badrus menyebutkan, selain Baznas NTB melakukan sosialisasi, kunci keberhasilan pengumpulan zakat dilakukan dengan cara pemaksaan oleh Gubernur NTB. “Nah jia menurut Ketua Baznas NTB mereka yang tidak sukses mengumpulkan ZIS ada semacam sanksi ancaman mutasi atau penundaan promosi jabatan bagi yang tidak melaksanakan,” jelas Badrus
Terkait dasar hukumnya, adanya surat edaran gubernur tentang optimalisasi pengumpulan zakat pendapatan dan jasa bagi aparatur sipil negara (ASN), sehingga bisa dilaksanakan maksimal
Di bagian lain, ada yang sangat menarik di Baznas NTB ada diatur operasional dan hak keuangan pimpinan baznas yang dibantu melalui APBD NTB yang diberikan setiap tahunnya Rp1,5 miliar.
“Baznas Kaltim setelah belajar ini maka harus juga melakukan langkah-langkah strategis dan berharap pemerintah pun lebih mendukung pengelolaan ZIS di Kaltim termasuk para ASN,” kata Badrus. (gt)