TINTAKALTIM.COM-Program Jumat Curhat yang digagas Polda Kaltim di Musala An-Nas RT 29 Kelurahan Klandasan Ilir tak ubahnya seperti family gathering antara warga dan polisi. Karena, suasananya membaur dan penuh rasa kekeluargaan. Padahal, warga yang hadir diminta untuk tidak memuji tapi sedikit ‘ghibah’ atau menceritakan kritik yang jelek-jelek tentang polisi.
Sejak pagi pukul 08.00 Wita, warga sudah memenuhi Musala An-Nas. Mayoritas kalangan ibu-ibu. Mereka terlihat kompak dan tekun mengikuti paparan yang disampaikan Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto diwakili Dir Binmas Polda Kaltim Kombes Pol Anggie Yulianto Putro.
Di acara Jumat Curhat, 21 Oktober 2023 yang diinisasi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrium) Polda Kaltim itu, dihadiri Kasubdit Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) AKBP Teguh Nugroho, Ditpolairud (Bahril), Dit Narkoba (Kompol Yono), babinsa (Amin), bhabinkamtibmas, dinas sosial, kelurahan, Kepala Dinas DP3AKB dr Alwiati dan undangan lainnya.
“Ayo ibu dan bapak. Sekali-kali di acara ini kita ghibah polisi yo. Menceritakan, mengritik. Tapi, bukan memfitnah. Siapa tahu dari ibu-ibu ada yang pernah punya kesan terhadap polisi. Sampaikan,” ungkap H Sugito SH, moderator Jumat Curhat.
Kombes Anggie pun memberi isyarat, tidak perlu untuk memuji-muji polisi. Saatnya, di acara Jumat Curhat, polisi ingin dikritik. “Apa tadi di-ghibah,” kata Anggie dengan senyum.
Anggie memberi perumpamaan, memuji itu sesuai ajaran Rasulullah seperti melempar debu ke wajah. “Polisi ingin mendapat masukan. Apa saja, nanti kita coba cari solusi,” kata Anggie.
Menurut Anggie, Polda Kaltim berterimakasih kepada seluruh warga di RT 29 yang telah menjaga keamanan. “Jaga terus keamanan lingkungan. Jika ada potensi gangguan, laporkan ke polisi. Yang paling terdekat adalah bhabinkamtibmas (polisi di kelurahan),” ujar Anggie.
Warga satu per satu mengajukan pertanyaan. Ternyata, menilai polisi semuanya baik. “Polisi sekarang baik-baik kok,” kata seorang ibu di acara itu. Termasuk, Dirbinmas meminta agar warga menilai bagaimana menjadi tetangga Kompleks Perumahan Polisi ‘Segara’ di kawasan Pasar Baru.
Sejauh ini menurut warga, pola kehidupan berjalan baik. Saling asih, asah dan asuh. “Polisi banyak membantu warga pada saat wabah covid-19 melanda. Sehingga, baik-baik saja,” ujar warga yang memberi penilaian. Hanya, saat itu sempat terjadi mis-komunikasi, ada portal yang akhirnya sempat silang-pendapat.
“Hanya itu mis-komunikasi saja. Setelah dibicarakan, portal pun dibuka hingga sekarang. Terimakasih Pak Polisi,” ujar warga RT 29 tadi.
DOORPRIZE
Acara semakin meriah. Ibu-ibu yang awalnya enggan untuk tampil, saling maju ke depan. Ini setelah Kombes Anggie Julianto Putro memberikan sejumlah doorprize termasuk dr Alwiati kepada ibu-ibu yang bisa menjawab sejumlah pertanyaan. Dan Bangun dari Ditlantas Polda Kaltim.
Akhirnya, acara itu menjadi meriah. Ibu-ibu memanfaatkan doorprize itu untuk saling menjawab pertanyaan dari sejumlah pihak seperti Ditpolair, Dit Narkoba, Ditlantas serta lainnya. “Alhamdulillah, dapat cepek ceng (Rp100.000),” ujar seorang ibu melontarkan ungkapan bahasa Mandarin.
Suasana saat itu tak ubahnya menjadi heboh. Masyarakat pun menilai bahwa Jumat Curhat jadi ajang silaturahmi dan sedekah. “Wah terimakasih polisi. Baik sekali. Sudah dapat duit eh dapat bingkisan,” ujar mereka semua.
Bahkan, saat Dirbinmas Kombes Anggie dan Kasubdit Renakta AKBP Teguh Nugroho pulang melintasi gang pun masih ‘bagi-bagi sedekah’. Sontak warga pun menyebutkan: “Polisi sekarang baik-baik. Terimakasih bapak-bapak sekalian,” ujar warga yang berdiri di sepanjang gang yang keluar dari RT 29 Klandasan Ilir.
Selain urusan tanah, di Jumat Curhat itu juga ada lontaran kaitan solar untuk nelayan. Karena, ada warga yang sulit melaut sebab tidak mendapatkan quota solar subsidi. “Tolong juga bapak, bagaimana solar itu mudah didapat. Suami saya tidak bisa melaut,” ujar seorang ibu.
AKBP Bahril (Ditpolairud) memberi jawaban, bahwa quota solar subsidi sebenarnya tersedia di sejumlah SPBU khusus solar. Termasuk, bisa dibeli oleh agen penyalur yang memang resmi ditunjuk. “Tapi, nanti saya analisa, mengapa nelayan sampai tak mendapatkan solar,” ujar Bahril.
Yang menarik, karena 1 Juli 2023 nanti menjadi HUT ke-77 Bhayangkara, warga pun usul agar yang lahir di tanggal 1 Juli mendapat SIM gratis. “Sebagai penghargaan dari Pak Polisi. Supaya kita juga cinta dengan polisi,” kelakar seorang ibu.
Saat itu, Bangun (Ditlantas Polda Kaltim), secara langsung menjawab pertanyaan kaitan SIM gratis itu. “Saya segera usulkan ke Pak Dirlantas Kombes Sony. Semoga SIM gratis itu disetujui. Tapi, sebagai apresiasi rasanya bisa,” ujar Bangun.
Jumat Curhat ajang kritik, ternyata berubah drastis jadi Family Gathering dan itu terjadi di Klandasan Ilir RT 29. “Memang sengaja saya tempatkan di tepi pantai itu. Sebab, pemetaannya banyak yang melakukan ekploitasi anak” ujar AKBP Teguh Nugroho yang memilih lokasi tersebut. (gt)