TINTAKALTIM.COM-Indonesia Emas 2045, bukan hanya sekadar narasi dan mimpi, tetapi harus bisa diwujudkan dengan keluarnya Indonesia dari posisi middle income trap atau pendapatan menengah menjadi high income trap atau pendapatan tinggi. Jika tidak, keinginan untuk menjadi negara maju ke depan akan pupus.
Pernyataan itu disampaikan Prof Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) yang juga akademisi Universitas Indonesia (UI) dalam dialog publik yang digagas Divisi Humas Polri bertema Perkuat Persatuan Bangsa, Lanjutkan Agenda Pembangunan Nasional Menyongsong Indonesia Emas 2045 di Veranda Hotel Pakubuwono Jakarta, Rabu (29/05/2024)
Acara itu selain digelar offline, juga berlangsung online via zoom meeting yang diikuti polda se-Indonesia. Di Polda Kaltim, dihadiri langsung Kabid Humas Kombes Pol Artanto SIK MSI dan sejumlah Pejabat Utama (PJU) di Polda Kaltim serta unsur tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat dan undangan lainnya.
Menurut Artanto, dialog publik yang menghadirkan sejumlah narasumber kompeten ini, sangat penting untuk referensi bagi masyarakat yang ada di Kaltim. Setidaknya, hal itu jadi khazanah keilmuan, apalagi di Kaltim sudah ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara (IKN).
“Proses pembangunan itu tak lepas dari dukungan polri termasuk Polda Kaltim yang terus menjaga keamanan. Karena, pembangunan itu bisa berkelanjutan (sustainable) kalau daerahnya aman. Dukungan masyarakat juga diperlukan,” ujar Kombes Artanto.
Ia meminta seluruh elemen masyarakat di Kaltim untuk terus mendukung pembangunan yang diagendakan pemerintah. Apalagi menuju Indonesia Emas 2045 di mana Kaltim juga akan berkompetisi dengan SDM nasional dan global, sebab sudah IKN sehingga migrasi penduduk banyak masuk Kaltim.
BERKELANJUTAN
Sementara itu Bambang menambahkan, tantangan Indonesia menjadi negara maju lebih berat karena luas wilayah yang besar, penduduknya dan lainnya. Dan, Indonesia butuh Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasiona (RPJPN) yang konsisten dan berkelanjutan agar keluar dari posisi middle income trap.
“Kita ini ingin maju bukan karena mau dijajah Belanda lagi. Sekarang pendapatan per kapita Indonesia di posisi 5.000 USD, kalah dengan Korsel dan Jepang yang sudah mencapai 15.000 USD per kapita,” kata Bambang.
Untuk itu kata Bambang, diperlulan visi 2045 tepat 100 tahun Indonesia Indonesia harus sejahtera dan maju. “Yang disebut negara maju itu, bukan income saja yang tinggi. Sebab, banyak negara income tinggi karena kaya minyak tapi belum masuk golongan negara maju,” urai Bambang Brojonegoro.
Untuk itu kata Bambang, tugas Polri akan sangat berat jika ketimpangan pendapatan ini terus terjadi dan tidak keluar dari jebakan middle income trap. Sebab, masih ada income disparity yang terjadi karena gini koefisien harus rendah.
“Kalau mengurangi kemiskinan mencapai angka 0 itu sulit, tetapi setidaknya harus turun mendekati angka 0. Sebab, sekarang ini kemiskinan absolut Indonesia berkisar 25 juta orang,” jelas Bambang.
Bambang memberi analisa, jika Indonesia banyak orang miskinnya, maka tugas polri akan semakin berat, sehingga diperlukan kerja keras seluruh elemen untuk keluar dari jeratan kemiskinan itu.
“Kalau Indonesia mau maju maka pembangunan harus berkelanjutan. Jangan sampai terjadi inkonsistensi kebijakan. Karena, Indonesia Emas 2045 atau disebut bonus demografi itu merupakan peluang emas (golden opportunity) dan hanya terjadi sekali,” kata Bambang yang menambahkan Jepang mendapatkan bonus demografi di era tahun 70-an.
Untuk menuju Indonesia maju kata Bambang, harus didorong industri manufactur atau industri pengolahan. Dan sekarang program hilirisasi yang digencarkan Presiden Jokowi harus berlanjut dan jadi nilai tambah ke depan. Ditambah juga dengan ekonomi digital dan ekonomi hijau (green economy)
Korea Selatan kata Bambang, maju karena industri manufactur elektronik yang sekarang melejit di dunia dengan merek Samsung. Dan sekarang China pun mengelola dan mengembankan industri manufactur jadi negara maju. “China itu menjadi negara high income dan melaju sekarang lewat pengembangan mobil listrik, sehingga ini harus jadi perhatian Indonesia tambah Bambang.
DUKUNG EKONOMI
Sementara itu dalam acara itu Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mewakili Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, dialog untuk mendapatkan berbagai masukan dan mempertegas komitmen untuk persatuan bangsa pasa Pemilu 2024
Karopenmas menjelaskan, untuk mencapai tujuan nasional salah satu syarat harus dicapai dan didorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dan melibatkan partisipasi seluruh stakeholders secara inklusif jangka panjang.
“Pak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk sama-sama menjaga momentum persatuan dengan merajut kebersamaan sebagai salah satu syarat penting dalam melanjutkan agenda pembangunan,” ungkap Karopenmas.
Di bagian lain, Karo Binopsnal Baharkam Polri Brigjen Pol Erwin Kurniawan mengatakan, polri sangat membantu keberlanjutan ekonomi lewat menjaga keamanan.
Tetapi kata Erwin, Polri juga dalam tugasnya ikut menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok penting (bapokting). Agar di pasaran terkendali dan tidak terjadi inflasi.
Bukan itu saja menurut Erwin, polri juga membuat program cooling system untuk menekan adanya polarisasi politik yang terjadi di Indonesia yang di dalamnya tidak ada melakukan upaya penegakan hukum jadi bersifat preemtif dan preventif.
Polri juga kata Erwin, menggelar operasi terpusat dengan sandi Mantap Brata untuk menjaga keamanan dan kelancaran Pemilu 2024 dan dilanjutkan dengan Operasi Mantap Praja 2024.
Dalam dialog publik itu, juga menghadirkan narasumber Staf Khusus Menteri PPN/Bappenas Chairil Abdini dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Merek Global Indonesia (Apregindo) yang dipandu moderator Fristian Griec (jurnalis). (gt)