TINTAKALTIM.COM-Terpilih jadi Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan, ke depan Rahmad Mas’ud-Thohari Aziz akan mengusung semboyan atau tagline gotong-royong dalam membangun kota. Melibatkan seluruh elemen dan melakukan perubahan untuk kotanya demi sejahtera rakyatnya.
Itulah yang disampaikan Rahmad Mas’ud saat memberikan pidato politiknya usai mendeklarasikan diri untuk maju dalam Pilkada 2020 Kota Balikpapan bersama pasangannya H Thohari Aziz di Hotel Novotel, Minggu (30/08/2020).
Sejumlah elemen dari berbagai unsur hadir dalam deklarasi sekaligus pelantikan tim pemenangan dan relawan itu. Khususnya 8 pengurus partai politik yang mengusung dan mendukung Rahmad-Thohari yakni Partai Golkar (11 kursi), PDI Perjuangan (8 kursi), Partai Demokrat (4 kursi), Gerindra (6 kursi), Partai Keadilan Sejahtera (PKS-6 kursi), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB-1 kursi), Perindo (1 kursi) dan partai non-parlemen Partai Amanat Nasional (PAN).
Rahmad sangat terharu. Nada bicaranya agak terbata-bata dan matanya berkaca-kaca. Seketika itu, harus membuka kacamata sambil memandang undangan yang hadir.
“Saya terharu. Seolah, sulit mengungkapkan kata-kata. Ini karena kepercayaan dan kebanggaan mendapat amanah. Di satu sisi jadi beban, tetapi Insya Allah dengan komitmen kami bersama Pak Thohari dapat menjalankan amanah dan membawa Kota Balikpapan lebih baik,” kata Rahmad disambut applaus undangan yang hadir memenuhi ballroom hotel yang seat-nya di-setting dengan konsep jaga jarak fisik (physical distancing).
Amanah itu akan dijalankan, dalam bekerja dan memimpin kota dengan konsep gotong-royong tadi. Kalau sekarang di saat pandemi covid-19 sudah dilakukan, tetapi nanti saat terpilih juga wajib dijalankan demi membangun kota tercinta.
Dengan dukungan 8 parpol pengusung dan pendukung, Rahmad berterimakasih termasuk kepada simpatisan yang telah memberikan amanah kepada dia dan Thohari Aziz. “Saya mohon maaf, khususnya pada sejumlah relawan tidak dapat hadir bersama-sama di hotel mengikuti deklarasi. Tetapi, kami sudah menyiapkan big screen atau layar lebar nonton bareng baik di sekretariat, ranting dan lainnya acara deklarasi ini secara live lewat sosial media (sosmed),” ujar Rahmad yang semua itu dilakukan karena adanya regulasi protokol kesehatan di saat covid-19.
Gotong-royong itu kata Rahmad penting, karena membangun kota Balikpapan harus dilakukan bersama-sama. Sehingga, kotanya layak huni, modern, relegius dalam bingkai madinatul iman. “Insya Allah saya akan bersama-sama rakyat Balikpapan membenahi kota lebih maju, ekonomi lebih tumbuh dan pembenahan infrastruktur,” ujarnya.
Dikatakan Rahmad, ia berusaha menjadi yang terbaik memimpin dengan baik dan itu amanah termasuk cita-citanya bersama pasangannya Thohari Aziz. Lewat gotong-royong, maka itu wujud kebersamaan dan apapun dapat terwujud.
“Kalau mimpi seorang H Rahmad dan Thohari saja, itu bisa dianalogikan sebagai bunga tidur. Tapi kalau mimpi itu diwujudkan lewat komitmen dan kebersamaan bapak, ibu dan seluruh elemen masyarakat Balikpapan, maka mimpi menjadikan Balikpapan maju itu menjadi kenyataan,” ungkap Rahmad, yang lagi-lagi disambut applaus undangan.
Sementara itu, Thohari Aziz mengatakan, kalau deklarasi dengan Rahmad Mas’ud maju di Pilkada Balikpapan, sudah merupakan ikhtiar manusia yang jadi garisan Allah. Sehingga, ini harus diperjuangkan. Sebab, seolah ia sudah berdiri dalam ‘perisai madinatul iman’ yang didukung 8 partai politik.
“Insya Allah, cita-cita, visi-misi yang disusun oleh tim bersama Pak Rahmad nanti untuk Balikpapan ke depan dapat terwujud. Sebab, semangatnya adalah gotong-royong dan nanti juga melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya,” ujar Thohari.
Ia menyebut, setelah deklarasi tentu persiapan paling penting mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dijadwalkan 4 September 2020 mendatang. “Kami intinya bersama 8 partai pengusung dan pendukung akan mendaftar. Dan, nanti sama-sama bekerja untuk menang menjadi walikota dan wakil walikota,” ungkap Thohari.
DIGITALISASI
Kemasan deklarasi dan pelantikan tim pemenangan serta relawan paslon Rahmad-Thohari dirancang lebih modern. Dikemas dengan konsep digitalisasi menggunakan layar besar LED yang diatur menggunakan media player.
Diawali dengan tampilan layar hitung mundur (countdown) menampilkan biografi dan kisah inspiratif Thohari Aziz. Ia menceritakan masa kecilnya yang harus berjuang menempuh pendidikan yang dibesarkan dari kedua orangtnya, sang ayah sebagai pendidik atau guru di madrasah.
Thohari kecil, merangkak menjadi besar. Ia pun dikenal akrab di organisasi remaja Angkasa di pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Balikpapan, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) hingga sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan hingga sekarang. Dan, ia pun merintis usahanya di bidang ground handling services di Bandara Sepinggan hingga sukses sampai menempatkan dirinya di parlemen sebagai Wakil Ketua DPRD.
Layar di depan undangan pun, juga menampilkan sosok inspiratif dan biografi calon walikota H Rahmad Mas’ud. Ada inspirasi, ada kesedihan ada perjuangan yang ditampilkan.
Dikisahkan, Rahmad harus bekerja keras demi menghidupi keluarganya. Meneruskan perjuangan kedua orangtuanya yang gigih merintis usaha. Sehingga, Rahmad yang dilahirkan sebagai ‘orang Kampung Baru’ itu besar dan sukses.
Merintis usaha dari perusahaan kayu, dan pernah kesulitan untuk makan. Saat itu di tahun 1976-1980-an, kedua orangtua Rahmad juga dikenal orang susah. Jika makan, nasi kuning harus dicampur dengan nasi putih, agar terlihat banyak. Dimakan bersama, demi mengganjal perut.
Di saat merintis usaha kedua orangtuanya, Rahmad Mas’ud harus bersedih, sebab kedua orangtuanya tidak lama meninggal dunia. Tahun kesedihan menimpanya, tetapi berkat semangat dan didikan orangtuanya, Rahmad tak pernah putus asa.
Ia harus menjalankan roda perusahaan di bawah bendera PT Sinar Pacific dan bertekad mendapatkan kapal sebagai syarat setiap perusahaan pelayaran. Kerjasama dengan pengusaha Samarinda yang joint bussiness memberikan kapal, akhirnya usahanya lancar. Meski harus terseok-seok mencicil kapal yang nilainya miliaran.
Allah memberikan rezeki Rahmad Mas’ud. Perusahaannya diterima menjadi mitra atau rekanan PT Pertamina. Sehingga, hingga sekarang perusahaannya tumbuh dan berkembang.
Kesuksesan Rahmad Mas’ud tak hanya ‘dinikmati’ sendiri. Ia mendirikan yayasan Rahmad Mas’ud Centre (RMC) yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan. RMC terus bergerak hingga nyaris 30-ribuan warga di Kota Balikpapan ini setiap tahun menerima zakat mal atau harta dari keluarga Rahmad. Termasuk mencerdaskan anak-anak lewat Yayasan Pendidikan Agama Bani Mas’ud yang dikendalikan Ustaz Mustaqim.
Figur humble dan pekerja keras ini, lahir di Balikpapan, 7 Januari 1979. Dan terpilih pada pilkada yang digelar 9 Desember 2015 sebagai wakil walikota mendampingi Rizal Effendi. Tentu, 9 Desember 2020, adalah pijakan kakinya untuk melanjutkan perjuangan mengukir sejarah menjadi walikota.
Dalam biografi itu juga disebutkan, Rahmad pernah menjabat manager Persiba (1999 – 2001) dan bendahara KNPI (2007 – 2010) serta Ketua International Owner Ship Association (INSA) dari tahun 2013 hingga sekarang dan banyak organsiasi yang menjadi amanah di pundaknya.
Konsep digital juga ditunjukkan, saat launching official logo Rahmad-Thohari. Kedua paslon, hanya melakukan touch screen dan muncullah di layar lebar simulasi pita berwarna-warni dari merah, kuning, putih, hijau dan seterusnya membentuk logo yang ‘dipatenkan’ untuk kemenangan Rahmad-Thohari dengan tambahan Itu Sudah.
“Keren ya. Ini deklarasi ada atmosfir kesiapan dan kemenangan. Aromanya semakin jelas. Apalagi ada tarian kemenangan garapan AW Studio. Pokoknya keren habis,” pungkas Fatman Parakasi, pengurus Partai Golkar demisioner yang hadir dalam deklarasi itu. (git)