Hari Minggu, atau hari libur, sering dimanfaatkan untuk kerja bakti. Baik itu membersihkan lingkungan, membenahi fasilitas publik atau lainnya. Yang jelas ini sangat positif, lingkungan jadi bersih dan sehat.
Itulah yang dilakukan warga RT 39 Kelurahan Margomulyo Balikpapan Barat atau tepatnya Kompleks Perumahan Guru BTN Gunung IV. Warga berbaur sebagai wujud kehidupan bertetangga. Di lingkungan ini, figur ketua RT-nya wanita. Tapi, gerak emansipasi wanita tak kalah dengan seorang pria. Bu RT biasa disapa ‘Mbak Ivon’ yang punya nama lengkap Neneng Julaiha itu berbaur bersama bapak-bapak lainnya sejak pagi. Bahkan sesekali membantu membersihkan lingkungan bersama lainnya,
Ivon –biasa disapa– menyebut, untuk mempertemukan warga dalam suatu pertemuan, memang agak sulit. Sebab, kesibukan warga beragam. Lewat kerja bakti dapat dijadikan ajang silaturahmi. “Kalau kerja bakti, kan saling bertemu, lalu mengetahui kabar masing-masing lewat obrolan. Intinya kerja bakti untuk wadah silaturahmi warga RT 39,” ujar wanita yang dikenal gesit mengurus lingkungan ini.

Ketua RT 39 Margomulyo ikut hadir dalam kerja bakti bersama warga lainnya
Semangat bapak-bapak RT 39 terlihat begitu antusias. Dari ujung ke ujung, semua kotoran yang membuat pemandangan mata tak sedap lingkungan dibersihkan. Ada yang mencangkul, menyapu bahkan mengeruk parit. “Sebujurnya kerja bakti ini untuk silaturahmi. Bujur kan. Kita bisa ngopi sambil ngobrol. Lingkungan bersih, silaturahmi dapat,” kata H Rahmadi, Ketua Masjid Asyifa, yang kental logat bahasa Banjarnya.
Dalam situasi silaturahmi itu, terlihat juga mantan ketua RT Samuel. Dia adalah sosok tokoh masyarakat setempat yang meletakkan pondasi bersih-bersih lingkungan. Meski sudah tidak menjadi ketua RT, tetapi masih aktif jika diajak kerja bakti. Prinsip bagi Samuel adalah, lingkungan bersih bagian dari kekompakan warga. “Kalau ada lingkungan RT jorok, kumuh pasti warganya jarang kerja bakti. Makanya, kereja bakti itu harus dipertahankan,” jelasnya.
Wujud silaturahmi semakin tampak lewat kerja bakti ini. Apalagi, Bu RT dan tim menyediakan makanan ringan (snack). Bahkan ada bubur kacang ijo yang sangat dinikmati warga. “Ayo ngopi dulu. Kacang ijonya masih panas, Kerja ok tapi sarapan jangan lupa,” teriak Mbak Ivon.
Sontak, bapak-bapak pun menikmati hidangan yang disiapkan di meja tepatnya di depan Pendopo Masjid Asyifa. Sambil mencicipi makanan, bapak-bapak pun saling bercanda, cerita bahkan mengabadikan kegiatan lewat foto selfi HP masing-masing. “Kami menyediakan absen. Ya untuk mengetahui saja, siapa warga yang jarang kerja bakti. Nanti secara persuasif diingatkan bahwa kerja bakti itu penting. Kalau nggak hadir ya tidak otomatis kita salahkan. Mungkin ada keperluan. Hanya saja kalau terus-terusan nggak kerja bakti tentu kita pertanyakan,” ujar Ivon, tegas.
Menurutnya, kerja bakti bagian dari mendukung program pemerintah. Apalagi dari kecamatan hingga kelurahan, gerakan kerja bakti harus terus digelorakan. “Ini bagian mendukung program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Balikpapan termasuk Kelurahan Margomulyo,” tambah Ivon yang menyebut, secara berkala kerja bakti di lingkup RT 39 terus dilakukan. “Ayo warga yang belum sadar, ikut hadir yo. Ini silaturahmi antar warga juga kok,” ajak Ivon. (git)












