TINTAKALTIM.COM-Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME menjadikan aula rumah aula rumah jabatan (rumjab) di Jalan Syarifuddin Yoes untuk kegiatan salat Jumat. Ini dilakukan rutin sebagai wujud mencari keberkahan Allah.
Salat Jumat di rumjab ini, sudah kedua kali. Pertama Jumat (29/10/2021) dengan menghadirkan Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Balikpapan KH Mukhlasin menjadi khatib. Salat Jumat itu diikuti pekerja rumjab seperti Satpol PP, kelurga terdekat dan sahabat walikota serta undangan lainnya.
Pada Jumat (5/11/20121), selaku khatib dan imam sekretaris umum (sekum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan KH Musleh Umar yang mengangkat tema pentingnya salat 5 waktu atas perintah Allah dan tuntutan Rasulullah SAW.
“Intinya salat Jumat di rumjab untuk mencari keberkahan saja. Jika ada kegiatan dan aula dipergunakan pada hari itu, bisa ditiadakan. Tetapi, jika tidak maka salat Jumat tetap digelar,” kata Walikota Rahmad Mas’ud.
Dalam kaitan salat Jumat di rumjab ini, dalam sejarah baru dilakukan di masa kepemimpinan Walikota Rahmad Mas’ud. Tentu, ia sadar bahwa aula itu juga atas jabatan yang diemban sehingga diberi fasilitas. Tetapi sejatinya juga milik umat.
“Saya menggunakan aset negara. Itu dibiayai dari biaya negara seperti APBD. Pantas toh kalau saya juga manfaatkan untuk warga seperti salat Jumat sekarang ini,” kata Walikota.
NASI KOTAK DAN SEDEKAH
Tak hanya salat Jumat, seusainya, Walikota membagi-bagikan nasi kotak untuk seluruh jamaah yang hadir sekaligus makan siang. Dan kegiatan salat Jumat juga dilakukan tetap mengindahkan protokol kesehatan (prokes), di mana seluruh jamaah wajib mengenakan masker.
“Ini namanya berkah Jumat. Usai salat Jumat dapat nasi kotak. Semoga semuanya menjadi berkah. Ayo doakan agar Kota Balikpapan tetap aman dan kotanya maju serta dijauhkan dari musibah,” ungkap Walikota.
Ada yang membawa pulang nasi kotak tetapi ada yang makan di tempat. Sudah menjadi kebiasaan walikota setiap Jumat, ia selalu bersedekah. Dalam kegiatan salat Jumat itu juga menghadirkan anak-anak yatim-piatu dari Sahabat Yatim Indonesia.
“Nanti anak yatim dari pesantrennya bergantian. Sehingga, semua dapat merasakan salat Jumat di rumjab walikota. Sekaligus silaturahmi dengan pimpinan pondok,” ujarnya.
Walikota memberi sedekah satu per satu santri dan anak yatim. Mereka semua mendapat bagian amplop yang memang sudah disiapkan sebelumnya. “Berkah ya, semoga bermanfaat ya. Terus mengaji ya,” pesan dan doa walikota untuk anak-anak santri itu yang didampingi KH Musleh Umar, Sekretaris Kerukunan Mandar Balikpapan Drs Junaidi Latif, Ketua KNPI Andi Welly, Wakil Ketua Media Online Indonesia (MOI) Kaltim H Sugito SH dan undangan lainnya.
COUNTER ISU SALAT
Sementara itu, KH Musleh Umar dalam kutbahnya menyebutkan bahwa salat 5 waktu sudah diperintahkan Allah dan sesuai tuntutan Rasulullah SAW. Jangan sampai ditinggalkan oleh umat Islam.
Salat 5 waktu disyaratkan saat peristiwa Isra Mi’raj dan itu ibadah yang diyakini umat Islam sebagai tiang agama dan menjadi amal yang pertama dihisab.
“Saat itu Allah mewahyukan kepada Rasulullah dengan 50 waktu sehari-semalam. Tetapi, Rasulullah menemui Nabi Musa untuk konsultasi dan akhirnya harus kembali kepada Allah dan mendapat dispensasi hingga 5 waktu sampai sekarang. Jadi ini perintah Allah yang juga diabadikan dalam Alquran,” kata KH Musleh Umar.
KH Musleh mengajak umat Islam untuk beribadah sesuai tuntutan Rasulullah dan perintah Allah yang tertuang dalam Alquran dan hadist. Sehingga, jika sekarang tidak bertemu Rasulullah maka penerusnya adalah ulama.
“Ulama itu waratsatul anbiya atau pewaris para nabi. Dan itu adalah Rasulullah menghargai para ulama. Tidak hanya ulama pada zaman Rasululah tetapi juga ulama era sekarang,” jelas KH Musleh.
Oleh karenanya, jika ada yang mengatakan bahwa salat 5 waktu tidak ada dalam Alquran, sebenarnya terjemahan yang salah. Itu dilakukan untuk melakukan propaganda politik. “Sebab, gambaran Allah mensyaratkan salat itu ya salat 5 waktu yang diajarkan Rasulullah. Kita jangan terpancing dengan isu-isu dan pernyataan di luar yang sepertinya meremehkan Islam,” kata Musleh.
Disebutkan, dalam Alquran kata Musleh, disebutkan secara jelas bahwa in huwa illa wahyuyyuha atau ucapan Rasulullah itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan Allah. “Jadi Alquran itu tak lain adalah wahyu yang diwahyukan Allah kepada Rasulullah melalui Malaikat Jibril. Termasuk salat 5 waktu yang saya jelaskan. Jadi, tetaplah pada keyakinan dan jalankan Islam sesuai tuntutan yang benar,” kata Musleh. (gt)