TINTAKALTIM.COM-Direktur Prasarana Transportasi Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Toni Tauladan S SiT MT berkeliling Posko Nataru selama kunjungan ke Provinsi Kaltim.

Selama di Kaltim, ia didampingi Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim Renhard Ronald dan sejumlah kasi melakukan monitoring evaluasi (monev) kaitan Posko Nataru 2023/2024.

Tiba di Bandara Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan pada Sabtu (21/12), Toni melakukan pengecekan ke posko di bandara. Setelah itu, ia pun berkunjung ke posko Pelabuhan Semayang yang diisi tim dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas I Balikpapan.

Sore hari, sekitar pukul 15.30 Wita di hari yang sama, Toni Tauladan mengunjungi Terminal Batu Ampar yang dikelola BPTD Kaltim. Renhard Ronald terus mendampingi juga Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) Sulis Setiawan, Kepala Seksi Lalu-Lintas Jalan, Sungai, Danau, Penyeberangan dan Pengawasan Bagus Panuntun Kuncoro Edi, Kasubbag Tata Usaha Elba Iskandar dan staf.
Ia merekam aktivitas posko yang dibuat BPTD Kaltim tepat di ruang tunggu (waiting room) terminal. Saat itu, Toni berdikusi kaitan jumlah penumpang yang datang dan berangkat di Terminal Batu Ampar
Sulis Setiawan menjelaskan, untuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang via Terminal Batu Ampar ke daerah Banjarmasin (Kalsel), berbeda dengan terminal lainnya. Karena, ada dua lintasan yang dilalui menuju tempat itu. Yakni, yang dilakukan Perum Damri, PO swasta dan via Terminal Batu Ampar.
“Lintasannya ada yang pesisir dan biasa, sehingga jalur AKAP itu terbagi. Ada Damri, PO swasta juga ada. Sehingga, kondisinya akan berbeda,” kata Sulis Setiawan menjelaskan kepada Toni Tauladan saat meninjau Posko Nataru 2024/2025 yang ada di ruang tunggu Terminal Batu Ampar.
Toni juga mendapat penjelasan Renhard Ronald. Untuk Terminal Batu Ampar memang lalu-lintas rata-rata harian (LHR) berbeda. Sehingga, tidak dapat apple to apple atau dijadikan perbandingan dengan terminal lainnya di sejumlah daerah.

Menurut Renhard, AKAP yang ada dari Terminal Batu Ampar rata-rata ke Kalsel. Itu pun tergantung momentum. Misalnya, angkutan lebaran (angleb) dan juga Nataru 2024/2025. Sehingga, perbandingan dari tahun ke tahun akan berbeda lonjakannya.
“Ada yang peningkatannya sangat tinggi yakni ketika ada kegiatan haul di Kalsel atau peringatan kematian tahunan yang dilakukan untuk tokoh-tokoh agama atau keluarga yang telah meninggal dunia. Itu biasanya haul Guru Sekumpul yang menjadi haul terbesar di Indonesia,” jelas Sulis Setiawan.
MIX USE
Sementara itu saat mendapat penjelasan agar terminal Batu Ampar harus melakukan mix use atau terminal yang multifungsi selain untuk naik-turun bus, bahwa di Terminal Batu Ampar space ada tetapi minat masyarakat berbeda

Langkah-langkah bekerjasama dengan sejumlah pihak menurut Sulis, sudah dilakukan seperti membuat Pasar Ramadan, Pasar Malam bahkan juga ‘memancing’ agar ada pihak yang sementara gratis memanfaatkan areal itu, tetapi sifatnya hanya temporer
“Pasar malam misalnya, hanya dua kali dan ketiganya sudah tak berminat. Alasannya ya sepi pengunjung,” jelas Sulis Setiawan kepada Toni.
Dikatakan Toni, jalur terminal itu di depannya ada lintasan jalan umum. Sehingga, memudahkan untuk dijadikan sarana untuk integrasi aktivitas di terminal. Sifatnya, internal dulu bagaimana memancing terminal bisa ramai.
Menurut Sulis, hal itu akan diupayakan kembali. Harapannya, space yang ada bisa dimanfaatkan pihak luar dengan pola kerjasama atau kolaborasi. Bahkan, upaya untuk menentukan space tarif aset di Terminal Batu Ampar pun sudah dikoordinasikan dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
“Itu pun kita sudah turunkan tarifnya. Karena, jika penetapan nilai aset untuk disewakan mengikuti KPKNL tentu masih sangat tinggi. Penyewa tidak sanggup,” jelas Sulis Setiawan.

Kunjungan kerja ke Kaltim dimanfaatkan Toni Tauladan juga ke Terminal Samarinda Seberang dan Pelabuhan Semayang. Ia pun berharap agar ada optimalisasi aset untuk Terminal Samarinda Seberang karena memiliki semacam ruang pertemuan (ballroom) yang bisa dimultifungsikan.
“Kita berharap, untuk angkutan kota dalam provinsi (AKDP) juga masuk ke Terminal Samarinda Seberang. Ini bisa dikoordinasikan dengan Dishub Provinsi,” ujar Toni Tauladan.

Toni di BPTD Kaltim tak hanya melihat terminal, tetapi juga berkeliling mengamati aset Ditjen Hubdat Kemenhub itu yang baru direvitalisasi. Sempat juga meninjau lapangan bulu tangkis di lantai atas.
“Tapi ini tak mungkin disewakan pihak lain. Karena, terlalu rendah untuk ukuran profesional. Makanya, digunakan internal pegawai,” kata Renhard Ronald menjelaskan kaitan lapangan itu.

Hanya, ketika meninjuau ruangan kantor, Toni terkejut melihat pantry sangat luas. Bahkan, situasinya bersih dan sangat bagus. “Desain pembangunan pantry ini memang sejak awal,” kata Renhard. Sontak, Toni mengatakan: “Wah bisa dijadikan tempat diskusi kaitan pekerjaan juga. Kalau tempat saya sangat kecil,” ujar Toni seraya tersenyum

Toni juga sempat meninjau Pelabuhan Kariangau yang juga didampingi Kepala Seksi Prasarana Angkutan Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan BPTD Kaltim Agung Wibowo SH MH. Ia diterima Pengawas Satuan Pelayanan Carolus Makin dan sempat meninjau ruang Local Port System (LPS)
Sedang di Bandara APT Pranoto di Samarinda, ia diterima GM bandara Maeka Rindra Hariyanto dan staf. Juga sempat melakukan supervisi kaitan transportasi menuju bandara. “Tidak ada bus khusus ya ke bandara. Tetapi, bandaranya sudah bagus bisa melayani jalur udara dari Samarinda ke Jakarta dan daerah lain,” ujarnya. (gt)