TINTAKALTIM.COM-Suasana Idul Fitri 1441 tahun ini sangat berbeda. Untuk itu seluruh umat Islam di Kota Balikpapan harus merayakannya dengan melihat situasi dan kondisi dan dengan bijak. Karena, penyebaran virus corona atau covid-19 masih terjadi.
“Silakan merayakan Idul Fitri dengan keluarga. Hanya di tengah pandemi covid-19 ada regulasi atau aturan yang dituangkan dalam protokol kesehatan harus diikuti. Karena, ini menyangkut kesehatan dan keselamatan bersama,” kata Wakil Walikota (Wawali) Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud menyampaikan pesan Idul Fitri 1441 H, Sabtu (23/05/2020).
Rahmad Mas’ud yang biasa disapa Pak RM ini, menyadari bahwa warga ingin sekali bersilaturahmi yang sudah jadi tradisi setiap tahun. Hanya, tidak mungkin itu dilaksanakan pada suatu tempat atau menggelar acara yang disebut open house.
“Sebagai orang pemerintah, saya akan patuh dan sampaikan ke masyarakat bahwa tidak ada open house seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena, kegiatan itu sangat berpotensi mengumpulkan massa dalam jumlah banyak,” urai Rahmad Mas’ud.

Sebaiknya, silaturahmi itu kata Rahmad, diganti dengan memanfaatkan dunia digital. Bisa menggunakan aplikasi whatsApp (WA), facebook ataupun video call. Jika perlu, gunakan dalam jumlah banyak seperti yang dilakukan pada tele conference masyarakat yakni aplikasi zoom.
“Kalau video call dengan keluarga atau kerabat, sahabat di kejauhan, kan tidak mengurangi maknanya. Bisa lebih rileks, enjoy dan canda-ria. Ini mengubah pola saja. Yang biasa bertemu, sekarang lewat virtual,” pinta Rahmad Mas’ud yang berharap lewat aplikasi itu juga dapat berbagi kebahagiaan.
LUAR RUMAH
Dalam kaitan silaturahmi door to door, menurut Rahmad Mas’ud sebaiknya semua pihak dapat menahan diri untuk mengurangi aktivitasnya. Memang kurang asyik, terasa sepi dan berbeda, tetapi semua itu dilakukan demi keselamatan bersama.
“Apa gunanya bersilaturahmi dengan berkeliling dari suatu tempat ke tempat lainnya, lalu setelah itu menanggung dampak kaitan kesehatan. Kalaupun toh tetap dilakukan, saya mengimbau harus maksimal mengikuti protokol kesehatan,” pinta Rahmad berkali-kali.

Menurut suami Hj Nurlena ini, jika silaturahmi ke orangtua, saudara mungkin itu sifatnya terbatas. Tidak berkerumun dan melibatkan banyak massa. Mungkin dapat ditoleransi. Hanya, jika sudah datang ke keramaian, dikhawatirkan dapat terjadi sesuatu. Apalagi Kota Balikpapan kaitan wabah corona sudah terjadi transmisi lokal,” ujarnya.
Intinya kata Rahmad Mas’ud, merayakan Idul Fitri harus tetap mawas diri dan mencari aman. “Saya dan keluarga juga tidak membuka open house. Tetap di rumah saja dan berkumpul serta bersilaturahmi hanya untuk keluarga. Sebab, saya pejabat kalau membuka ruang untuk tamu secara umum, dikhawatirkan terjadi kerumunan massa,” ujarnya.
Untuk itu, ia atas nama pemerintah dan keluarga mohon maaf sebesar-besarnya. Idul Fitri tahun ini memang harus banyak-banyak bersabar. “Saya dan keluarga menyampaikan Selamat Merayakan Idul Fitri dengan bijak. Mohon maaf lahir dan batin. Ayo kita terus berdoa agar corona bisa segera sirna. Dan, harus ada keyakinan aktivitas bakal normal seperti waktu-waktu sebelumnya,” pinta Rahmad memberi spirit warga kota.
Selain harus terus mengikuti protokol kesehatan untuk melawan corona, warga Kota Balikpapan diimbau untuk tetap menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan dan harus selalu menjaga kotanya aman. “Bantu TNI-Polri untuk menjaga kota Balikpapan tetap aman. Dukungan masyarakat sangat diperlukan. Dan yang paling penting ukhuwah atau persaudaraan itu nomor satu,” kata Rahmad yang meminta jika ada kerabat atau warga ingin silaturahmi dapat menggunakan video call. (git)