TINTAKALTIM.COM-Salat ghaib digelar di Kota Balikpapan. Tepatnya di Masjid Baitul Aman kawasan Polres Balikpapan yang diikuti ratusan jamaah berbagai elemen Senin (3/10/2022) usai salat Juhur.
Salat ghaib (salat jenazah tanpa ada orang yang wafat di tempat pelaksanaan salat), wujud rasa berduka atas tragedi terbesar dalam sejarah olahraga di Indonesia yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.

“Jamaah sekalian, kita sangat prihatin. Yang meninggal sudah hampir 125 orang. Ini duka mendalam, untuk itu seluruh jamaah, mohon doanya dan ikut salat ghaib,” kata Joko Sunarto, Seksi Ibadah Masjid Baitul Aman menyampaikan kepada jamaah.
Salat juhur berjamaah di Masjid Baitul Aman itu, dipimpin Wakil Ketua Baznas Balikpapan H Jailani SAg yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan. Ia didaulat pengurus masjid untuk memimpin salat ghaib sekaligus juhur berjamaah.

“Ya saya kebetulan lagi silaturahmi ke Kantor Kadin Balikpapan dan bertemu Direktur Eksekutif Drs H Rikmo Kuswanto. Karena waktu salat Juhur sudah masuk, kita sama-sama salat berjamaah di Masjid Baitul Aman. Dan, diminta menjadi imam salat Juhur dan ghaib,” jelas H Jailani yang hadir bersama H Rikmo dan H Sahal, pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Balikpapan.
Seperti diketahui, tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, terjadi pasca-pertandingan Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022). Jumlah korban Kanjuruhan sebanyak 448 orang dan sebanyak 125 orang meninggal, 302 orang alami luka ringan dan 21 orang lainnya luka berat.
Disebutkan Joko, ada sekitar 325 jamaah ikut salat ghaib di Masjid Baitul Aman. Tentu, semakin banyak semakin baik. Sebab, duka di Malang merupakan skala musibah nasional bahkan internasional yang menghebohkan.

“Kita berdoa bersama-sama, semoga yang meninggal diampuni kesalahannya dan husnul khatimah. Dan, kejadian ini tidak terulang lagi di masa-masa akan datang,” kata H Joko Sunarto.
Disebutkannya, ratusan jamaah yang menggelar salat ghaib di Masjid Baitul Aman terdiri dari komunitas Balistik dan juga calon siswa polisi yang hadir mengenakan seragam batik ditambah warga Balikpapan.
AREMANIA
Disebutkan Joko, awalnya komunitas Aremania Balikpapan juga ingin salat ghaib, tetapi setelah Isya di Masjid Baitul Aman, menggelar tahlilan. “Tahlilan untuk saudara-saudara yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan dilakukan seminggu. Semoga semua doa itu diijabah oleh Allah dan yang menjadi korban meninggal dunia diampuni segala dosa-dosanya,” kata Joko yang menambahkan, salat ghaib juga dilakukannya setelah salat Magrib di Musala Nurul Muttaqin Graha Indah RT 3 yang dekat dengan kediamannya.
PELAJARAN BERHARGA
Dalam kesempatan lain, H Jailani menyebutkan, rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas tragedi yang terjadi di Malang. Ada yang bisa dipetik pelajaran agar peristiwa serupa tidak terjadi kembali.

“Memang dalam kompetisi apapun itu, harus disiapkan mental siap menang dan kalah. Apalagi dalam laga sepakbola, jagonya tidak bisa berharap selalu menang,” ujar Jailani.
Ia meminta kepada semua pihak untuk tidak saling ‘menghakimi’. Bersama-sama mendoakan saudara Aremania yang menjadi korban. Dan, hentikan sepakbola rusuh dengan tetap menjaga perdamaian dan jangan mudah terprovokasi.
Saat memimpin salat ghaib dan berdoa, ucapan tahlil dan tahmid disampaikan jamaah. Jailani membacakan Surah Al-Fatihah 3 kali untuk korban Kanjuruhan. “Semoga husnul khatimah,” pungkas H Jailani. (gt)