TINTAKALTIM.COM-Jika ada pipa PDAM bocor, proses pekerjaan sering diupayakan dalam waktu cepat 1×24 jam. Hanya saja, pelanggan perlu juga mengetahui mekanisme proses air mengalir jika pekerjaan selesai.
Direktur Teknik (Dirtek) PDAM Kota Balikpapan Arief Purnawarman menjelaskan, target sehari atau 1×24 jam itu target pekerjaan pipa selesai di lapangan, jadi bukan airnya langsung mengalir ke rumah milik pelanggan.
“Jadi kalau disebut pekerjaan sehari, setelah itu ada pekerjaan normalisasi yaitu tahapan proses kembalinya air,” kata Arief.
Arief mencontohkan, berbeda dengan aliran listrik. Jika di pusatnya telah selesai dan daya listrik dialirkan, rumah milik warga langsung menyala. Jika air tergantung dari waktu dan jarak, tinggi-rendah serta jauh-dekat rumah pelanggan,” jelas Arief.

Kontur Kota Balikpapan atau tofografinya hampir 80 persen adalah perbukitan. Berbeda jika di Kota Malang, Medan dan lainnya yang PDAM-nya jalur horizontal yang titik elevasinya tidak seperti perbukitan. Sehingga, air cepat sampai ke rumah pelanggan. “Biasanya jika selesai perbaikan, pipa dalam keadaan kosong, ditambah lagi imbas dari pemakaian puncak atau pelanggan menggunakan air di waktu bersamaan,” kata Arief.
Tahapan normalisasi air ke pelangan itu kata Arief, perlu dijelaskan. Sebab, sejauh ini ada anggapan yang keliru. Menyamakan air dengan daya listrik. “Apalagi pelanggan daerah tinggi serta pelanggan yang jauh dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) PDAM, tentu dapat memakan waktu 3 sampai 4 hari,” ungkap Arief.

Dalam tahapan normalsiasi, syarat lain adalah produksi air harus kontinyu tanpa ada gangguan teknis yang mengakibatkan stop produksi.
Sehingga PDAM memohon kepada pelanggan, setelah pekerjaan perbaikan selesai, untuk proses normalisasi pelanggan diharapkan selalu bersabar menanti dalam proses kembalinya air ke rumah pelanggan masing-masing. “Sekali lagi, air itu mengalir mengikuti kontur kawasan perumahan pelanggan. Jadi kami mohon maaf atas kondisi ketidaknyamanan ini,” pungkas Arief Purnawarman. (ril/git)