TINTAKALTIM.COM-Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) kelas II Provinsi Kaltim DR Muiz Thohir ST MT menegaskan, penerapan pembayaran non-tunai (cashless) suka tidak suka atau mau tidak mau harus dijalankan. Karena, eranya sudah go digital sejalan perkembangan teknologi yang tak bisa dibendung.
Sehingga, mulai 1 Juni 2023, Pelabuhan Kariangau Balikpapan menerapkan cashless. Bagi pengguna jasa, diharapkan mempersiapkan dan harus mengubah budaya tunai ke non-tunai.
“Namanya sosialisasi, tentu sistem pembayaran manual tetap kita toleransi. Hanya pada akhirnya harus mengubah budaya cashless. Karena, lebih mudah dan nyaman serta aman,” kata Muiz usai memantau persiapan penerapan cashless di Pelabuhan Kariangau, Rabu (31/05/2023)
Muiz saat ke Pelabuhan Kariangau didampingi Kasubbag Tata Usaha (TU) BPTD Kaltim Dailamianus S Sos MAP dan Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Pelabuhan Kariangau Karolus Makin S ST (TD), Korsatpel Terminal Tipe A Kelurahan Batu Ampar Sulis Setiawan dan tim juga bersama Bank Mandiri serta penyedia jasa PT Mitra Transaksi Indonesia (MTI) anak perusahaan PT Mandiri. Peninjauan untuk melihat persiapan penerapan cashless serta mendiskusikan pola aplikasi yang memudahkan pengguna jasa.
Menurut Muiz, cashless ini persiapannya sudah lama. Hanya baru terealisasi sekarang. “Rasanya tidak merepotkan, sebab ini sama ketika perubahan masuk jalan tol dulu menggunakan tunai, sekarang juga cashless menggunakan e-Toll justru lebih mudah,” kata Muiz.
Dalam penerapan cashless di Pelabuhan Kariangau, nanti didukung Bank Mandiri. Bisa menggunakan kartu e-money dan e-wallet seperti OVO dan lainnya. “Tapi, pengguna jasa tak perlu khawatir. Sistem debit bisa dilakukan sehingga bank mana saja dapat dilayani dengan mengetikkan personal identification number (PIN) saja,” kata Muiz.
Secara proses, cashless di Pelabuhan Kariangau-PPU sudah ready melalui multichannels seperti prepaid QRIS maupun kartu debit tadi. Dan diharapkan seluruh operator yang ada di pelabuhan seperti PT ASDP Indonesia (Persero), PT Sadena Mitra, PT Jembatan Nusantara, PT Pasca Dana Sundari, PT Dharma Lautan Utama, PT Bhahtera Samudra dan PT Tranship Indonesia akan ikut kebijakan cashless tersebut
Dari pantauan Muiz dan tim, nantinya pengguna jasa akan melewati loket sebab disiapkan counter ticketing di mana diawali pelanggan membeli tiket lalu petugas menghitung harga dan dibayar menggunakan Livin By Mandiri e-wallet lain, kartu debit dengan kartu bank lain dan e-money
LOKET KHUSUS
Untuk memberi pelayanan maksimal, dari tinjauan lapangan H-1 sebelum pemberlakuan cashless, Muiz melihat bisa jadi handicap atau halangan dalam durasi waktu pelayanan terganggu ketika pengguna jasa mengetikkan PIN di loket, sehingga diantisipasi dengan menyediakan loket khusus.
“Jadi kami menggunakan container untuk loket, sebab countainer office itu lebih tepat dan cepat. Ini semua untuk mempercepat pelayanan. Tapi, kami minta masyarakat juga memberi masukan atas pelaksanaan ujicoba cashless ini,” kata Muiz.
Muiz memberi ilustrasi, aplikasi digital dalam konteks pelayanan, sekarang sudah jadi kebutuhan masyarakat. Saat itu pun dipergunakan ketika arus mudik dan balik Idul Fitri 2023. Bahkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) mendorong para pemudik menggunakan aplikasi smartphone seperti MitraDarat.
“Jadi sudah eranya dan merupakan modernisasi industri penyeberangan, di mana terjadi perubahan yang signifikan khususnya dalam pembayaran cashless. Selain itu juga untuk optimalisasi pendapatan serta mempermudah pencatatan data transaksi keuangan lebih valid,” kata Muiz
Sementara itu menurut Dailamianus atau Pak Dai, transaksi non-tunai (cashless) membantu aturan pencatatan keuangan lebih transparan. Sehingga, proses penerapannya memang tidak bisa dihindari.
“Kita sudah turun bersama Pak Kabalai (Muiz Thohir, red). Semua persiapan sudah tak ada masalah tinggal jalan saja. Tentu, evaluasinya kita ingin mendapat masukkan dari pengguna jasa,” ungkap Dai.
Tetapi kata Dai, untuk menunda sosialisasi cashless rasanya tidak mungkin. Sebab, sudah on the track pada program yang sudah pula ditetapkan BPTD Kaltim yang mengacu pada regulasi Kemenhub Ditjen Hubdat.
“Jika ada kekurangan kita akan terus evaluasi. Mohon dukungan semua pihak dan masukkannnya. Namanya sosialisasi dan ujicoba tentu akan ada penyempurnaan,” ujar Dai.
Dalam penerapan cashless di Pelabuhan Kariangau ini, menurut Muiz Thohir dijadwalkan Sekretaris Direktorat Jenderal (Setditjen) Perhubungan Darat (Hubdat) Amirulloh S SiT MM Tr akan melakukan pengecekan setelah usai menjadi narasumber di acara Forum Lalu-Lintas di Balikpapan bertemakan Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan dengan Skema Layanan Buy The Service (BTS) Mendukung Transportasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Kota Lain di Wilayah Kaltim pada 6 Juni 2023.
“Insya Allah usai acara kita on the spot ke lapangan. Semoga juga ada arahan dari Pak Setditjen, menuju program penyempurnaan cashless di Pelabuhan Kariangau,” kata Muiz Thohir yang akan kembali memantau kegiatan cashless itu kendati di hari libur nasional. (gt)