TINTAKALTIM.COM-Mempertegas nawaitu atau niatnya yang tulus dan sudah jadi keputusan keluarga, maju menjadi calon Walikota Balikpapan, H Rahmad Mas’ud SE ME bukan karena sekadar mengejar jabatan. Atau mencari kehidupan. Jika hanya itu, dirinya dipastikan kufur nikmat atau tidak mensyukuri nikmat Allah. Sebab, Allah telah melimpahkan rezeki dari usahanya.
“Percaya pak, mungkin bapak-ibu menyebut, ini janji-janji Pak Rahmad karena mau jadi walikota. Insya Allah tidak. Kalau hanya cari harta, kehidupan atau jabatan, sebaiknya saya jadi pengusaha saja. Karena, lebih enjoy dan tak diatur regulasi begitu ketat,” kata Rahmad Mas’ud saat melakukan kampanye dialogis di hadapan puluhan RT Kelurahan Damai Bahagia Kecamatan Balikpapan Selatan di RT 40 Jln Jenderal Sudirman tepat tepi pantai.
Orasi Rahmad sontak mendapat applaus undangan yang hadir. Pertemuan itu digagas oleh Musir Ali Nur SS, salah satu tim pemenangan Rahmad-Thohari. Suasana pertemuan membuat betah undangan, karena tepat di tepi pantai dengan view ‘air laut yang jauh memandang terlihat fatamorgana’. Rahmad didampingi jajaran tim badan pemenangan pemilu (Bappilu) pimpinan H Mustaqim Lc MM. Juga hadir, Ir Patman Parakkasi, Syarifuddin SPd, Drs Junaedi Latief dan tokoh masyarakat H Syamsul.

Posisi walikota kata Rahmad yang incumbent ini, lebih detail dalam tata-kerja. Dapat melakukan kebijakan pro-rakyat. Sebab, proses pengajuan peraturan daerah (perda) serta melakukan langkah-langkah strategis dapat secara langsung.
“Karena jabatan walikota itu strategis untuk membangun kota bersama DPRD, maka itulah saya ingin meraihnya agar dapat membantu rakyat Balikpapan,” ujar Rahmad, kembali disambut applaus undangan.
Di berbagai kesempatan, Rahmad menyebut sebenarnya ingin kerja maksimal saat posisinya jadi wakil walikota. Tetapi, apa daya, karena proses pembagian tugas-tugas yang diberikannya tidak maksimal. Seolah menurutnya, hanya paraf-paraf saja. Bahkan, sejumlah kebijakan tidak dikoordinasikan maksimal.

Disebutkannya, dengan menjadi walikota maka berbagai kebijakan kaitan infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan segalanya yang berkaitan dengan rakyat, dapat dilakukan langsung. Apalagi kaitan dengan pengembangan ekonomi di mana dirinya memiliki skill selaku pengusaha. “Balikpapan ini sudah maju. Tata kelola pemerintahan dan pengembangan ekonomi harus ditingkatkan. Sebab, itu bersentuhan langsung dengan rakyat,” ujarnya.
SIAP DIFITNAH
Di bagian lain, Rahmad menyebut, menjadi pejabat itu harus siap difitnah, siap dihujat. Termasuk dirinya, yang selalu mendapat hujatan dan fitnah. Meski, tidak diladeni dengan rasa dendam.
“Saya ingatkan pendukung Rahmad, jangan berkelahi. Sebaiknya santun saja. Silakan dihujat dan difitnah, tetapi jangan dipukul. Kalau dipukul Pak Rahmad melawan atau tidak ya,” kelakarnya, disambut tawa undangan.

Bahkan, dalam kaitan berzakat pun, Rahmad difitnah dengan tudingan money politics. Dilaporkan ke bawaslu dan akhirnya laporan dihentikan karena tidak ada pelanggaran. Ia pun, tidak membalasnya dan berdoa agar orang-orang yang memfitnahnya dibalas Allah.
Rahmad juga membuat klarifikasi kaitan ungkapan borong-memborong parpol. Ada 9 parpol yang mengusungnya jadi paslon bersama Thohari Azis. Itu bukan memborong. Apalagi diisukan adanya membeli partai dengan mengeluarkan dana puluhan miliar.
“Astaghfirullah. Puluhan miliar lebih baik untuk usaha. Tidak ada itu. Semua karena proses hasil survei elektabilitas dan popularitas. Apalagi disebut, nanti mengembalikan ‘beli parpol’ itu dengan cara mengambil uang APBD dengan cara korupsi, main proyek dan lainnya. Tentu, narasi tanpa fakta-fakta yang jelas. Itu kan fitnah,” ujarnya.

Lalu, Rahmad kembali menjelaskan. Kalau membiayai pilkada lewat cost politics itu benar. Misalnya, saat ia berpasangan dengan Rizal-Rahmad waktu itu maju dalam pilkada sebelumnya, 95 persen biaya pilkada dari beaya pribadinya.
“Lalu, apa Pak Rahmad minta kembali uangnya. Terus, intevensi dan minta-minta proyek. Kan tidak. Boleh dicek ke anggota DPRD apa ada Rahmad melakukan itu,” ulasnya, yang kembali disambut tepuk tangan riuh undangan yang hadir.

Untuk itu, ia merasa yakin, sekarang warga sudah cerdas. Sehingga, Insya Allah menjatuhkan pilihan ke Rahmad-Thohari. “Bapak dan ibu, ayo kita bersama-sama membangun kota. Membenahi kota dan mensejahterakan rakyat,” pintanya.
Rahmad lalu membeber program-program kesehatan, pendidikan dan infrastruktur. Juga proses pengembangan badan usaha milik daerah (BUMD) yang maksimal, sehingga dapat memberi kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) yang pada gilirannya menambah pundi-pundi APBD Balikpapan untuk pembangunan rakyat.
MENDUKUNG RAHMAD-THOHARI
Sementara itu, Ketua RT 15 Nurul Hafidz sempat menyampaikan sejumlah uneg-uneg. Ia pun menyatakan, sikap atas nama ketua di Kelurahan Damai Bahagia siap memenangkan Rahmad-Thohari menjadi walikota dan wakil walikota.

Sebelumnya, Patman dan Mustaqim juga menyampaikan pandangannya kaitan figur Rahmad-Thohari. Sehingga, pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang, sudah tidak perlu ragu untuk menjatuhkan pilihannya ke Rahmad-Thohari yakni calon tunggal yang ada gambarnya dan surat suaranya di sebelah kanan. “Jadi jangan lupa, coblos sebelah kanan ada gambarnya,” pinta Mustaqim.
Ajakan serupa juga diserukan Patman. Ia menyebut, konsep sekasur, sedapur, sesumur dan sedulur. Yakni, suami-istri, keluarga di rumah, para tetangga dan keluarga satu lingkungan besar harus diajak memilih Rahmad-Thohari. Sebab, jika memilih kolom kosong nanti sulit untuk mendapatkan figur yang tepat. “Kita semua sudah mengetahui figur Pak Rahmad dan Thohari. Jadi tinggal pilih di tanggal 9 Desember 2020 mendatang,” ujar Patman Parakkasi. (tig)