TINTAKALTIM.COM-Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Manuntung Sukses (MS) Balikpapan ikut mendukung penurunan inflasi dengan menyiapkan dua kios atau toko penyeimbang yang ditempatkan di Pasar Klandasan dan Pandansari. Kedua kios menjual berbagai ragam bahan kebutuhan sembako termasuk daging beku.
Dirut Perumda MS Balikpapan Andi Sangkuru didampingi direksi lainnya Salman Al-Farisi dan Gunawan menegaskan hal ini usai melakukan audiensi dengan Pjs Walikota Balikpapan Achmad Muzzakir ST di sela acara launching Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kelurahan Margomulyo, Rabu (16/10)
Audiensi dipimpin Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan Haemusri. Dan ia menyampaikan rencana persiapan launching itu ke Pjs Walikota.
“Kami sudah koordinasi bahkan sedang membuat surat ke Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik untuk me-launching dua toko penyeimbang di Balikpapan. Insya Allah 25 Oktober 2024,” kata Haemusri menjelaskan rencana itu.
Kegiatan akan digelar di dua pasar tradisional Klandasan dan Pandansari. Konsepnya, ada kios menjual ragam bahan pangan yang jadi kebutuhan masyarakat. “Ini bukan kios tandingan, semuanya untuk mendukung inflasi di Balikpapan,” jelas Haemusri sambil menambahkan launching mengundang berbagai pihak dan secara simbolis ditandai pembukaan slubung papan nama.
Menurut Haemusri, inovasi kios atau toko penyeimbang ini juga lebih dititikberatkan menjaga pasokan harga di pasaran demi menekan inflasi. Karena, kontribusi inflasi itu relevan dengan supply & demand (permintaan dan distribusi)
“Kalau demand ata permintaan tinggi, barang tak ada di pasaran maka memicu inflasi. Apalagi Indeks Harga Konsumen (IHK) di Balikpapan itu menyumbang inflasi dan biasanya muncul dari kebutuhan barang pokok. Itulah dua toko atau kios jadi penyeimbang di pasaran nantinya,” kata Haemusri dibenarkan jajaran direksi Perumda MS Balikpapan.
DUA MISI
Sementara itu menurut Andi Sangkuru, fungsi Perumda MS itu dua misi. Yakni, misi bisnis dan sosial. Selain perumda dituntut mencari untung, juga harus memikirkan bagaimana mendukung kegiatan sosial di masyarakat.
“Kios penyeimbang inilah misi sosial. Pendukungnya full dari Perumda MS Balikpapan demi kepentingan masyarakat sekaligus mendukung program Pemkot Balikpapan menekan inflasi,” kata Andi Sangkuru
Menurut Andi, Perumda MS tak hanya di sisi ekonomi bicara misi sosial. Tetapi, juga di sisi ketenagakerjaan dengan bekerjasama dengan RDMP Pertamina menyediakan tenaga kerja lokal atau labour supply.
“Intinya bagaimana Perumda MS ini keberadaannya ikut mendukung berbagai kebijakan Pemkot Balikpapan. Apalagi menekan inflasi, tentu ini juga tanggungjawab Perumda MS,” urai Andi Sangkuru.
Sementara itu Salman Al-Farisi menegaskan, secara teknis dua kios itu sama dengan kios di pasar lainnya. Hanya, nanti ada branding Perumda MS dan sifatnya permanen. Jika sukses, bisa berkembang sesuai kebutuhan di masyarakat di pasar lainnya.
“Mayoritas pasokan pangan masih dari luar daerah. Jika cuaca kurang bagus tentu ini berpengaruh pada harga di pasaran. Dua kios itulah penyeimbangnya nanti, sehingga masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan kebutuhan pangannya,” jelas Salman
Dua kios penyeimbang Perumda MS ini nanti menyediakan pasokan bahan pokok tentu harganya harus mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET) dan jadi alternatif pilihan belanja bagi warga.
“Di lapangan didukung penuh divisi penjualan dan pemasaran Departemen Bisnis dan Operasional serta Departemen Umum. Sinergi inilah kita lakukan,” ungkap Salman
Kehadiran dua kios yang didukung Perumda MS itu, bukan pesaing bagi pedagang di pasar. Tapi, semata-mata jadi program Pemkot Balikpapan didukung Pemprov Kaltim menekan inflasi.
“Karena, tugas menekan inflasi itu kan juga Pemkot Balikpapan melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Perumda MS ikut mendukungnya,” pungkas Salman. (gt)