TINTAKALTIM.COM-Nama Bagus Susetyo memang baru bagi sejumlah warga Balikpapan. Politisi Partai Gerindra itu ternyata pengembang (developer) yang juga menjabat Ketua Umum Real Estate (REI) Provinsi Kaltim. Kini ia mendampingi Rahmad Mas’ud menjadi calon wakil walikota (wawali) Balikpapan.
Setelah 2,5 tahun memimpin Balikpapan, Walikota Rahmad memang tak punya wakil. Karena saat pilkada tahun 2019 kontestasi calonnya tak ada alias melawan kotak kosong. Kini, pada Pilkada 2024, ia didampingi Dr Ir H Bagus Susetyo MM yang lahir di Yogyakarta 24 Maret 1968

Bagus mempersunting Hj Siti Kotijah S Kom dan dikarunia dua anak yakni M Gusti Rakha Pratama yang sudah bekerja dan lulusan ITS Surabaya serta S-2-nya di Unair dan Rizqa Rahma Nurannisa yang masih kuliah di fakultas kedokteran Unmul.
Bagus menyelesaikan S-1-nya di Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan teknil sipil fakultas teknik. Dan ia meraih gelar doktor (S-3) ilmu lingkungan di Unmul. Dan, di organisasi ia pun sempat duduk di kepengurusan Kadin Kaltim. Sekarang, masih dipercaya sebagai Koordinator Wilayah Balikpapan, PPU dan Paser di pengurus Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti) Kaltim.

“Alhamdulillah, saya masih diberi amanah sebagai Wakil Ketua 1 DPD Partai Gerindra Kaltim dan di REI Kaltim. Mohon dukungannya masyarakat Balikpapan, mendampingi Pak Rahmad, ingin bekerja untuk kepentingan Balikpapan,” kata Bagus saat dihubungi media ini via aplikasi WhatsApp (WA).
Bagus memang mendapat rekomendasi Partai Gerindra dan amanah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang diketuai presiden terpilih Prabowo Subianto harus berkompetisi di pilkada Balikpapan.
Awalnya, banyak yang belum bisa menebak siapa yang bakal mendampingi Rahmad Mas’ud. Bahkan, ada yang memprediksi bakal terjadi ‘kotak kosong babak kedua’. Tetapi, konstelasi Pilkada 2024 mengalami perubahan signifikan setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Putusan MK itu berdampak pada dinamika politik di daerah termasuk Balikpapan. Karena, persyaratan pendafataran pemilihan kepala daerah kini berdasarkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) menggantikan syarat lama yang memerlukan 20 persen kursi DPRD.
“Putusan MK itu memang jadi oase di perjalanan demokrasi Indonesia, artinya selama ini parpol terbelenggu dalam aturan 20 persen, kini hanya berkisar 7,5 persen saja,” kata pengamat politik yang juga mantan anggota DPRD Kaltim Drs Rikmo Kuswanto mengomentari adanya 3 paslon daftar Pilkada 2024 Balikpapan.

Nama Bagus sempat santer. Bahkan, di sejumlah sudut kota, spanduk dan balihonya tersebar. Ia pun sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kaltim. Tapi, perbincangan di ‘warung kopi’ juga memunculkan nama H Abdulloh S Sos yang tak lain mantan Ketua DPRD Balikpapan dan sekretaris Partai Golkar untuk mendampingi Rahmad Mas’ud.
Hanya, rekomendasi yang keluar dari DPP Gerindra memunculkan pasangan Rahmad-Bagus, bukan Abdulloh. Sehingga, saat didaftarkan ke KPU Balikpapan Kamis (29/8) pukul 14.00 Wita, Rahmad-Bagus yang diusung oleh partai koalisi (pengusung). Tetapi, Abdulloh sangat elegan dan menunjukkan sikapnya sebagai politisi sejati. Ia juga hadir saat pendaftaran di KPU Balikpapan bersama istrinya dan simpatisannya dari daerah pemilihan utara.

Rahmad-Bagus akhirnya berkompetisi dengan paslon yang diusung partai lain yakni Syahbani-Syukri Wahid dan Rendy S Ismail-Edy Tarmo yang mendaftarkan diri pada pukul 17.00 Wita dan 20.00 Wita pada Kamis (29/8)
Bagus dalam curriculum vitae (CV) menegaskan bahwa sekarang ini masih jadi Dirut PT Trikarsa Sejahtera Mandiri, Komisaris PT Cempaka Indah Utama dan Komisaris PT Sarana REI Mandiri.
“Saya jadi developer dengan membangun perumahan di kawasan Kubar dan Kukar,” jelasnya singkat. (gt)