TINTAKALTIM.COM-Ribuan obor ramaikan Kota Balikpapan yang dirangkai lewat event Pawai 1000 Obor gawe GP Ansor Balikpapan dan pemkot menyambut Tahun Baru Islam atau Muharram 1445 H. Obor-obor itu dibawa ribuan peserta dari Masjid At-Taqwa berputar di depan Plaza Balikpapan dan kembali ke titik start masjid di tengah kota itu. Menyalanya obor bermakna nilai persaudaraan (ukhuwah) yang tak pernah padam
Iring-iringan peserta dengan balutan busana muslim, adat dan kreasi sambil membawa obor dari bambu sempat memacetkan jalanan dan membuat suasana meriah. Apalagi alat musik rabana, gendang dan puji-pujian salawat Rasulullah terus dikumandangkan.
Malam itu, dibalut persaudaraan yang sekaligus memperingati datangnya HUT ke78 RI dengan semboyan Memperkokoh Kesatuan, Persatuan Bangsa dan Kebhinekaan, suasananya penuh keakraban. Ibu-ibu, bapak-bapak sampai anak-anak berbaur. Kendati letih setelah ikut pawai, tetapi kesejukan terjaga saat memasuki halaman masjid.
“Ada sekitar 1.500 peserta ikut Pawai Obor ini. Saya mewakili Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud mengucapkan terimakasih. Pawai ini wujud bahwa kita bersaudara dan ikut memriahkan Tahun Baru Islam,” kata Plt Sekda Drs Zulkipli didampingi sejumlah panitia yakni Andi Welly, Rafi’i Haq, Muhammad Husni Kadri dan lainnya.
Sejak pukul 19.30 Wita, peserta sudah berkumpul di depan masjid. Tim Banser Ansor, Satopol PP, unsur TNI-Polisi, jajaran protokol pemkot ikut membantu mengamankan jalannya pawai. Malam itu, tak hanya umat Islam tapi juga ada kalangan non-muslim. Mereka berbaur, bersaudara dan saling unjuk kebolehan lewat kreasi.
Pesertanya dari pengurus masjid, TK/TPA, organisasi massa, pondok pesantren, partai politik (parpol) pun ikut serta. Terlihat, underbow atau organsiasi sayap Nadhalatul Ulama (NU) yang banyak menurunkan personelnya khususnya kalangan ibu-ibu dari Fatayat NU. Mereka berkelompok dan satu group 11 orang plus koordinator.
Suasananya makin meriah. Anak-anak dengan pakaian putih-putih dengan obor di tangan semangat seraya melantunkan selawat. Tetapi, sisi nasionalisme pun dipertontonkan di mana terlihat peserta mengusung tagline untuk tetap menjaga persaudaraan. “Islam Yes, NKRI Harga Mati”. Itulah perpaduan akidah dan muamalah (interaksi sosial di masyarakat).
Tak kalah seru, ibu-ibu pun lewat ragam dress code menarik terus berjalan membawa obor. Ada yang obornya masih menyala tapi ada juga yang kehabisan minyak hingga redup dan mati. Tetapi, semangat mereka semua membara dan tak pernah redup.
Ada yang tampil berseragam hijau-hijau yang dihiasi topi kreasi berbulu hijau. Mereka adalah peserta dari Muslimat NU Balikpapan Selatan. Kreasi baju adat daerah pun dipertontonkan Muslimat NU Balikpapan Utara.
Kreasi lainnya juga diperlihatkan jajaran ibu-ibu Al-Hidayah, Himpunan Wanita Karya (HWK) dan KPPG (Kesatuan Perempuan Partai Golkar) dan Emak-Emak Lena Rahmad. Ditambah kelucuan anak-anak bersarung yang membawa obor dari Taman Pendidikan Alquran (TPA) Nurul Iman.
“Ini bulan mulia, makanya umat Islam harus menyambut kedatangan Tahun Baru Islam dengan suka cita. Dan dimulainya kalender hijriyah,” kata Zulikipli.
Iring-iringan peserta memasuki garis finish pun menarik. Dari rombongan madrasah tsanawiyah (MTs) Negeri Muara Rapak tampil unik. Mereka dengan balutan baju kuning keemasan berbentuk satin dan membawa loadspeaker sambil melantunkan gambus modern Magadir.
Sementara peserta lainnya, tak putus dengan melantunkan selawat sambil berjalan meneriakkan yel-yel ukhuwah dan persatuan. Juga membentangkan tagline trilogi ukhuwah yakni ukhuwan Islamiyah (persaudaraan sesama muslim), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama bangsa) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia).
“Alhamdulillah, Pawai 1000 Obor garapan Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini meriah. Semoga semangat menyalanya obor tak redup untuk terus menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan di Balikpapan,” kata Andi Welly dan Rafi’i.
DARI LONDON
Sementara itu, Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME dan istri awalnya ingin hadir. Tapi, harus menghadiri wisuda anak tercinta Cindara yang kuliah di London.
Dari London, Walikota dan istri mengucapkan selamat Tahun Baru Islam 1445 kepada umat Islam di Kota Balikpapan. Dan memohon maaf karena tidak dapat hadir di acara pawai obor itu.
“Terimakasih panitia. Saya dan istri mohon maaf. Pawai obor saya anggap sebagai sarana silaturahmi antarsesama. Semoga bukan hanya pawainya yang ramai tetapi mari kita maknai obornya sebagai cahaya dan petunjuk dalam perjalanan spiritual di Kota Balikpapan dan momentum menyambut hijrah,” kata Walikota.
Dikatakan Walikota, datangnya Muharram 1445 hendaknya umat Islam dan umat agama lainnya harus terus bersyukur karena kota Balikpapan aman. Dan, harus terus dijaga rasa solidaritas dan kebersamaan.
“Ayo jadikan Tahun Baru Islam untuk menjalin persaudaraan. Kota Balikpapan itu masyarakatnya hetrogen terdiri dari multi etnis dan multi agama. Sehingga, hidup rukun dan saling menghargai harus terus dijaga,” pinta Walikota.
Walikota meminta, kendati dirinya berada di London, tugas-tugas pemerintahan sudah didelegasikan. Sehingga, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) harus dapat melayani masyarakat secara maksimal.
“Selamat Tahun Baru Islam 1445 H ya warga Balikpapan. Semoga kita semua dilindungi Allah dan jaga Balikpapan selalu aman dan warganya harus selalu kompak,” pungkas Walikota. (gt)