TINTAKALTIM.PENAJAM-Salah satu infrastruktur penting dalam koridor Trans Kalimantan, Jembatan Pulau Balang telah menunjukkan perkembangan konstruksi signifikan. Saat ini progres fisik telah mencapai 87 persen, jembatan penghubung Kabupaten PPU-Balikpapan ini ditargetkan rampung pada Februari 2021 mendatang.
Hal ini disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Jembatan Pulau Balang, Bismo disela-sela kunjungan kerja reses anggota DPR RI Komisi VII Awang Faroek Ishak dan Rudy Mas’ud ke lokasi pembangunan ini, Senin, (27/7) siang. Bupati PPU Abdul Gafur Masud (AGM) turut mendampingi peninjauan salah satu proyek strategis nasional di Kabupaten PPU itu.
“Kami perkirakan pada akhir November mendatang jembatan ini sudah terhubung. Kemudian pekerjaan lainnya atau finishing dapat ditargetkan rampung hingga Februari 2021 mendatang, “ kata Bismo.
Kendati konstruksi mengalami kemajuan, diakuinya pembangunan jembatan setinggi 29 meter dengan lebar 22,4 meter itu juga masih terkendala di lapangan. Salah satunya adalah persoalan pembebasan lahan khususnya untuk sisi Balikpapan sepanjang 13 kilomer yang belum rampung hingga kini.
“Setelah selesai pembangunannya, proyek ini akan segera diserahkan kepada Kementerian PUPR sebagai pemilik jembatan. Namun jika dalam proses penyerahan status lahan belum juga bebas hal itu dapat menjadi permasalahan disana. Malah berdasarkan informasi untuk tahun ini Pemprov Kaltim menganggarkan hanya sampai dengan penetapan lokasi, sementara untuk pembebasan lahan belum ada,“ tambah Bismo.
Sementara itu Awang Faroek Ishak mengatakan bahwa Jembatan Pulau Balang merupakan salah satu pembangunan strategis nasional di Kalimantan Timur yang menghubungkan antara Kabupaten PPU dengan Balikpapan bahkan wilayah Kalimantan. Jembatan tersebut tambah dia, nantinya juga akan terkoneksi dengan jalan Tol Balikpapan –Samarinda dengan IKN di Kabupaten PPU.
Senada, Rudy Masud dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa pembangunan Jembatan Pulau Balang tersebut harusnya tidak menemui kendala lagi di lapangan. Karena proses pembangunan insfrastruktur jembatan yang diketahui lebih membutuhkan anggaran besar saja dapat dikerjakan mengapa persoalan lahan belum bisa selesai.
“ Menurut saya seharusnya Pemprov Kaltim bisa memfasilitasi agar segera membebaskan areal ini tanpa harus menghentikan proses pembangunan jembatan. Karena yang lama itu kontruksi jembatannya bukan pembebasannya, sayang kalau hanya karna lahan insfrastruktur harus dihentikan, “kata Rudy.
Terkait ini Bupati PPU, Abdul Gafur Masud dalam kesempatan itu mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten PPU sangat mendukung terlaksananya pembangunan Jembatan Pulau Balang tersebut. Untuk sisi PPU tambah dia semua lahan untuk pembangunan jembatan Pulau Balang sudah selesai, tinggal sisi Balikpapan yang belum terselesaikan.
Menurutnya tidak ada alasan untuk terhambatnya pembangunan jembatan Pulau Balang tersebut hanya karena persoalan lahan. Karena sesungguhnya anggaran yang dibutuhkan untuk insfrastruktur jembatan itu memang jauh lebih besar. ”Kalau boleh PPU yang menyelesaikan ini mungkin sudah kami selesaikan sejak dulu persoalan lahan ini agar pembangunan bisa berjalan dengan lancar, “ kata AGM. (DiskominfoPPU/Humas6)