TINTAKALTIM.COM-Menjadi pelanggan air bersih PDAM yang bijak. Salahsatunya dapat dilakukan dengan menyiapkan bak penampungan air. Antisipasi air bersih sejak dini itu tujuannya, jika ada kendala nantinya.
“Kebutuhan air pelanggan itu biasanya fluktuatif. Sehingga, bak penampungan itu wajar dimiliki. Tetapi, jika dianggap itu tak perlu juga tak masalah. Hanya, memiliki bak penampungan juga bagian dari langkah bijak untuk hemat air bersih,” kata Kasubag Customer Service (CS) Perumda Tirta Manuntung Balikpapan, Suryo Hadi Prabowo.
Bak penampungan air kata Suryo, bisa untuk melakukan antisipasi dini jika ada kondisi darurat seperti perbaikan pipa air baku dan distribusi yang dilakukan PDAM. “Kondisi Kota Balikpapan ini berbeda dengan Malang dan Medan. Mereka topografinya flat. Apalagi ditambah kontur tanah yang labil, sehingga memungkinkan ada kejadian seperti pipa bocor dan lainnya,” jelas Suryo.
Belum lagi, jarak Waduk Manggar dengan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Kampung Damai hingga 15 kilometer. “Jika ada kondisi darurat, biasanya terjadi stop produksi. Di situlah bah penampungan akan sangat bermanfaat,” tambah Suryo.
NORMALISASI AIR
Ia pun menyebutkan, kondisi kontur daerah Balikpapan yang berbukit juga berproses dalam tahapan normalisasi aliran air bersih ke pelanggan.
Sehingga, sebagai pelanggan dapat bijaksana dalam memakai air, dan diharapkan menampung air sementara saat aliran lancar mengalir.
“Pihak PDAM tentu berupaya maksimal setiap hari kondisi distribusi air ke pelanggan lancar. Hanya, kondisi force majeur atau daurat tadi tak bisa diprediksi,” kata Suryo.
Sehingga, bak penampungan itu diperlukan. “Bisa dalam wujud drum atau bak mandi di kamar mandi. Nah, yang sudah memiliki bisa dimanfaatkan maksimal,” pungkas Suryo. (gt)