TINTAKALTIM.COM-Aliansi Pemilu Damai (APD) mengajak seluruh elemen dan komponen masyarakat di Balikpapan dan Kaltim umumnya untuk tetap menjaga kotanya aman dan warganya bersatu khususnya pasca Pilkada 27 November 2024 yang lalu.
“Perbedaan dalam politik itu sah dan biasa. Itulah demokrasi. Indonesia itu dibangun atas dasar perbedaan. Tetapi, jangan membuat kita pecah dan ayo bersatu membangun kota,” kata Koordinator Lapangan (korlap) yang juga Ketua Panitia Acara Demo Damai Bhanu Hassya Prayata saat orasi bersama puluhan pemuda dan mahasiwa di pelataran Balikpapan Sport & Convention Centre (Dome), Sabtu (7/12)

APD mengusung demo damai itu dengan jargon Seruan Pemilu Damai yang bertujuan juga memberi apresiasi atas partisipasi voter atau pemilih yang ikut aktif dalam Pilkada 2024 di Kota Balikpapan.
Menurut Bhanu, sistem pemilu di Indonesia memang one man, one vote one value atau satu pemilih, satu suara dan satu nilai. Setidaknya, ini gambaran bahwa setiap yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan mencoblos dengan benar sudah melaksanakan haknya.
“Kami sangat memberi apresiasi positif perjalanan demokrasi di Balikpapan. Aksi damai ini mengajak seluruh elemen dan masyarakat menjaga kedamaian. Karena, membangun Kota Balikpapan bukan hanya tugas kelompok-kelompok tetapi tanggung jawab seluruh masyarakat,” kata Bhanu.

Bhanu juga menyampaikan orasi, perbedaan itu hendaknya dijadikan upaya dan lebelisasi demokrasi sehat. Karena, demokrasi itu bukan persamaan. Jika ada yang berbeda hendaknya dihargai. Hanya, tidak sampai menimbulkan fitnah dan adu-domba, karena itu merusak demokrasi.
Sejumlah orator para mahasiwa semua menyerukan kedamaikan dan keamanan. Misalnya Muhammad Thoriq menilai Pilkada 2024 yang baru saja berlalu merupakan momen penting bagi masyarakat Balikpapan.
“Kita sangat bangga karena warga Balikpapan semakin dewasa di dalam berdemokrasi. Ini sebagai kunci membangun Kota Balikpapan ke depan lebih baik,” kata Thoriq.
Demikian orasi lain menggelora di demo damai itu. Fadhillah misalnya, ia mengatakan kegiatan demo damai itu merupakan bentuk kontribusi nyata generasi muda. “Kami sebagai pemuda ingin menjaga kedamaian. Apapun hasil Pilkada 2024 yang telah berlangsung,” kata Fadhillah.

Dalam konteks turun ke jalan, menurut Alfarel, bahwa acara yang digelar bukan hanya simbol, tetapi juga langkah konkret pemuda untuk menyuarakan pentingnya perdamaian. Karena semua elemen punya peran termasuk pemuda menjaga persatuan, kesatuan, keharmonisan di masyarakat.
Acara yang berlangsung penuh pengawalan petugas keamanan ini juga menyampaikan apresiasi positif kepada petugas keamanann khususnya TNI, Polri, Linmas yang ikut membantu menjaga kondusivitas keamanan Kota Balikpapan. Dan harapan mahasiswa dan pemuda kegiatan ini menjadi inspirasi untuk menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman dan bingkai Bhineka Tunggal Ika
Seruan Pemilu Damai yang disuarakan mahasiwa dan pemuda itu, diharapkan jadi momentum untuk tidak adanya jarak dan merusak persatuan karena perbedaan politik sehingga sampai terjadinya polarisasi politik, etnis maupun agama.
“Ayo warga Balikpapan bersatu. Karena, Pilkada 2024 itu merupakan hajatan nasional bukan hujatan. Sehingga, seluruh komponen harus menjaga kotanya aman, hidup rukun dan damai,” kata Bhanu mengakiri kegiatan sambil melakukan deklarasi damai untuk mengusung Balikpapan Aman, Damai dan Nyaman serta masyarakatnya bersatu. (rl/gt)