TINTAKALTIM.COM-Kota Sangatta, jadi saksi bisu para ‘pejuang keselamatan’ . Mereka tidak panik, kendati cuaca dan gelombang panas sangat terik. Aktivitas mereka tetap berjalan enerjik bahkan menjalankan tugas secara asyik.

Itulah rekaman aktivitas tim gabungan penegakkan hukum (Gakkum) pelanggaran Over Dimension Over Loading (ODOL) yang digelar di jalan poros Bontang-Sangatta, Rabu (10/05/2023). Ini kegiatan lanjutan, setelah sehari sebelumnya berhasil menjaring pelanggar lewat tilang hingga siang.
Diawali dengan doa pada apel bersama di Terminal Sangatta Tipe C kilometer 3 Jalan Poros Sangatta-Bontang Kutai Timur (Kutim), tim gabungan terdiri dari unsur TNI (Pomdam), Polres Kutim, Dishub Provinsi Kaltim, Dishub Kutim dan lewat giat inisiasi Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVII Kaltim-Kaltara, Gakkum berjalan lancar dan penuh kebersamaan.

Hadir di acara itu, Kepala Seksi (Kasi) Lalu-Lintas Dishub Provinsi Kaltim Arry Nugroho, Kasatlantas Polres Kutim AKP Fatah Ma’ruf, Kasi Keselamatan Dishub Kutim Awang Adi Juni Astara, Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Jembatan Timbang kilometer 17 Karang Joang Balikpapan (BPTD Kaltim-Kaltara) Irda Hariyono Soekirno S SiT MM yang memimpin aksi Gakkum itu.

Di jalan poros Sangatta-Bontang, giat Gakkum dilaksanakan. Kendaraan dari dua arah dihentikan petugas berseragam rompi orange bertuliskan BPTD dibantu dari Dishub Kaltim dan Dishub Kutim. Untuk diarahkan penimbangan sistem portable. Sedang dua unsur kepolisian pimpinan Kasatlantas mengatur lalu-lintas di saat aktivitas Gakkum berjalan.

“Kami salut dengan kawan-kawan BPTD dan tim gabungan dari Dishub Kaltim dan Kutim. Apalagi unsur kepolisian dihadiri Kasatlantas Polres Kutim. Kegiatan ini wujud untuk mengeliminir pelanggaran dan kecelakaan lalu-lintas,” kata Irda yang hilir-mudik memberi instruksi jajarannya.
Tim Gakkum BPTD yang terdiri dari unsur seksi lalu-lintas, Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) semangat meski panas menyengat. Dua sisi alat penimbangan portable bekerja maksimal, meski polanya manual. Mereka menimbang jenis kendaraan yang difokuskan bermuatan seperti dump-truck, tronton, truk tangki dan lainnya.

Mayoritas terlihat dari BPTD Kaltim-Kaltara yang digawangi anak-anak muda seperti Soleh Putra Nugraha S ST (TD), Aditya Sigit Juni Hartanto S Tr Tra, Zaenal Alamsyah AMd Tra, Franky Erikson Yogi A Md, Dheny Nur Pratama S ST, Budi Widyanto S ST, Rio Riswanda S ST, Alfi Nanda Sakti, Sanzaya, Wahyu Iswin Narno, Iskandar dan Sarjito yang beraksi tak kenal lelah.

Mereka berbaur dan kompak bersama tim Dishub dari Provinsi Kaltim dan Dishub Kutim membagi tata kerja di sepanjang jalur poros Sangatta-Bontang. Bahkan personel Dishub Kaltim pimpinan Arry Nugroho terlihat ikut mengamankan kendaraan. Mereka membawa personel yakni Zulkarnaen, Syahruddin, Imran, Tandro, Ferdy, Tumpak serta dibantu dua personel TNI Ridwan dan Karnadi.

“Alhamdulillah, Gakkum yang fokusnya pelanggar ODOL terlihat kompak. Ini wujud bahwa seluruh elemen ingin menjaga keselamatan lalu-lintas,” kata Arry Nugroho yang terlihat bolak-balik di sepanjang jalur poros Sangatta-Bontang itu untuk menghentikan kendaraan dan melakukan pemeriksaan.

Pola pembagian kerja mereka sangat teratur. Ada yang menimbang, ada yang melakukan pemeriksaan dokumen dan ‘petugas tetap’ di meja pemeriksaan tilang di-handle Sopingi Sulaeman dan dua ‘kaum hawa Jembatan Timbang’ Reni Fitriyani dan Ainun Jariyah.
“Sabar ya bapak-bapak sekalian. Tunggu antrean dan panggilan. Kami harus mendata dan mengecek satu per satu untuk dicatat, apakah ditilang atau tidak nantinya,” kata Sopingi Sulaeman dengan sabar melayani pelanggar.
Di bagian lain, Reni dan Ainun melakukan pencatatan. Sesekali memanggil mereka yang terjaring lewat nomor polisi dan nama. “Tolong ini STNK siapa, segera ya agar bisa dilayani dengan cepat lainnya,” ujar Reni kepada para pelanggar, sembari menyebut nopol.

Sedang Ade Novita, tim humas dan digital BPTD Kaltim-Kaltara berkeliling mengabadikan momen-momen penting giat Gakkum dari berbagai angle.
Karena, posisi Gakkum ada di bawah pepohonan dan warung, terkadang bidikan kameranya terhalang pohon sehingga hasil jepretan terlihat gelap bahkan agak backlight. Tapi, kreativitas Ade terus diupayakan maksimal karena hasilnya untuk bahan posting di akun instagram (IG) bptd17kaltimra secara audiovisual.
PEMBAGIAN KERJA
Seolah listing pembagian kerja mereka sudah jadi pakem. Misalnya, Soleh harus menghentikan kendaraan untuk menempatkan posisi di portable bersama Sanzaya, Juni, Iskandar, Zainal, Rio dan Dheny sedang Budi Widiyanto membawa cat semprot pilox untuk menandai kendaraan yang dimensinya melanggar dengan tulisan potong di body kendaraan.

“Jika dimensinya melebihi regulasi, maka harus ditandai. Karena, itu aturan. Tetapi, ukuran pemotongan itu berbeda tergantung jenis kendaraannya. Nanti wajib dinormalisasi,” kata Sanzaya menjelaskan semprotan pilox di body kendaraan itu.
Di sisi lain, detail penimbangan yang tertera dalam alat portable pun ada ukurannya. “Kita mengukurnya pada sisi sumbu, ada bobot truk pada muatan sumbu yang ditimbang satu per satu yang nanti dijumlahkan,” kata Soleh, menjelaskan platform penimbangan kendaraan saat Gakkum

Di bagian lain, antrean truk bermuatan terlihat berderet dari dua sisi jalan. Mereka menunggu penimbangan. Hanya, karena Gakkum interval waktunya hingga pukul 12.00 Wita, maka kendaraan lainnya ‘terbebas’ dari operasi Gakkum ODOL.
“Kita akan melakukan rekapitulasi. Tetapi, hari ini lebih banyak dari hari sebelumnya. Mayoritas masih sama dokumen dan pelanggaran ODOL,” jelas Irda yang terlihat sibuk melakukan verifikasi dokumen.
Secara umum, kegiatan Gakkum ODOL tim gabungan sukses dan lancar. Kendati, tak ada upaya tim untuk seenaknya melakukan penilangan dengan mencari-cari kesalahan. Hanya, Kasatlantas AKP Fatah menyebut, bahwa semua dilakukan demi keselamatan lalu-lintas di jalan dan menjaga agar jalan tidak rusak.
“Gakkum ODOL ini kita jadikan sebagai upaya edukasi agar yang melanggar segera mematuhi regulasi. Karena, tidak bisa dibiarkan begitu saja,” kata Kasatlantas.

Dari pemantauan media ini ada kejadian menarik. Deretan truk yang menunggu antrean dan belum ditimbang akhirnya waktu Gakkum habis. Tetapi, kendaraan itu tak bergerak. Sontak Irda memberi arahan: “Suruh jalan saja kendaraan itu, Gakkum selesai,” pinta Irda.

Personel BPTD Juni yang sejak pagi tak henti-hentinya bertugas itu, menghampiri deretan truk tersebut. Tujuannya, mempersilakan jalan, sebab dikomando dari kejauhan tak bergerak. Tapi, sopirnya ternyata tak ada.
Untuk menunjukkan kebersamaan dalam gerakan Gakkum pelanggar ODOL, seluruh tim gabungan melakukan foto session di terminal. Momentum itu dimanfaatkan untuk ‘ikrar bersama’ dengan meneriakkan yel-yel: Menuju Zero ODOL 2023. Kompak dan semangat. “Semoga ini jadi Gakkum yang nanti bisa dievaluasi kelanjutannya. Tujuan kita agar Zero ODOL itu benar-benar direalisasikan dan perlu dukungan semua pihak,” pungkas Irda. (gt)