TINTAKALTIM.COM-Keberadaan Waduk Teritip yang dikelola PDAM Balikpapan harus terus mendapat suppot oksigen. Karena, waduk ini hanya tadah hujan. Sehingga, sekelilingnya harus dirawat dengan upaya reboisasi. Tentu arahnya untuk menjaga agar tidak erosi di sekitar waduk.
Di sisi lain, penghijauan di sekitar waduk juga ke depan diharapkan, waduk menjadi sejuk. Dan kesan segar pun tampak. “Pohon-pohon yang ditanam akan mengatasi gersangnya wilayah waduk. Juga menambah oksigen di sekitarnya,” kata Direktur Umum (Dirum) PDAM Balikpapan Noer Hidayah atau biasa disapa Nunu ketika menjelaskan penghijauan di sekitar Waduk Teritip itu.
Kegiatan ini merupakan gelaran Kecamatan Balikpapan Timur yang di-backup langsung camat. Juga dukungan sponsor dari PT Pamapersada Nusantara (PAMA), anak perusahaan dari United Tractor (UT) dan bergerak di bidang pertambangan. PAMA di lingkungan waduk menanam sekitar 1.000 pohon.
Kegiatan itu kata Nunu, dirangkai lewat aktivitas olahraga gowes bareng. Walikota Balikpapan H Rizal Effendi SE yang juga Kuasa Pemilik Modal (KPM) PDAM Balikpapan hadir. Juga Sekretaris Kota Pemkot Balikpapan H Sayid N Fadli, para camat dan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkompida).
Di internal PDAM hadir Kabag SDM Nur Harsamdani (Dani), Kabag Hubungan Pelanggan Ramli, Kabag Umum serta sejumlah pejabat lainnya.
Menurut Nunu, sebelum melakukan aktivitas penghijauan, seluruh peserta gowes ‘menggejot pedalnya’ dari kawasan Pantai Lamaru. Tujuannya, waduknya sehat dan orang-orangnya pun sehat. “Ini musim covid-19. Sehingga, event itu dirancang juga untuk meningkatkan imun. Termasuk juga mendukung program pemerintah dalam upaya mencegah covid-19,” tambah Nunu.
Disebutkannya, dengan penghijauan, pepohonan akan bertindak sebagai penghalang angin sehingga melemahkan kecepatan angin dan mengurangi dampak untuk menimbulkan longsor di sekitar waduk. “Kita juga ingin ciptakan kualitas udara lebih baik. Pohon perannya penting demi menunjang udara,” ujar Nunu.
DESTINASI WISATA
Sementara itu, Waduk Teritip yang memasok kebutuhan air bersih pelanggan sekitar 200 liter per detik menurut Nunu, ke depan juga dijadikan destinasi wisata. Sama dengan di kawasan Waduk Manggar Kilometer 12. “Kunjungan dari sejumlah elemen masyarakat agar mengetahui bagaimana proses pengolahan air melalui waduk sampai ke rumah pelanggan dapat pula dilakukan di Waduk Teritip. Makanya, akan jadi destinasi wisata juga wilayah Balikpapan Timur,” ujar Nunu yang berupaya proses peningkatan pelayanan air bersih ke pelanggan dapat dilakukan maksimal.
Dengan dibangunnya Waduk Teritip, sekarang jumlah pelanggan meningkat. Justru, pelanggan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dapat dilayani. Sebab, debit airnya bertambah.
“Kami berupaya terus meningkatkan kapasitas produksi. Hanya, perlu dukungan pula debit air. Ke depan, kebutuhan akan semakin tinggi. Tentu, bersama instansi terkait lainnya sudah merancang bagaimana menambah debit air agar proses pelayanan ke pelanggan dapat maksimal,” ujar Nunu.
Konsentrasi Nunu, bagaimana memberi pelayanan maksimal. Karena, bicara masalah air bersih yang dialirkan ke pelanggan PDAM juga bukan hanya bicara profit atau keuntungan. Tetapi, juga ada misi sosial.
“PDAM itu bergerak pada dua misi. Sosial dan profit. Sehingga, keduanya harus seiring sejalan,” ujar Nunu yang terus mencari solusi bagaimana kebutuhan vital masyarakat berupa air bersih dapat teratasi. (git)