TINTAKALTIM.COM-Pengurus Persatuan Pedagang Pasar Pandan Sari (P4S) mendorong ke depan, pedagang tradisional harus sejahtera dan nyaman berjualan untuk mencari nafkah. Sehingga, membangun pasar yang harmonis, bersih, aman menjadi misi ke depan.
“Pedagang pasar itu ragam karakter. Sehingga, pola-pola persuasif untuk mengajak mereka harus dilakukan. Kami ingin mengakomodir pedagang secara keseluruhan dalam program yang disinergikan dengan pemerintah,” kata Ketua Umum P4S H Andi Rusli menjelaskan program kepengurusan yang baru untuk kepentingan pedagang dan konsumen di pasar induk wilayah Balikpapan Barat itu.
Andi Rusli baru saja terpilih lewat proses pemilihan P4S yang berjaan demokratis di Pasar Pandansari pada 12 Agustus 2021. Ia berhasil meraih 56 suara, sementara kandidat lainnya H Idrus 28 suara, Syahrir (Sanana) 28 suara, dan H Dahlan 10 suara dengan 3 suara batal. Sebagai formatur, sementara ini H Andi Rusli telah menyusun pengurus yang di antaranya ketua I (bidang keagamaan) Akbar, ketua II (bidang humas) Hasan, ketua III (bidang ekonomi) H Muslimin, bendahara umum H Mise, bendahara I H Daher, Sekretaris Umum Ronalcin, sekretaris I Basri dan sekretaris II Nurjannah. “Jadi ini baru bersifat KSB (ketua, sekretaris dan bendahara). Komposisi lengkap sedang disusun,” ujar Andi Rusli singkat.
Dijelaskan Andi Rusli yang didampingi Ronalcin dan H Mise, pekerjaan rumah besar adalah meyakinkan pedagang untuk dapat bersama-sama mendukung program pemerintah di dalam menertibkan pasar. Hanya, polanya juga memberi edukasi, bahwa berjualan menempati fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) itu tidak diperbolehkan.
“Saya ingin menyatukan nanti seluruh pedagang kaki lima (PKL) bergabung di dalam gedung. Sambil kita menata dan ini memang bukan pekerjaan mudah. Hanya, tujuannya positif ke depan,” kata Andi Rusli dibenarkan Ronalcin dan H Mise.
Disebutkan Andi Rusli, menyatukan pedagang itu sifatnya sementara. Sebab, tidak mungkin proses melakukan revitalisasi (penataan ulang) Pasar Pandansari posisi PKL masih berada di luar. “Insya Allah sementara pekerjaan dilakukan, kita meminta PKL untuk masuk dalam blok. Setelah itu nanti kita data dan bisa kembali ke kios-kios yang sudah dibangun pemerintah,” tambah Andi Rusli.
BERANGSUR
Dalam kaitan PKL dan pedagang lainnya, menurut Andi Rusli pola pembinaan untuk penataannya harus dirangkul. Tentu menjelaskan program-program pemerintah yang ke depan akan menguntungkan pedagang.
“Kalau program pemerintah tidak mendukung menuju sejahtera pedagang atau memberi kenyamanan konsumen, kita juga wajib protes dan mengajukan keberatan dengan pemerintah,” urai Andi Rusli.
Ditambahkannya, misi lainnya adalah bagaimana seluruh pedagang berjualan tidak merasa khawatir dan ‘dikejar-kejar’ petugas. Sehingga, pengurus akan terus melakukan rapat-rapat koordinasi dan membahas segala persoalan yang berhubungan dengan pasar dan konsumen.
“Kita akan menyediakan kantor P4S untuk pengurus melakukan pertemuan dan membahas hal-hal yang perlu dibahas. Bahkan, kantor kita yang sederhana nanti dapat dijadikan wadah koordinasi pedagang, sehingga jika ada masalah dapat segera dicarikan solusi,” kata Andi Rusli sambil menjelaskan lokasi kantor yang sifatnya untuk wadah berkumpul itu ada di dalam pasar.
Menurut Rusli, pihaknya juga ingin memberi edukasi terhadap pedagang, bahwa ke depan akan ada penyatuan jenis barang dagangan. “Kalau lombok ya lombok. Sayuran demikian juga. Hanya, ini masih dalam pembahasan. Kalau sekarang pedagang menjual yang sifatnya ‘palu gada’ (apa loe mau gue ada), karena kondisi pandemi covid-19. Susah cari makan karena daya beli berkurang,” tambah Andi Rusli membela pedagang.
Intinya kata Andi Rusli, P4S yang baru berusaha maksimal bagaimana bersama-sama pedagang menghidupkan Pasar Pandansari. “Obsesi saya selama dipercaya jadi pengurus bersama teman-teman adalah, bagaimana menarik sebanyak-banyaknya pedagang ke Pasar Pandansari yang sudah jadi ikon pasar tradisional di Kota Balikpapan serta mensejahterakan pedagang,” pungkas Andi Rusli. (gt)