TINTAKALTIM.COM-Korlantas Polri sangat serius ikut mempercepat proses pemindahan ibu kota. Itu direalisasikan dengan melakukan kajian teknis kaitan sistem keamanan pintar (smart security) langsung di lokasi titik nol Ibu Kota Negara (IKN) di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) di Provinsi Kaltim.
Rombongan Korlantas turun ke titik 0 yang pernah dikunjungi Presiden RI Jokowi dan sejumlah menteri di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Agraria Sofyan Djalil dan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono.
Sebelumnya, rombongan Korlantas harus berhenti di Rumah Jabatan Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud (AGM) untuk makan siang serta salat dan meneruskan perjalanan melintasi jalur yang sebagian licin dan berlumpur. Tetapi, tiba juga di Menara Sudharmono di kawasan Hutan Tanaman Industri PT ITCI Hutani Manunggal di Kelurahan Pamaluan, Kecamatan Sepaku Kabupaten PPU sekitar pukul 14.00 Wita.
Di bawah hujan rintik, rombongan yang juga diikuti tim akademisi dari Universitas Indonesia (UI), Unviersitas Balikpapan, Pemprov Kaltim, Bappeda Balikpapan, BPTD Wilayah XVII, Kacab PT Jasa Raharja Kaltim-Kaltara, Dinas PU Kaltim, Dishub Kaltim, Bappenas yang tergabung dalam 5 pilar lalu-lintas, sebelumnya dilepas keberangkatannya dari Hotel Platinum oleh Dirlantas Polda Kaltim Kombes Pol Singgamata SIK MH.
“Wah lokasinya sejuk dan indah. Tepat untuk merancang infrastruktur ibu kota baru, Polri harus ikut mendukung,” kata Irbidjemengarku Itwil V Itwasum Polri, Kombes Pol Arief Prapto Santoso SH SIK MM yang memimpin rombongan ke titik 0 kawasan IKN, Selasa (24/11/2020).
Rombongan sempat berkeliling dan saling mengabadikan momen penting di IKN itu. Bahkan, dijadikan ajang swasfoto (selfie ) dengan sebagian naik ke menara IKN yang tak jauh dari titik 0 ibukota.
Arief dan tim Korlantas lalu mendapat keterangan kaitan data-data teknis lokasi melalui peta gambar wilayah. Dahri dari PT ITCI Hutani Manunggal menjelaskan rinci yang disebutkan kawasan 256.000 hektare Ibu Kota Negara itu nantinya, betul-betul menjadi kawasan hutan dengan cermin Kalimantan.
“Nanti ada kawasan inti pemerintahan, kawasan ibu kota negara dan kawasan perluasan IKN, termasuk airport dan lainnya,” kata Dahri menjelaskan kepada Arief dan rombongan.
Arief dan tim Korlantas disertai tim UI melihat peta gambar itu. Diskusi kajian teknis kaitan lokasi pun terjadi. “Kira-kira berapa dpl atau tinggi wilayah di atas permukaan laut,” tanya Arief yang dijawab petugas ITCI berkisar 50-60 dpl, diukur dari titik 0 ibukota negara.
Arif dan rombongan terus melakukan kajian. Gambar peta itu akan dijadikan bahan untuk melakukan Focus Group Discussion (FGD). Karena, Polri punya kaitan dalam memberikan masukan rencana transportasi darat di IKN yang ke depan mengusung tagline Smart City, Smart Security dan Smart Mobility ini.
SMART SECURITY
Sementara itu, Korlantas Polri juga concern kunjungan ke IKN di PPU itu akan dijadikan kajian merancang desain kaitan sistem keamanan cerdas (smart security). Sebab, dalam IKN nanti akan ada pola pengawasan terintegrasi dan lebih modern menggunakan manajemen informasi teknologi (IT).
“Polri khususnya Korlantas juga punya tugas untuk mendalami smart security yang kelak diharapkan dapat membantu mencegah, dan sekaligus memberi solusi mengatasi kejahatan dan tindak kriminalitas,” ungkap AKBP Imam Pribadi, dari Korlantas Polri.
Disebutkan Imam, Polri khsusnya Korlantas selain menyiapkan tata laksana transportasi darat yang nanti jadi konektivitas transportasi, juga mengurai bagaimana simpul-simpul jalan bisa tepat. Sebab, kawasan IKN sangat luas.
“Smart security ini memposisikan polisi bekerja dalam sistem modern. Sebab, ini juga tugas Polri yang ikut melayani masyarakat. Tapi, kami juga melakukan koordinasi dengan tim lalu-lintas yang tergabung dalam pilar lainnya,” ujar Imam.
DIREKTUR KAMSEL
Sedang untuk memperdalam kajian bagaimana hal teknis kaitan smart security serta tim Korlantas serta jajaran Polri melakukan pembahasan mengenai kondisi jalan dan lainnya, dijadwalkan Kamis (26/11/2020) juga dilakukan FGD yang menghadirkan pembicara Direktur Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Korlantas Polri Brigjen Pol Prof DR Chryshnanda Dwilaksana MSi. Selain menjadi keynote speaker, Chryshnanda juga dijadwalkan menjelaskan bagaimana manajemen apalikasi dan terintegrasi dalam bidang lalu-lintas serta kajian detail lainnya.
Bukan itu saja sejumlah pameteri juga tampil di acara FGD yang tetap mengindahkan protokol kesehatan ini yakni, Muhammad Gilvy Langgawan S Kom MMT, Ir Salman Lumoindong (mantan Kadishub Kaltim), Ir Rahmat ST MT (wk rektor Uniba), Ahmad Muzakkir ST MSi (Bappeda Kaltim), Achmad Ghozali ST MT, Ir Tri Tjahjono MSc PhD, Andyka Kusuma ST MSc (UI), DR Ruki Harwahyu ST MT MSC dan Ahmad Zainuddin yang akan dipandu moderator H Sugito SH (Direktur Tinta Kaltim dan Wk Ketua Media Online Indonesia serta Kadin Balikpapan).
DISKUSI TRANSPORTASI IKN
Sementara itu, selama beberapa hari sejumlah pembicara dari 5 pilar dan juga dihadiri pakar safety driving Amri Muharram, melakukan diskusi bagaimana membedah transportasi di IKN.
“Kita ingin mengurai bagaimana menyajikan data yang komprehensif tetapi juga disertai kajian lapangan. Sehingga, FGD nanti lebih fokus. Ini juga akan dijadikan bahan Polri khususnya Korlantas untuk kajian di tingkat pusat,” kata akademisi Uniba, Ir Rahmat yang menambahkan, tim UI juga secara intens membedah data-data lapangan hasil kunjungan ke lokasi IKN.
Setelah diputuskannya IKN di Kabupaten PPU, sejumlah kajian memang sempat dilakukan yang lebih mengarah pada IKN yang lokasinya ke depan eco friendly.
Nantinya juga akan dikaji bagaimana konektivitas transportai dari bandara Balikpapan yang dititikberatkan pada sistem multi airport system yang terintegrasi. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman dirancang jadi international main hub sedang Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto jadi bandara domestik.
Ada juga bandara VVIP jarak 20 kilometer dari pusat pemerintahan yang ke depan dapat menggunakan private jet untuk tamu-tamu negara. (git)