TINTAKALTIM.COM-Tombol kemenangan sudah ditekan. Sehingga, kerja-kerja-kerja harus dilakukan. Soliditas 9 partai terlihat dan sepakat memenangkan paslon Rahmad Mas’ud SE ME dan H Thohari Aziz SH pada pilkada serentak, 9 Desember 2020 mendatang.
“Bismillah. Tak ada kata tak bisa. Semua sepakat bekerja landasannya semangat yang diteriakkan saat deklarasi oleh 9 partai politik (parpol) pendukung dan pengusung. Yakni, solid, menang-menang-menang, itu sudah, wis wayahe (sudah saatnya),” kata Koordinator Parpol Koalisi Tim Pemenangan Rahmad-Thohari, Abdulloh S Sos menjelaskan kerja multipartai yang sudah sepakat dan optimistis menang dalam pilkada mendatang.
Dalam tim pemenangan kata Abdulloh, sangat beragam kapasitas. Sehingga, jika dilakukan sinergi dan kolaborasi akan semakin eksis. Sebab, masing-masing parpol tentu punya karakter tersendiri dalam kebijakan yang meletakkan dasar terbuka dan demokratis.

“Hanya saja seperti apa proses itu, parpol yang menterjamahkan. Prinsipnya masing-masing punya aturan tersendiri tetapi ketika bersatu dalam koalisi 1 komando dan targetnya menang,” ungkap Abdulloh.
Disebutkannya, partai politik pengusung pasangan Rahmad-Thohari adalah Partai Golkar, PDI Perjuangan, Gerindra, PKS, Demokrat, PKB, Perindo dan PPP dengan seluruhnya 40 kursi DPRD Balikpapan, kemudian ditambah partai non-parlemen yakni PAN.
40 ANGGOTA DPRD
Dalam kerja partai koalisi menurut Abdulloh, sebenarnya pemetaan atau mapping sudah jelas. Karena, paslon Rahmad-Thohari didukung 40 anggota DPRD dari ragam fraksi. “Mereka semua 40 anggota fraksi itu sangat mengetahui lapangan dan semuanya pasti kerja keras dan maksimal,” ungkap Abdulloh.

Konteks mapping yang disebutkan Abdulloh tak lain adalah, parpol koalisi tahu persis bagaimana pemenangan dengan basis tempat pemungutan suara (TPS) ditambah menggerakkan mesin partai serta konsolidasi antarkader yang dilakukan maksimal dan pendukung loyal.
“Saya optimistis karena 40 anggota DPRD yang ada ditambah di luar tim tentu akan menjaga suara basis atau konstituen melalui fraksi dan tentu akan mengawal suara partai,” urai Abdulloh.
Dalam kerja tim pemenangan, menggerakkan mesin partai itu utama. Tetapi, yang mengetahui lapangan juga kader-kader non-partai atau relawan serta organisasi sayap yang tak mengikat. “Mereka ada di 9 parpol koalisi. Sudah membentuk tim khusus untuk pemilih pemula serta kerja meraup suara,” tambah Abdulloh.

Abdulloh juga menyinggung, kemenangan itu mutlak. Karena, koalisi multipartai ke depannya memiliki keniscayaan membentuk pemerintah yang kuat.
Apalagi dia yakin, dalam komposisi tim pemenangan ditambah relawan menunjukkan kualitas. “Siapa yang dipilih dalam tim pemenangan, itu tentu berkualitas dan memiliki tafsir kemampuan berbeda-beda. Tak usah lagi diperdebatkan. Saatnya sekarang bekerja dan memenangkan Rahmad-Thohari,” ujar Abdulloh.
Tetapi kata Abdulloh, tim pemenangan di luar struktur juga dahsyat. Tak harus seluruhnya masuk ke dalam kepengurusan yang harus dilantik atau memiliki surat keputusan (SK). “Justru yang di luar juga bisa disebut tim inti. Sebab, mereka bekerja dengan cara berbeda tapi goalnya hanya satu yakni Rahmad-Mas’ud menang,” ujarnya.

Karena dari pemantauannya, tim pemenangan non-SK sejauh ini juga selalu mempromosikan jagonya dan membuat image positif. “Ayo tim pemenangan koalisi parpol dan relawan bekerja, nah tim yang di luar juga bekerja. Semuanya harus profesional dan solid serta dapat dipercaya. Kuncinya, menguasai lapangan dan mobilitas tinggi sesuai kapasitas masing-masing,” imbau Abdulloh.
Dari pantauan media ini, di tim pemenangan Rahmad-Mas’ud terdapat sejumlah nama yang mampu mendulang suara maksimal. Sebutlah Budiono dari PDI Perjuangan. Sosok wakil rakyat dari Balikpapan Barat ini juga sangat dapat menjaga suara konstituen sebab sering melakukan langkah-langkah strategis. Termasuk suara PDI P se-Balikpapan yang dibangun dari DPD, DPC, ranting dan anak ranting serta lainnya.
Ada pula politisi Gerindra Muhammad Taqwa. Ia mampu bekerja maksimal yang basis suaranya di wilayah utara. Sehingga, jika bersinergi dengan basis suara dari wilayah lainnya akan maksimal.
“Kalau di Partai Golkar tak usah ditanya. 11 kader kami di fraksi ditambah di luar fraksi serta jajaran pengurus dari kelurahan, kecamatan sampai kota pasti all out memenangkan Rahmad-Thohari. Ada Alwi, Andi Arif Agung, Jhony NG dan lainnya,” tambah Abdulloh.

Dalam kepengurusan tim pemenangan ada yang disebut-sebut dengan KSB (ketua, sekretaris dan bendahara) dan mendapat gelar ‘trio kompak’. Mereka adalah Edy Salassa (ketua), Adi Supriyadi (sekretaris) dan Ahmad Malolongan (bendahara). Ketiganya, diprediksi mampu melakukan koordinasi dengan 9 parpol koalisi secara maksimal dan menjelaskan bagaimana target memenangkan Rahmad-Thohari dari segi capital dan juga perencanaan lapangan.
“KSB ini sangat solid. Tentu, ada hal-hal yang harus dipahami parpol. Saya istilahkan, kita semua harus bekerja dengan metode PDCA (Plan, Do, Check, Action atau Rencanakan, Kerjakan, Cek dan Tindaklanjuti), ini alat kita dan Insya Allah menang,” tambah Abdulloh.

Dalam tim pemenangan juga ada figur-figur penggalangan pemilih pemula seperti Andre KH, Roman Silalahi, Taufiq Rohadi dan ditambah relawan Wheny GHS, H Haris. Semua adalah ‘orang lapangan’ . “Termasuk ada pula Andi Arief Agung dan Jhony NG. Mereka orang-orang lapangan. Jadi, rasanya soliditas dan kemenangan itu Insya Allah pasti. Sebab, ikhtiarnya akan dilakukan maksimal dan menyerahkan diri pada Allah,” kata Abdulloh yang tetap meminta koalisi parpol dan relawan serta pendukung Rahmad-Thohari tidak jumawa atau sombong.
Disinggung tentang akan melawan kotak kosong? Abdulloh justru tidak terlalu memikirkan itu. “Yang tim pemenangan tahu adalah calonnya tunggal yakni Rahmad-Thohari. Tidak mengenal calon lain. Nah, untuk tim pemenangan saya ingatkan juga jaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Kondusivitas kota Balikpapan juga sangat penting. Dan, selalu hidup sehat. Minum jamu, vitamin dan patuh protokol kesehatan,” pungkas Abdulloh sambil berkelakar tapi serius untuk menikmati perjalanan pilkada 2020 dengan rileks. (git)