TINTAKALTIM.COM-Kerusuhan dan kekerasan di Wamena yang terjadi pada 22 September 2019 lalu, kini menggerakkan hati jajaran pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Balikpapan. Sebagai wujud rasa solidaritas, kesetiakawanan dan kekeluargaan, kini paguyuban ini menggalang donasi.
“Kami jajaran pengurus dan keluarga besar KKSS Balikpapan merasa terpanggil untuk ikut membantu. Mereka juga saudara kita. Apalagi ada etnis Bugis yang meninggal dalam kekerasan itu,” kata Ketua KKSS Balikpapan Ir Muhammad Adam didampingi pengurus lainnya H Ahmad Basir, Haris Syamtah menjelaskan penggalangan dana itu.
Disebutkan Adam, kini masih banyak warga trauma di Wamena atas peristiwa itu. Bahkan, gelombang eksodus berkisar 4.000 orang dan pengungsi 5.500 orang. “Memang kita tidak ingin konflik horizontal itu berlarut-larut. Sebab, kasihan warga yang ada di sana khususnya juga etnis Bugis, sehingga kita berniat untuk menggalang dana dan nanti diserahkan ke sana,” jelas Adam.
Tentu saja, karena di pengungsian, maka banyak kebutuhan yang diperlukan. Setidaknya kebutuhan dasar seperti makanan, baju layak pakai ataupun keperluan untuk ‘menyambung hidup’ . Kini dari informasi yang diterima Adam dan pengurus KKSS, mereka mengungsi di markas kepolisian dan militer dan gedung DPRD. Korban yang meninggal, juga karena kekerasan dan terjebak dalam rumah yang dibakar massa.
“Kami berdoa semoga situasi segera kondusif. Memang mengembalikan trauma apalagi konflik horizontal perlu waktu, apalagia ada dikotomi berdasarkan ras. Tapi informasi terakhir, kondisi berangsur kondusif,” kata Muhammad Adam yang menandapatkan informasi dari sahabatnya sesama etnis Bugis di Wamena.
Disebutkan Muhammad Adam, dirinya terus memantau saudara-saudara etnis Bugis yang ada di sana, khususnya di pengungsian. Dan sekarang terus berjalan imbauan-imbauan dari pemerintah, TNI serta Polri untuk tidak melakukan aksi, sehingga dapat memancing situasi tidak kondusif.
Sementara itu, Bendahara KKSS Ahmad Basir dan pengurus lainnya Haris Syamtah menyampaikan kecaman keras dan mengutuk kejadian itu. Apalagi ada etnis yang tergabung dalam KKSS ikut jadi korban. “Kita juga terus melakukan koordinasi dan berdoa agar saudara-saudara kita mendapat perlindungan khususnya pendatang dari Sulsel,” kata Ahmad Basir dibenarkan Haris Syamtah.
Dalam konteks penggalangan donasi, Ahmad Basir menyebut, KKSS membuka rekening di Bank Mandiri dengan Norek: 149-00-0452587-1 atas nama Ahmad Basir. “Ini norek bendahara KKSS,” ujarnya.
Untuk memberikan donasi, dapat memasukkan angka 969 pada transfer Anda. Contoh: Donasi 100 ribu, transfer Rp100.969. Tujuannya agar memudahkan dan mengetahui dana tersebut untuk korban di Wamena.
Sementara menurut Haris, dari sumber yang didapatkan dari RMOL.ID, bahwa korban kerusuhan di Papua itu sudah 32 orang meninggal dunia dengan rincian 22 etnis bugis dan 10 orang etnis Minang. “Sementara sumber CNNIndonesia.Com menyampaikan bahwa pengungsi sudah berjumlah 5.500 orang dan di dalamnya juga ada warga KKSS. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk memberikan donasi terbaiknya untuk saudara-saudara kita di Mamena melalui transfer ke rekening ,” ujarnya. (git)