TINTAKALTIM.COM-Yayasan Rahmad Mas’ud Centre (RMC) kembali membantu rakyat. Setelah program beras yang didistribusikan lewat Usaha Milik Rukun Tetangga (UMRT) sukses, kini membuat gebrakan dengan meluncurkan (launching) Kios Modern, Jumat (23/9/2022) di Kantor RMC kawasan Sungai Ampal.
Kios modern itu, isinya tak hanya beras tetapi ragam sembilan bahan pokok (sembako). Ada minyak, gula, kecap dan lainnya. Kiosnya didesain gunakan gerobak semacam booth yang total isinya berkisar Rp5 juta.
“Sebenarnya ketua-ketua RT ini secara filosofi yang membantu RMC. Karena, tak mungkin program ini bergulir tanpa dukungan bapak-ibu ketua RT. Sebab, dananya terus bergulir dan keuntungan 100 persen dinikmati pengelola Kios Modern,” kata Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME yang juga Pembina RMC saat bicara di acara launching itu.
Menurut Rahmad, sebagai pribadi dan walikota, ia punya tanggung jawab moral mengendalikan ekonomi di masyarakat. Kios modern diciptakan salahsatunya ikut menekan inflasi dan menggerakkan potensi logistik sembako di pasaran.
“Ayo ketua-ketua RT kita terus kolaborasi. RMC ikut membantu di bidang ekonomi. Dan ini cita-cita saya agar bermanfaat bagi masyarakat dan harus dimanfaatkan maksimal,” pinta Rahmad.
Memang katanya, dari 1.700 RT di Balikpapan, program UMRT sudah merambah 600 RT, untuk Kios Modern di-launching 15 RT pilihan dan nanti dikembangkan ke RT lainnya juga. Proses menjalankannya, tentu tanpa modal.
“Bapak dan ibu tanpa modal toh. Kita isi sembakonya di kios, nanti barang terjual segera disetor. Habis barangnya didrop atau diisi lagi. RMC tidak mengambil untung, sebab diserahkan full 100 persen ke pengelola,” ujar Rahmad.
DITAHAN BAHAYA
Hanya, Rahmad mewanti-wanti jika barang di kios sudah terjual, dan sesuai kontrak yang telah disepakati RT dan RMC, waktu setoran harus segera diserahkan. Sebab, dananya akan diputar untuk kepentingan kios lainnya.
“Jangan ditahan-tahan. Itu bisa ‘dimakan jin’. Sebab, jika ditahan bisa dipakai keperluan lain dan akhirnya memperlambat program Kios Modern,” urai Rahmad.
Program Kios Modern ini, menurut Koordinator UMRT Andi Achmad Mutawally (Andi Welly) diikat dengan Memorandum of Understanding (MoU) antara pihak pertama dan kedua.
“Ya semacam hukum kontrak dan para pihak punya kewajiban. RMC mendistribusikan atau sebagai supply chain produk retail. Dan pihak kedua penjual produk,” jelas Andi Welly yang menambahkan, pasokan produk bekerjasama dengan PT Simar Pangan Borneo (Borneo Food).
Disebutkan Andi, program beras UMRT sebelumnya, RMC sudah berpartisipasi membantu rakyat dan beras sudah terjual ribuan ton, dan untungnya dinikmati masyarakat. “Ini peningkatan produk. Kios Modern UMRT inilah lebih variatif produknya dan memang lokasi yang di-launching ini sangat strategis sebab menggunakan booth dan harus terlihat,” ujar Andi Welly.
Ia mengatakan, di bawah pembinaan Walikota, Kios Modern menjawab tantangan di masyarakat. Nanti warga lebih mudah untuk mendapatkan kebutuhan pokok di kios itu. Termasuk, membantu pemerintah saat inflasi terjadi. “Kalau distribusinya banyak, di pasaran barang ada kan harga tidak naik. Itu yang disebut pengendalian inflasi,” ungkap Andi Welly.
ZIS KELUARGA
Di bagian lain, Walikota menyebutkan Kios Modern didesain untuk membantu RT-RT mendapatkan margin keuntungan atau yang menjadi mitra. Dan, Yayasan RMC melakukan itu diambilkan dari dana Zakat, Infaq, Sedekah (ZIS) keluarga dan perusahaan.
“Jujur, di keluarga kami memang sering memberi uang cash. Itu semua zakat keluarga dari keuntungan perusahaan. Hanya, kalau uang cepat habis, tetapi kalau usaha seperti Kios Modern dan UMRT bisa bertahan lama dan dijadikan peluang pendapatan,” kata Rahmad.
Ia mengatakan, ke depan tentu saja yang menjadi skala prioritas adalah keluarga miskin (gakin). Mereka menjadi ‘anak angkat’ dari Yayasan RMC, sehingga bisa memiliki penghasilan untuk kehidupan sehari-hari.
“Niat tulus saya, RMC ini berguna untuk masyarakat. Sudah ada bidang pendidikan lewat Sekolah Peradaban Bani Mas’ud yang dipimpin Ustaz Mustaqim. Nah, UMRT lewat distribusi beras dan Kios Modern itu bidang ekonomi. Tentu, inovasi lain terus berkembang yang tujuannya membantu masyarakat,” ungkap Rahmad.
Menurut Rahmad, sebagai walikota pelan tapi pasti ia telah merealisasikan visi-misinya di masyarakat. Seperti BPJS kelas 3 gratis yang sudah dinikmati masyarakat. Hanya, ia membuat proteksi kepesertaan 5 tahun untuk kelas 3. Sehingga, tidak ada modus yang mencoba turun kelas dari 1,2 ke kelas 3.
“Justru ada juga yang menjadi hak perusahaan untuk membayarkan BPJS, mereka ramai-ramai pindah mencari gratisan. Nah, ini kan nggak tepat sasaran. Sebab, itu Pekerja Penerima Upah, kelas 3 harapannya adalah memang tidak penerima upah,” jelas Rahmad.
Bukan itu saja, ia juga menyebutkan bahwa program-program di masyarakat terus digencarkan seperti pengendalian banjir, pembangunan sekolah bahkan Rumah Sakit di kawasan Balikpapan Barat akan segera proses tender.
“Seragam sekolah kemungkinan akhir Oktober 2022. Ini janji saya termasuk sekolah swasta mendapatkannya. Sabar, sebab saat itu memang harus ada pola pengukuran dan penetapan anggaran,” pungkas Rahmad. (gt)