TINTAKALTIM.COM-Wujud cinta tanah air menjelang perayaan HUT ke-77 RI, Kerja Bhakti Massal (KBM) dilakukan di Kota Balikpapan. Termasuk di RT 39 Kelurahan Margomulyo Balikpapan Barat dan RT-RT lainnya. Warga menyebutnya sebagai ‘Kerja Bhakti Merdeka’ sebagai wujud cinta kota.
Minggu (7/07/2022) sejak pukul 08.00 Wita, Ketua RT 39 Neneng Julaiha (Ipon) sudah hadir di lokasi kerja bhakti. Ia sehari sebelumnya lewat whatsApp group mengimbau warga agar kerja bhakti. Absen pun disiapkan, termasuk snack, kopi dan teh. Sikap gotong-royong yang jadi proses kerjasama antarwarga tercipta di lokasi kerja bhakti.

Berbekal sapulidi, parang dan gerobak bahkan pemotong rumput, warga aktif membersihkan lingkungan. Saling bahu-membahu mewujudkan agenda menjelang Dirgahayu RI. Kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan antarwarga pun tercipta.

“Kami menggugah warga. Ini karena menjalankan imbauan Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud dan diteruskan pihak Kelurahan Margomulyo untuk melakukan kerja bhakti massal menjelang HUT ke-77 RI,” kata Neneng.

Menurut Neneng, spontan kegiatan KBM itu disebut warga sebagai ‘Kerja Bhakti Merdeka’. Merdeka menyambut HUT RI, juga merdeka karena pekerjaan lebih ringan, lebih cepat, mempererat persaudaraan dan memupuk kebersamaan serta merdeka cinta kota.

“Terimakasih warga, lingkungan sekitar jadi bersih. Jadikan kerja bhakti sebagai cara mencapai hidup sehat dan rukun warga,” ujar Neneng beristilah.
Tentu hidup sehat yang disampaikan Neneng, dambaan setiap orang. Bersih-bersih dilakukan bersama membuat pekerjaan ringan. Kerja bhakti merupakan tradisi masyarakat zaman dulu tapi masih relevan di era sekarang.

“Intinya ini budaya gotong-royong dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Lingkungan jadi bersih toh. Jika tak dapat berbaur, sebaiknya membersihkan depan rumah juga tak masalah,” ujar Neneng.
Diakui Neneng, mengajak orang kerja bhakti tak mudah. Karena banyaknya kesibukan dan alasan lain. Padahal, kerja bhakti tak harus hari-hari. “Syukur-syukur ke depan menciptakan harmonisasi antarwarga, anak-anak muda yang kerja bhakti. Sehingga tak melulu orangtua,” kata Neneng.
SEMANGAT SAPULIDI
Semangat kerja bhakti warga Margomulyo diibaratkan filosofi sapulidi yang tinggi yakni persatuan (kekompakan). Saat kompak, maka semua masalah dapat dicarikan solusi. Ibarat pepatah Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh.

Prinsipnya kita bersatu, bergotong-royong, bahu-membahu saling membantu dan juga saling menghargai perbedaan. Kalau saling terpecah, maka warga menjadi lemah dan runtuh.
“Karena semangat sapuludi itu dahsyat. Orang menyebutnya superteam. Dari lidi-lidi yang kecil dirangkai dan diikat menjadi satu dalam satu kekuatan. Akhirnya bisa membersihkan lingkungan,” ungkap warga RT 39 Ali, memberi filosofi.
Filosofi Saupulidi Warga RT 39 yang kompak itu karena mereka semua bersatu kerja bhakti yakni Agus, Edo, Rachyudi, Ustaz Nursalim, Bambang, Rudi, Suriansyah, H Rahmadi, Dedy, Yanto, Pras, Supono, Prayitno, Zulkifli, Hery, Yos Supriyono, Herlambang, H Haidir, Ali, Sudarto dan lainnya. Tangan-tangan ikhlas mereka membuat bersih lingkungan lewat aksi ceria, canda dan tawa.
SAMBANGI 35 RT
Sementara itu, di sela kerja bhakti warga, Kepala Seksi Trantib (Kasi Ketenteraman dan Ketertiban) Kelurahan Margomulyo Bambang Sudjatmiko hadir melakukan pemantauan. Ia memberi support warga dan semangat saat bekerjabhakti sembari melakukan dokumentasi.

“Saya sangat apresiasi RT 38, RT 39, RT 47 dan RT lainnya yang sudah melakukan kerja bhakti massal (KBM). Karena jelang HUT RI, ini namanya kerja bhakti hargai kemerdekaan,” urai Bambang.
Bambang menyebut, kepada seluruh RT yang melakukan KBM diucapkan terimakasih. Sebab, bertujuan membersihkan lingkungan masing-masing. “Saya sudah keliling 35 RT. Alhamdulillah warga rata-rata melakukan KBM. Jika ada yang belum, kami jadikan catatan, sekaligus mengingatkan ketua RT-nya,” jelas Bambang.

Bambang keliling memantau KBM mewakili Plt Lurah Margomulyo Muhammad Rizal yang juga Lurah Baru Ulu dan dalam waktu yang sama melakukan kegiatan di tempat lain.
“Kami memastikan warga menjalankan imbauan Pak Walikota dan kelurahan. Alhamdulillah, sebagian besar berjalan. Terimakasih kepada semua warga yang sudah melakukan KBM,” ujar Bambang.
Hasil dari pemantauan itu kata Bambang, akan disampaikan ke Plt Lurah Margomulyo. Sehingga, dapat dijadikan bahan evaluasi.
“KBM akan dilakukan kembali pada saatnya nanti. Tetapi, kami juga ada pantau lingkungan RT yang rajin kerja bhakti termasuk RT 39 Margomulyo. Tentu jadi contoh lainnya,” pungkas Bambang.
DISKUSI BERITA VIRAL
Di sela-sela rehat warga usai kerja bhakti untuk mencicipi hidangan snack dan ngopi, ternyata membicarakan dan diskusi berita yang sedang viral baik di media massa, elektronik bahkan medsos kaitan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Informasi itu sangat fenomenal dan jamak berlangsung di media sosial (medsos) yang ada adu argumen antar pemilik akun medos, ternyata juga jadi perbincangan warga kompleks BTN Margomulyo.

“Ini mana yang benar. Kasus perselingkuhan, penembakan atau yang mana. Semoga semua bisa transparan,” kata Rudi, yang terus mengikuti pemberitaan itu.
Rudi kelihatannya begitu penasaran dengan kasus yang beredar dan disebut-sebut dengan ‘tembak-tembakan polisi’ itu, sehingga agresif bertanya dengan media ini.
“Tiga jenderal yang dicopot itu siapa ya. Apa kesalahan mereka. Terus bisa mengungkap kasus ini dengan benar kah setelah dicopot,” tanya Rudi yang dijawab medina ketiga jenderal itu adalah Irjen Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan dan Brigjen Benny Ali.
Warga lainnya Ali menyebutkan, dirinya tak mau berasumsi kaitan kasus itu sebab masih dalam penyidikan. “Kita harus menganut azas praduga tak bersalah. Karena tim sudah dibentuk. Kita ingin kasus ini bisa terang-benderang dan keadilan ditegakkan,” ujar Ali menimpali.
Agus juga lebih banyak memberikan argumennya. Ia yakin ada kejanggalan atas kasus itu. “Semoga nanti ada kebenaran terungkap. Kita kerja bhakti dan makan dulu saja biar enjoy. Namanya berita viral, pasti dibicarakan di mana-mana. Endingnya kita lihat nanti,” ujar Agus yang in action berfoto bersama ketua RT dan warga lainnya di penghujung kerja bhakti. Salah sehat dan bersih lingkungan. (gt)