TINTAKALTIM.COM-Sejalan dengan ditetapkannya Provinsi Kaltim menjadi Ibu Kota Negara (IKN), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kaltim selalu dikunjungi tamu-tamu pusat dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Termasuk jajaran unit kerja Pusat Pembiayaan Infrastruktur Transportasi (PPIT)
PPIT hadir di Kaltim untuk melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) di Terminal Tipe A Samarinda Seberang yang baru diresmikan Presiden Jokowi dan Terminal Tipe A Batu Ampar Balikpapan.
“Kunjungan ini hanya untuk melihat apakah mungkin pelaksanaan Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Intinya pengembangan terminal di Pulau Kalimantan,” kata Kepala BPTD Kaltim Dr Muiz Thohir ST MT usai menerima jajaran PPIT di Kantor BPTD Kaltim, Selasa (20/04/2024).
Tim PPIT terdiri dari Kepala Bidang Pembiayaan Infrastruktur Transportasi Darat dan Perkotaan Prih Galih, Koordinator/Ketua Tim Substansi Bidang Analisis Pembiayaan Infrastruktur Transportasi Darat dan Perkotaan Agus Jaya, Pengolah Data dan Informasi Devi Aprilia Sari, Staf Subbag TU Ridwan Stya Prabowo dan Pengelola Keuangan Lantif Anggrahita P.
Di Terminal Batu Ampar, Muiz menerima rombongan tim PPIT didampingi Kepala Seksi Sarana dan Angkutan Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan Wisnu Herlambang AMD LLAJ SAP MM, Pengawas Terminal Tipe A Batu Ampar Balikpapan Sulis Setyawan S Kom.
Tim PPIT berada di Kaltim 19-21 Maret 2024. Dan selain ke Terminal Samarinda Seberang juga berdikusi di ruang Muiz Thohir dan berkeliling di seputar Terminal Batu Ampar.
Muiz Thohir lebih banyak memberikan masukan dan data-data mengenai terminal dan kondisinya di Kaltim. Tentu tak bisa dibandingkan secara apple to apple dengan terminal di daerah Jawa yang jumlah penduduknya lebih besar.
Tetapi karena Kaltim jadi IKN, Muiz pun menjelaskan kaitan angkutan umum massal ke IKN yang jadi stimulus Ditjen Hubdat Kemenhub. Juga rencana pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle) kerjasama Sinar Jaya-Kalista.
Disebutkan Muiz, PPIT merupakan unit kerja yang mendukung lewat pembiayaan kreatif untuk sektor transportasi. Kehadiran PPIT juga sebagai pendorong percepatan pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia.
“Sebenarnya lembaga PPIT ini untuk mendukung Kemenhub di dalam mengurangi ketergantungan pembiayaan melalui APBN. Tapi skemanya KPBU,” ujar Muiz.
Sementara itu Kepala Seksi Sarana Angkutan, Sungai, Danau dan Penyeberangan BPTD Kaltim Wisnu Herlambang mengatakan, PPIT masih dalam tahap survei dan monitoring.
“Kalaupun dinilai bahwa terminal di Kaltim karena masuk dalam simpul IKN tadi ada pembiayaannya, tentu kita bersyukur. Tetapi, ini masih tahap penjajakan saja,” ungkap Wisnu.
Menurut Wisnu, selain ke terminal Samarinda Seberang dan Batu Ampar, rombongan PPIT juga akan berkunjung ke IKN. Tentu, melihat pula kondisi IKN yang skema anggarannya juga ada yang menggunakan creative financing. (gt)