TINTAKALTIM.COM-Ingin menjadi ‘kampus mendunia’, itulah kampus Universitas Balikpapan (Uniba), dalam waktu dekat kampus yang terletak di kawasan Jalan Pupuk Raya Kelurahan Gunung Bahagia Kecamatan Balikpapan Selatan ini, didesain menjadi Kampung Inggris.
Tentu, ingatakan kita pasti pada Kampung Inggris Pare yang ada di Kediri. Akses speaking dengan durasi setiap hari berbicara Inggris diciptakan. “Itulah yang akan kita lakukan di kampus Uniba,” kata penggagas Kampung Inggris di Uniba, Dekan Fakultas Sastra Inggris, Jefry Nainggolan didampingi sahabatnya Wakil Dekan Ekonomi Prihandoyo SE MM.
Jefry tak ingin kampus di Uniba hanya sekadar untuk tempat belajar. Ia ingin menciptakan komunitas yang mampu cas cis cus berbahasa Inggris. Ini sangat beralasan, karena bahasa Inggris dikenal sebagai bahasa internasional. Banyak profesi dan jenjang pendidikan yang memasukkan penguasaan bahasa ini sebagai prasyarat utama.
“Menguasai bahasa Inggris harus menjadi skill bagi dosen, mahasiswa. Ya kalau nanti sudah declaration kampung Inggrisnya maka boleh dibilang wajib. Tentu semuanya lewat proses dan harus ‘dipaksa’,” jelas Jefry.
Jefry melakukan upaya kampus Uniba jadi kampung Inggris karena didorong semangat Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi (Yapenti) Dharma Wirawan Kaltim, Uniba Rendi Susiswo Ismail SH MH yang sekarang juga punya obsesi besar dalam pendidikan. Rendi tak hanya mengelola Uniba tapi juga sebagai Direktur Rendi Institute dan Ketua Yayasan Wakaf Al-Mukaromah, Pondok Pesantren Modern Al-Munawwarah Balikpapan.
“Itu yang membuat kami semangat menciptakan dan mengembangkan Uniba jadi kampung Inggris. Sehingga, akan jadi image bahwa Uniba sudah menjawab tantangan era digital dan era disrupsi (disruption era),” kata Jefry dibenarkan rekannya Prihandoyo.
Dalam prakteknya, sebagai sarana berkomunikasi sebenarnya kata Jefry dan Prihandoyo tidak selalu dituntut untuk berbicara Inggris dengan baku atau sesuai urutan grammar. Yang paling penting justru kelancaran dan kebiasaan.
Nah, untuk bicara lancar kata Jefry, tentu saja perlu latihan khusus untuk membiasakannya. Penciptaan kampung Inggris Uniba jawaban tantangan itu. “Jadi lingkup kampus nanti hari-hari tertentu kita buat jadwal speaking. Bukan itu saja, tetangga yang tinggal di dekat kampus kita ajak untuk bersama belajar bahasa Inggris. Ke depannya, nanti akan ada lembaga kursusnya yang tentu ‘jago’ soal speaking,” beber Jefry yang juga ketua senat Uniba ini.
Sementara itu, Prihandoyo menyebut bahwa kampung Inggris yang digagasnya bersama Jefry Nainggolan, tentu bisa dijadikan semacam ‘titik nol english course. “Pokoknya dibuat kelas speaking nanti dan boleh dikatakan sangat wort it,” ujar Prihandoyo.
Mengapa wort it, ditambahkan Jefry nanti kampung Inggris Uniba diharapkan 70 persen materi praktek speking. Dan dijalankannya dengan happy tanpa hafalan. “Cas cis cus setiap hari. Maka kami mohon doa warga Balikpapan agar kampung Inggris Uniba akan jadi pioner pembelajaran bahasa Inggris dan Uniba jadi mendunia,” harap Jefry Nainggolan. (git)