TINTAKALTIM.COM-Air PDAM milik pelanggan, tidak mengalir. Ini setelah adanya pipa transmisi yang mengalami kebocoran di jalur hutan transad kilometer 8. Yakni pipa air baku (transmisi) berdiameter 600 mm ductile yang menuju jalur Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) kilometer 8 Batu Ampar.
Kebocoran itu teridentifikasi setelah terjadinya penurunan debit air yang dikirim dari Waduk Manggar kilometer 12 ke IPAM kilometer 8, saat produksi air yang tak seperti biasanya dengan kapasitas produksi di bawah dari 450 liter per detik.
Dari kebocoran itu, PDAM segera melaksanakan perbaikan yang dilaksanakan pada Rabu (15/07/2020) mulai pukul 10.00 Wita sampai dengan selesai dengan target pekerjaan maksimal 1×24 jam, tetapi petugas akan berupaya pekerjaan lebih cepat.
Dari pekerjaan itu, maka air milik pelanggan diperkirakan 50 persennya yang dialirkan dari jalur IPAM kilometer 8 terganggu sehingga stop produksi.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Customer Service PDAM Balikpapan, Suryo Hadi Prabowo yang biasa disapa ‘Kang Uyo’ menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut.
Air pelanggan harus stop produksi karena kata Kang Uyo, proses perbaikan sifatnya darurat dan harus segera dikerjakan oleh petugas. “Tim tanggap darurat sumber air baku langsung action di lapangan dan langsung membuat galian daerah yang bocor dan mempersiapkan kebutuhan operasional agar pekerjaan dapat segera dilakukan,” ujar Suryo.
Perbaikan dilakukan sejak Selasa siang (14/07/2020), harapannya pekerjaan segera selesai. Sehingga, air dapat segera dialirkan kembali ke pelanggan.
Dikatakannya, apabila perbaikan sudah selesai nantinya, proses normalisasi kembalinya air ke rumah pelanggan membutuhkan waktu dan jarak, tergantung jauh dan dekat, tinggi dan rendah rumah pelanggan itu sendiri. Apalagi kontur kota Balikpapan yang 80 persen adalah perbukitan seperti daerah Balikpapan Utara dan Balikpapan Barat, sehingga memerlukan waktu lama. (git/ril)