TINTAKALTIM.COM-Pelaku usaha kecil dan menengah banyak terkena dampak wabah covid-19. Pemkot Balikpapan melalui ide Walikota H Rizal Effendi SE, mencoba membuat program stimulus agar kebijakan roda perekonomian di daerah tetap berjalan. Caranya, menyelamatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar dapat bertahan di tengah wabah covid-19.
Kebijakan itu dilakukan Rizal, sebab ia banyak menerima keluhan misalnya usaha kuliner yang tidak dapat hidup karena banyak aktivitas terjadi di rumah (stay at home), kedai-kedai kopi, pedagang snack atau makanan ringan serta lainnya.
“Kita membantu dengan cara membeli produk mereka. Ini kebijakan agar mereka dapat menggerakkan roda ekonomi di saat wabah corona melanda,” kata Walikota Rizal Effendi.

Kebijakan Pemkot Balikpapan melalui bidang kesejahteraan rakyat (kesra) ini, untuk data kaitan UMKM juga melihat yang paling terdampak. Memang, tak mungkin direalisasikan secara keseluruhan.
“Kita akui, semua terdampak. Tapi, ini bagian dari upaya yang harus dilakukan segera. Jujur, tidak mungkin semua akan terakomodir, tetapi program ini sangatlah memberi manfaat bagi UMKM,” kata Rizal.
Program stimulus untuk UMKM ini, berjalan selama sebulan. Dan, produk yang dibantu dengan dibeli pemkot, dibagi-bagi ke masyarakat. Misalnya, kuliner nasi kotak yang di dalamnya untuk berbuka puasa. Ada juga, minuman khas lokal buatan UMKM lokal seperti kopi, produk makanan seperti Dibdib Empek-empek, produk minuman Kopi Rute, Senja Coffee, Simple Coffee, Seruni Coffee, Priority Kopi Box, Maslita Snack, Warung Peni Lestari, Nyopee Mari Gahwa, Kedai DNA, Sruput Kopi, Kata Kerja Coffee.

“Data itu ada yang kita minta dari Dinas Sosial, Deperindagkop sampai juga Dispenda. Karena, kita memilih pelaku UMKM yang membayar pajaknya bagus dan usahanya juga mengalami kesulitan. Makanya datanya juga dari Dispenda,” tambah Rizal.
PESANTREN DAN RUMAH SAKIT
Sementara itu, seluruh produk makanan dan minuman itu dibagi-bagikan oleh tim relawan yang bertugas di lapangan ke sejumlah tempat seperti Pesantren Subulusalam, Islamic Centre Balikpapan, Pondok Pesantren Nurul A’la, Ponpes Alhamadiyah. Juga ada Rumah Sakit Restu Ibu, Kampung Pinisi. “Ada juga kita berikan ke awak media Tribun Kaltim, Balikpapan Pos dan Kaltim Post. Khususnya untuk berbuka puasa,” ujar Rizal.

Program atas kebijakan Walikota ini, memang harus terus digalakkan. Sebab, seluruh sektor sosial dan ekonomi terutama sub sektor usaha mikro kecil dan menengah terkena dampak. “Kita nanti juga konsultasi dengan DPRD, apakah hanya waktu sebulan saja atau dapat dilanjutkan,” ungkap Walikota.
Stimulus untuk UMKM ini, seharinya dapat mencapai 100 pcs atau 100 buah yang dibagi. Tetapi, kebutuhan terus meningkat. Misalnya ketika dibagi di lapas, pesantren dan lainnya. Terkadang sampai mencapai 350 pcs per hari. “Semoga ini dapat menolong UMKM untuk dapat bangkit di tengah corona masih melanda Kota Balikpapan,” ungkap Walikota. (git)












