TINTAKALTIM.COM-Sambut Imlek 2574, rumah Charles diserbu pengunjung. Bahkan Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME beserta anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ikut hadir menyampaikan gong xi fat cai.
Ada atraksi barongsai, tetapi momentumnya dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi dan diselaraskan dengan tagline HUT Kota Balikpapan ke-126 yakni Balikpapan Kolaborasi, Balikpapan Sinergi.

“Kami dan keluarga terimakasih atas silaturahmi warga. Kita doakan warga Balikpapan sejahtera dan sebagai teras Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, juga mengalir rezekinya,” kata Charles, tuan rumah yang merayakan imlek bersama keluarga.
Charles yang owner Platinum Group lewat hotelnya di 4 daerah Balikpapan, Jogya, Surabaya dan Bali ini, dikenal sebagai tokoh masyarakat. Ia juga warga yang sifat sosialnya tinggi. Sosoknya low profile dan dikenal sebagai orang yang sangat workaholic atau giat kerja. Ia pun bersama keluarganya Rudi, Tony dan lainnya berbaur dan silaturahmi bersama warga yang hadir.

Sejak pagi, masyarakat datang silih-berganti untuk merayakan imlek. Mereka pun menyempatkan menyaksikan pertunjukan khas masyarakat Tionghoa, barongsai.
“Coba lihat, tamu Pak Charles yang datang beragam. Justru terdiri dari warga lintas etnis. Ini menunjukkan rasa kebersamaan dan berbaur dengan siapa saja,” kata Direktur Platinum Group H Soegianto SE yang juga kerabat Charles.

Charles terlihat menyapa setiap tamu yang datang. Ia justru berbaur di round table bersama tamu lainnya. Terlihat ngobrol asyik dengan Walikota Rahmad, dandim dan kapolres.
Ia menyebutkan, saatnya warga Balikpapan kolaborasi dan sinergi dalam berbagai hal positif. Apalagi terkait pembangunan. Karena, Balikpapan sudah maju dan rezeki IKN itu diharapkan ‘mengalir’ ke warga Balikpapan juga.
“Imlek kali ini tahun kelinci. Itu simbol umur panjang, kedamaian dan kemakmuran. Makanya itu harapan kami sekeluarga dan doa untuk masyarakat,” ujar Charles yang juga Ketua Paguyuban Ghoangzau Balikpapan ini.
Dalam tradisi China, imlek itu Tahun Baru China yang dalam bahasa Inggris disebut Chinese New Year dan jatuh pada 22 Januari 2023. Tahun kelinci dimulai dari 22 Januari 2023 hingga 9 Februari 2024.
“Kelinci itu cepat dan kita berharap semua harapan masyarakat dipercepat. Kuncinya ayo terus jaga Kota Balikpapan aman bahkan Kaltim secara umum,” ajak Charles.
Makanan saat imlek itu disediakan Charles dan istri beragam. Ada kambing guling, coto Makassar, bakso, buah-buahan dan lainnya. “Semua makanannya enak,” kata Abrentinus, Ketua Kopad Borneo yang hadir di acara itu.

Terlihat juga Ketua Apindo Kaltim Slamet Broto Suseno. Tetapi, suasananya makin mengenang masa-masa emas di masa lalu (golden memories). Sebab, tamu Charles ada yang alumuni SMAN 1 Balikpapan tahun 1977. Terlihat dr Arnold Wayong, dr Alex, istri Tatang Sudirja (mantan pejabat pemkot) serta lainnya. Ibaratnya mereka reunian.
“Ini group 77. Sebab kita alumni tahun 1977. Kalau sudah ngumpul, ceritanya ya Balikpapan Jaman Dulu (Bajadul),” kata Charles yang alumni SMAN 1 Balikpapan tahun 1977 ini.

Charles juga pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) ini, berbaur dan menyambut pengurus FKUB seperti H Jailani SAg dan istri.
“Gong xi fat cai Pak Charles. Semoga sehat dan panjang umur,” ungkap H Jailani yang kehadirannya disertai sahabatnya yakni Direktur Eksekutif Kadin Balikpapan, Drs H Rikmo Kuswanto MSc dan istri serta H Sahmal
Sontak, H Jailani meminta foto bersama dengan latar belakang spanduk merah dan emas yang menurut H Soegianto melambangkan kemakmuran, keberuntungan. “Ya cocok, kita foto di tempat ini. Tolong diabadikan. Supaya kita panjang umur dan dilimpahkan keberuntungan,” kata H Jailani.
BARONGSAI
Charles juga mempertontonkan atraksi barongsai (tarian naga). Mereka dari kelompok barongsai Setya Dharma Balikpapan. Digelar di depan rumahnya. Otomatis, tamu-tamu dari anak-anak hingga orang dewasa berkumpul melihat atraksi barongsai itu sambil menerima angpau dari pengunjung.

Barongsai tampil dengan varian warna hijau, biru dan merah. Meliuk-liuk depan tamu sangat atraktif. Satu singa melonjak-lonjakan kepalanya. Singa satunya lagi yang memiliki empat kaki bergerak lebih lincah dan dinamis.
Atraksi barongsai Setya Dharma itu sangat meyakinkan. Gerak tubuh dipermainkan ada unsur tarian, bela diri dan akobratik yang dihasilkan oleh pemain musik group mereka.
Mereka melakukan gerakan memakan amplop berwarna merah berisikan uang. Ada juga sayuran selada yang posisinya tinggi. “Sayur itu lambang kemakmuran. Semoga semua yang hadir rezekinya makmur,” pungkas Charles. Gong Xi Fat Cai Pak Charles dan keluarga. (gt)