TINTAKALTIM.COM-Buyers asal Semarang atau pelaku pariwisata yang terdiri dari tour & travel melakukan transaksi untuk ikut menjual wisata Kota Balikpapan termasuk hotel serta kuliner juga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dari sellers Balikpapan lewat event Table Top di Hotel Rooms Inc Semarang, Sabtu (29/07/2023)
Puluhan buyers dari Semarang itu, melakukan transaksi dengan sellers asal Kota Balikpapan yang terdiri dari hotel, tour & travel serta kuliner yang hadir jualan di Semarang. Dan acara ini kerjasama Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapan dan Badan Promosi Pariwisata Balikpapan (BPPD).
Table Top sendiri merupakan kegiatan business to business (B to B) atau forum bisnis yang dirancang untuk mempertemukan antara pelaku industri pariwisata daerah Balikpapan (sellers) dengan pelaku industri pariwisata daerah tujuan (buyers) asal Semarang.
Acara dibuka Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan H Abdul Madjid yang sekaligus mempromosikan pariwisata Kota Beriman itu lewat penampilan Tarian Gantar. Dan, Balikpapan membawa sellers sekitar 10 table yang terdiri dari hotel, restoran, travel agent, kuliner dan lainnya.
“Kami membawa sellers. Ayo kita transaksi saling tukar informasi dan bawa tamu sebanyak-banyaknya ke Balikpapan. Karena, Kota Balikpapan itu sudah maju dan sangat tepat untuk berwisata,” kata Abdul Madjid.
Ada sekitar 50 buyers hadir di acara Table Top itu. Di antaranya seperti Mega Wisata, Jelajah Tour, The Sun Tour & Travel, Wonosobo, Oase Indonesia, Symponi Semarang, Let’s Travel, Asita (Pikanti Tour), Amanah Tour, Warung Wisata, Bima Tour dan lainnya.
Sedang dari sellers Balikpapan yang tampil menempati spot table itu adalah Trans Borneo Adventure, PT Warna Pelangi (Tour & Travel), Sevensix Hotel Balikpapan, Platinum Hotel Balikpapan, Yogyakarta dan Surabaya, Maxone Hotel Balikpapan, Travydoor Tour Balikpapan, Marioga Tour & Travel, Rumah Makan Torani, Golden Tulip Hotel & Suites.
Menurut Abdul Majid, Kota Balikpapan sekarang semacam sudah mengalami peakseason. Karena, kegiatan bersifat nasional dan internasional sering digelar di kota yang jadi penyangga IKN Nusantara ini.
“Tamu-tamu dari daerah luar dan wilayah hintlerland Kaltim seperti Bontang, Tenggarong, Kutim bahkan Kaltara sering berswisata ke Balikpapan. Juga event-event rapat digelar oleh daerah lain. Makanya, silakan buyers boleh menjual paket Balikpapan dan pariwisatanya,” kata Abdul Majid yang juga paparan mengenai pariwisata Balikpapan.
Yang menarik, penampilan tari gantar saat opening ceremony pun memukau undangan yang hadir. Bahkan, di antaranya ikut menari. Dara-dara ayu dari Disporapar menari sangat atraktif pola gerak, pola lantai serta permainan properti yang digunakan
Tari yang melambangkan kegembiraan karena panen padi itu, berasal dari Kaltim Suku Dayak. Dan, pengunjung ada yang ikut melompati bambu. Tetapi, tidak sembarang orang bisa melompat yang bambunya dimainkan penari. Salah-salah kaki terjepit bambu dan sakit.
IKN DAN KULINER FRESH
Sementara itu, Ketua BPPD Kota Balikpapan Joko Purwanto yang juga owner Trans Borneo travel & tour mengatakan, warga Semarang harus datang ke Balikpapan. Setelah itu, nyeberang ke Ibu Kota Negara (IKN) di wilayah Penajam Paser Utara (PPU).
“Kenapa harus datang sekarang. Supaya bisa mengetahui proses pembangunan IKN yang sedang berjalan. Sebab, sebagian masih hutan tetapi on the track pembangunan dilakukan. Nanti bisa mengambil spot foto di Titik Nol IKN. Wah itu, bisa jadi dokumentasi sejarah dan cerita ke anak cucu,” ujar Joko berpromosi.
Tak hanya IKN, Joko juga menjual Kota Balikpapan dari berbagai aspek. Salahsatunya adalah kaitan Balikpapan kota bersih karena sudah pernah mendapat predikat dan prestasi Adipura Kencana beberapa kali serta lalu-lintasnya pun lebih tertib karena diraihnya berkali-kali penghargaan Wahana Tata Nugraha Kencana.
“Ayo jual paket kita sama-sama menjaring networking. Tour & travel Semarang bisa jualan IKN dan Balikpapan serta Kaltim lainnya dengan membawa wisatawan domestik atau asing dari Semarang ke Balikpapan. Atau kerjasama dengan tour & travel di Balikpapan,” ujar Joko.
Menurut Joko, hotel-hotel di Kota Balikpapan juga sangat full booked jika sudah ada ragam agenda. Sehingga, diperlukan pula untuk mendapatkan informasi dari Balikpapan.
“Kalau soal makanan atau kuliner seperti seafood jangan pernah ragukan di Balikpapan. Karena, ikan-ikannya masih segar (fresh). Sebab, langsung dari laut dan sungai yang ada. Sehingga, kalau mau menikmati seafood ikan segar yang masih hidup pun bisa. Percayalah, taste-nya berbeda maka datang saja ke Balikpapan,” ujar Joko.
Di acara itu, buyers pun sangat reaktif. Mereka berpindah dari table ke table untuk mendapatkan kartu nama dan selanjutnya menjalin networking melakukan transaksi bisnis.
Joko Purwanto pun memandu table top itu dengan cara melakukan mobile informasi sehingga seluruh buyers bisa melakukan komunikasi dengan sellers.
“Sekarang Kota Balikpapan itu ada sejumlah flight penerbangan. Baik dari Semarang ke Balikpapan atau Balikpapan Semarang. Ada pagi dan sore hari,” kata Joko Purwanto.
Sementara itu Sub Koordinator Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Semarang, Saring dalam acara Table Top itu mengatakan, bahwa sekarang di Semarang institusi pariwisata sudah menggelorakan semangat tagline we are marketer. Sehingga, semua menjadi pemasar program pariwisata.
“Banyak destinasi pariwisata di Kota Semarang yang baru. Dan ini dapat di-eksplore untuk kepentingan Balikpapan dan jadi paket wisata. Silakan, bisa dibicarakan di acara table top,” ujar Karis.
Kerjasama hubungan dua daerah Balikpapan dan Semarang bagi Karis sudah terjalin bukan hanya untuk kepentingan pariwisata. Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Balikpapan juga ada studi tiru atau studi banding ke Semarang untuk mendiskusikan kaitan retribusi. “Diskusinya sangat panjang, nyaris 2 jam lebih. Ini berarti kawan-kawan Balikpapan serius untuk memajukan kotanya,” kata Karis. (gt)