BALIKPAPAN-TINTAKALTIM.COM-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan, memperkirakan saat ini sudah masuk fase musim kemarau dan puncaknya terjadi Oktober 2019. Tentu, hal ini berpengaruh pada stok atau persediaan air baku PDAM di Waduk Manggar. Hanya, PDAM menjamin aman cadangan air bersih hingga 6 bulan ke depan.
Direktur Utama PDAM Haidir Effendi didampingi Direktur Teknik Arif Purnanawarman mengatakan, saat ini persiapan menghadapi musim kemarau itu digiatkan demi kepentingan pelanggan. Termasuk menyiapkan armada untuk mendistribusikan air ke pelanggan, jika kondisi Waduk Manggar di Km 12 Karang Joang benar-benar menipis.
“Pelanggan PDAM tidak perlu khawatir, karena suplai air akan tetap maksimal hingga 6 bulan ke depan, jika hujan tidak turun mengisi waduk. Karena level waduk saat ini masih mencapai 10,15 meter per hari ini,” kata Haidir kepada Tintakaltim.com, kemarin.
Jaminan distribusi air mengalir lancar itu kata Haidir catatannya, tidak ada kebocoran pipa atau rusaknya pipa distribusi yang bersifat darurat. Atau ada perencanaan pekerjaan dari bagian teknik, atau tiba-tiba kebocoran mendadak. “Insya Allah kami masih jamin distribusi air tetap mengalir kendati musim kemarau. Hanya saja pipa distribusi dan transmisi tidak ada gangguan,” kata Haidir.
Sementara itu, Arif Purnawarman menambahkan, faktor padamnya listrik PLN juga bisa berpengaruh pada distribusi air bersih ke pelanggan. “Semoga tidak ada padam listrik, jadi air aman,” ungkapnya.
Arif yang sebelumnya menjabat Kabag Perlengkapan PDAM ini menyebut, pihaknya terus melakukan upaya perbaikan kualitas air . Sehingga, tidak ada keluhan air PDAM keruh. Kerja di seluruh divisi terus dimaksimalkan menghadapi musim kemarau. Bahkan PDAM telah membuat tim khusus agar antisipasi dini bisa dilakukan jika ada kendala di lapangan.

Saat ini ujarnya, ada 9 Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) yang mendukung kebutuhan air bersih pelanggan yakni IPAM Km 12 Karang Joang, IPAM Kampung Damai, IPAM Km 8 Batu Ampar yang suplai air bakunya dari Waduk Manggar yang 78 persen kebutuhan bagi pelanggan di Kota Balikpapan.
Sementara, IPAM Gunung Sari, IPAM Prapatan, IPAM Kampung Baru, IPAM Zamp Korpri dan IPAM Gunung Tembak yang sumber air bakunya dari sumur air dalam. “Jadi seluruh IPAM itu terus kami monitor setiap hari agar semuanya berjalan normal dalam hal distribusi,” tambah Arif.
Mengenai IPAM Waduk Teritip yang baru saja beroperasi dengan sumber air baku berasal dari Waduk Teritip, menurut Arif itu bagian desain PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih wilayah Balikpapan Timur secara bertahap.

Dalam hal musim kemarau, Arif meminta pelanggan juga harus mengetahui biasanya penggunaan air bersih meningkat. Sehingga, ini berpengaruh pada pelanggan yang tinggal di permukiman atas atau jauh dari IPAM. Penggunaan air pelanggan pagi dan sore kata Arif, pasti meningkat. “Kontur atau topografi wilayah Balikpapan ini 80 persen berbukit. Jika debit mulai kurang, kan air ke pelanggan juga mengalami masalah. Apalagi daerah tinggi. Jadi maaf dan mohon maklum,” ungkap Arif.
Bagi pelanggan yang mempunyai bak penampungan, sejak saat ini karena air bersih PDAM mengalir lancar, hendaknya dipersiapkan dan ditampung. Itu bentuk antisipasi dini, kalau nanti tiba-tiba ada giliran distribusi air ke pelanggan. “Tapi kalau ada keluhan silakan, bisa melalui call centre dan SMS centre di nomor 0542-878991/878992, SMS Centre di 0816200110, kemudian kebutuhan air yang sifatnya darurat , pelanggan bisa melalui pelayanan Posko Tangki di nomor 0812 2450 5222 dari pagi sampai sore hari. Atau bisa juga berkunjung ke posko di Jln MT Haryono, depan kantor Disdukcapil. (git/kus)