TINTAKALTIM.COM-Mengatasi krisis air bersih di Kota Balikpapan, ada rencana akan dibangun sejumlah sumur bor. Air yang dihasilkan tentu bagi warga yang sejauh ini kesulitan mendapatkan sarana air bersih. Anggota DPR RI Irjen Pol (Purn) Drs Safaruddin akan mendukung program untuk kepentingan rakyat khususnya Balipapan ini.
Itu disampaikannya ketika mendengar apa saja kebutuhan masyarakat Balikpapan yang mendesak. “Coba inventarisasi berapa kebutuhan sumur bor itu. Ini program jangka pendek dan harus direalisasikan,” ujar Safaruddin di hadapan peserta dan undangan sosialisasi 4 pilar di Hotel New Benakutai, Sabtu (30/11).
Safaruddin menyebut, dirinya sebenarnya ingin membahas keluhan warga ini dalam aktivitas reses yang dilakukan Desember 2019 mendatang. Hanya, persoalan air bersih juga perlu segera dicarikan solusinya. “Tolong kawan-kawan DPRD Balikpapan melakukan pendataan, nanti dibantu Pak Budiono dan Pak Tohari Azis (Wakil Ketua DPRD Balikpapan),” pinta Safaruddin yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim ini.

Dalam kaitan keluhan tentang air bersih, menurut Tohari Azis sebenarnya DPRD sudah berjuang. Salah satunya dengan meminta dukungan Presiden Jokowi untuk memberikan bantuan terhadap pembangunan Waduk Teritip. Sekarang sudah terwujud dengan debit 200 liter per detik. “Tetapi belum secara keseluruhan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) PDAM berjalan maksimal. Sebab, pipa distribusi masih dipasang,” ungkap Tohari.
Dalam konteks lainnya, proses untuk mencari air baku juga sedang dalam kajian. Kalau sejauh ini PDIP mendesak agar proses pelayanan PDAM harus maksimal, karena adanya tuntutan warga. Misalnya, sekarang sudah tidak perlu menggunakan izin mendirikan bangunan (IMB) untuk memasang sambungan baru.

Menurut Safaruddin, pembangunan sumur bor sebagai alternatif solusi yang harus segera direalisasi. Tinggal bagaimana mekanismenya nanti. Dianalisa, berapa kebutuhan investasi satu sumur bor. Ada yang menyebut Rp20 juta sampai ratusan juta. “Kita mapping dulu, nanti teman-teman DPRD Balikpapan dapat membantu. Sebab, kajian sumur bor juga diperlukan secara teknis,” ungkap Safaruddin.
PEMIPAAN SAMARINDA

Sementara itu dalam konteks untuk mendukung kebutuhan air baku, menurut Safaruddin, akan mendengar dan meminta data-data tentang sejumlah pertimbangan daerah mana yang memungkinkan. Jika, proses pipanisasi (pemipaan) jalur Balikpapan-Samarinda yang memanfaatkan Sungai Mahakam memungkinkan dapat dilakukan. “Itu kan dapat dilakukan lewat kucuran APBN dengan multiyears. Saya coba nanti ikut berjuang untuk kepentingan rakyat Balikpapan tersebut,” ujarnya. (git)