TINTAKALTIM.COM-Terus berinovasi. Itu yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Balikpapan. Untuk mendapatkan masukan masyarakat terkait peningkatan pelayanan, instansi ini menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) pada 30 Juni 2022 mendatang mulai pukul 09.00 Wita.
Kepala Disdukcapil Helmi Hasbullah menyebutkan, FKP sebagai bentuk menyerap aspirasi masyarakat sehingga basis pelayanan yang dilakukan instansinya lebih pada partisipasi.
“Sekarang itu eranya sudah bottom up participation atau perencanaan basisnya mendengar usulan dari bawah dan partisipasi masyarakat. Bukan lagi top down atau dari atas ke bawah. Sehingga, FKP ini dirasa penting untuk digelar,” kata Helmi Hasbullah yang dikenal pendobrak inovasi digital dari sisi pelayanan di Disdukcapil.
Disebutkannya, perkembangan industri teknologi tak lagi dapat dibendung. Seluruh masyarakat sudah masuk ke era itu. Sehingga, pelayanan digital menjadi prioritas. Karena, masyarakat menginginkan segala pengurusan dapat dilakukan dengan cepat, efektif serta efisien.
“Saya ini orang birokrasi, harus bisa melayani yang arahnya fleksibel dan dialogis. Semuanya kan sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,” jelas Helmi yang menambahkan, kegiatan dilaksanakan di lantai IV Kantor Disdukcapil.
FKP katanya, lebih memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk terlibat. Tentu untuk mendukung kebijakan Pemkot Balikpapan dalam program good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik.
“Dari FKP itu kita bisa evaluasi melakukan perbaikan atas keluhan, pengaduan dari masyarakat selaku pengguna layanan,” kata Helmi.
Tujuan FKP digelar pun ujarnya, untuk mendengar langsung dari warga, sehingga program yang dilakukan Disdukcapil potensi inovasinya lahir pula dari masukan masyarakat. Semakin masyarakat proaktif dan peduli, inovasi itu terus ditingkatkan.
Dikatakan Helmi, ada dasar-dasar pelayanan prima di antaranya harus melibatkan masyarakat. Sehingga, tidak pada tatanan produk dan kebijakan saja. “People atau orang-orang juga sangat memberi kontribusi inovasi pelayanan. Kami pun juga berpikir kaitan sarana dan prasarana (sapras), sehingga sampai kaum difabel pun diperlakukan ramah. Itulah tuntutan service excellent dan bisa tercapai atas kritik konstruktif masyarakat. Makanya, kita sediakan wadahnya namanya FKP,” jelas Helmi yang menambahkan, event itu nanti melibatkan sekitar 250-300 peserta.
FKP itu pun menurut Helmi, lebih diarahkan sebagai ‘Jaring Asmara’ (penjaringan aspirasi masyarakat) yang sasarannya untuk pelayanan prima dan lebih berinovasi. “Silakan warga menilai secara objektif pelayanan Disdukcapil. Jika ada tindakan korektif, maka kita legowo untuk melakukan penyempurnaan. Asalkan lebih konstruktif yang arahnya pelayanan tidak sampai mengalami stuck,” urai Helmi.
Dikatakan Helmi, FKP juga sekaligus sebagai program sosialisasi inovasi yang sudah dilakukan Disdukcapil dan perlu diketahui masyarakat. Sehingga, nanti akan ada 3 narasumber dari berbagai bidang yang dipandu acaranya oleh moderator Wakil Ketua Media Online Indonesia (MOI) Provinsi Kaltim yang juga Direktur PT Kaltim Prima Utama (KPU) bidang media dan advertising H Sugito SH.
“Kami menunggu masukan masyarakat. Demi perbaikan dan tidak subjektif. Sebab, Disdukcapil melakukan inovasi pun lahir dari aspirasi masyarakat,” pungkas Helmi. (gt)