TINTAKALTIM.COM-Menteri Perhubungan (Menhub) Dr Budi Karya Sumadi menanyakan bagaimana layanan antarmoda menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dari Kota Balikpapan. Sehingga, layanan ke sana bisa lebih praktis dan murah. Itu disampaikan saat berkunjung ke Terminal Tipe A Batu Ampar, BPTD Kaltim.
Pertanyaan itu dilontarkan Menhub saat menggelar meeting internal dengan jajaran Ditjen Hubdat Kemenhub dan BPTD Kaltim di ruang rapat kawasan Terminal Tipe Batu Ampar, Sabtu (5/08.2023).
Menhub memimpin rapat dihadiri Kepala Sub Direktorat Kepengusahaan Prasarana Kemenhub Susanti Pertiwi SS MHum, Kasubdit Terminal Hubdat Kemenhub Ahmadi, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim Dr Muiz Thohir ST MT, Kasi Lalu-Lintas Jalan, Sungai, Danau, Penyeberangan dan Pengawasan Bagus Panuntun KE S SiT MAP, Kasubag Tata Usaha Dailamianus S Sos MAP, Kasi Prasarana Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan Nixon Mone S SiT, Pengawas Terminal Tipe A Samarinda Seberang Heriyawan SE, Pengawas Terminal Tipe A Batu Ampar Balikpapan Sulis Setiawan S Kom, Dalop Dishub Balikpapan Suparli.
“Mana mobil yang ke IKN. Apakah ada layanan ke sana,” tanya Menhub kepada Kepala BPTD Kaltim Muiz Thohir. Menurut Thohir ada setiap 1 jam sekali dengan tarif Rp43 ribu melintasi jalur Pelabuhan Semayang-Bandar Udara SAMS Sepinggan-Terminal Tipe A Batu Ampar dan berakhir di gerbang IKN Nusantara.
Sebelum memimpin meeting, Menhub juga menyempatkan diri menaiki mobil bus jurusan Terminal Batu Ampar-IKN Nusantara yang dikelola PO Bus Sinar Jaya. Ia diskusi dengan sopir di atas mobil.
DUA PROFIL TERMINAL
Saat meeting, Menhub mendapat gambaran kaitan profil 2 terminal yakni Terminal Batu Ampar Balikpapan dan Terminal Samarinda Seberang di Samarinda dari Muiz Thohir
Menurut Muiz, trayek angkutan itu terdiri dari Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Kota Antar Provinsi
(AKAP) dan angkutan antarmoda dengan jurusan Balikpapan-Banjarmasin, Balikpapan-Samarinda, Balikpapan-Bontang dan Balikpapan-Sepaku Semoi.
“Ada 18 perusahaan otobus yang AKDP dan setiap hari jadwalnya berjalan ada 4 perusahaan otobus dengan total kendaraan 37 unit,” jelas Muiz Thohir
Muiz juga memberi gambaran Menhub kaitan data produksi kedatangan penumpang bus AKAP di Terminal Tipe A Batu Ampar. Kedatangan penumpang serta keberangkatan. Demikian halnya dengan AKDP.
Sebelum ke Terminal Batu Ampar, Menhub berada di IKN. Ia bersama rombongan meninjau lokasi yang akan dibuat bandara very very important person (VVIP) yang terintegrasi sisi udara dan darat.
Bandara itu sedang dibuat desain runway karena pada 17 Agustus 2024 sudah digunakan. Bandara itu rencana dikonsep ramah lingkungan atau green airport serta memperhatikan sisi estetika. Luas lahannya terminal VVIP 2.000 meter persegi dan terminal VIP 5.000 meter persegi serta runway sepanjang 3.000 x 485 meter dan jaraknya berkisar 25 kilometer dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sepinggan (SAMS)
Muiz ketika menjelaskan profil dua terminal di bawah pengelolaan BPTD Kaltim, juga dibantu secara teknis kaitan jadwal pemberangkatan kendaraan dan layanan trayek oleh Pengawas Terminal Tipe A Batu Ampar Sulis Setyawan S Kom.
3 HIRARKI
Sementara itu, dalam penjelasan ke Menhub, Susanti Pertiwi mengatakan ada rencana layanan transportasi perkotaan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN di tahap I yakni rute Sumbu Kebangsaan, rute West Residence dan rute kawasan pemerintahan.
“Jadi ada kebutuhan halte KIPP di tahap 1 yang simpulnya terintegrasi pada hirarki 1 hingga hirarki 3. Dan itu nanti akan ada lokasi transfer point,” kata Pertiwi kepada Menhub.
Dikatakan Pertiwi, masing-masing hirarki simpul transportasi itu saling berhubungan. Dan kaitan sirkulasi transfer point itu akan ada jalur drop off penumpang. Juga halte koridor layanan antar kota serta area komersial.
“Kami siapkan juga halte koridor layanan perkotaan dan akan disiapkan area tunggu penumpang yang nyaman dan sifatnya temprorary dengan adanya jalur pejalan kaki, area difabel dan area parkir sepeda,” tambah Pertiwi
Di masing-masing hirarki tambah Pertiwi, nanti misalnya yang masuk hirarki 2 akan ada jalur dan pemberhentian bus. Demikian pula dengan hiararki 3 ada halte dan jalur serta pemberhentian bus.
Ditambahkan Pertiwi, nanti juga akan ada halte terhadap jalur sepeda, area hijau serta pedestrian. “Konektivitas layanan transportasi darat itu di KIPP berlangsung dalam intermodal maupun antarmoda,” tambah Pertiwi
Intinya, tranpsortasi darat di KIPP itu kata Pertiwi, akan menggunakan kebijakan ramah lingkungan, terintegrasi, kedaulatan data, berbasis nilai waktu dan keselamatan lalu-lintas.
“Kebutuhan simpul transportasi KIPP IKN ini dalam konteks basis waktu asumsinya 10 menit untuk perjalanan adalah total waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik transit dengan moda micromobility dan berkendara dengan transportasi publik,” ujar Susanti Pertiwi. (gt)