TINTAKALTIM.COM-Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Kota Balikpapan tahun ini dipercaya menyembelih hewan kurban dan menerima kurban dari warga. Sebanyak 1 ekor sapi dan 6 ekor kambing .
Diharapkan, tahun-tahun mendatang warga NU di Kota Balikpapan, diimbau untuk menyalurkan korban ke Lazisnu, sehingga proses distribusi juga akan lebih terarah dan bermanfaat.
“Kami memberi apresiasi yang sangat besar kepada seluruh shohibul qurban (orang yang berkurban) melalui Lazisnu termasuk para donatur. Sehingga, Lazisnu mendapat kepercayaan memotong hewan kurban,” kata Ketua Lazisnu Kota Balikpapan, H Sutrisno usai melakukan penyembelihan hewan kurban di Graha NU, kilometer 4 Jalan Soekarno Hatta.
Menurut Sutrisno, ke depan akan digalang semacam ‘tabungan kurban’. Ini sebagai upaya agar sejumlah muzaki dan shohibul kurban dapat bersama-sama berkurban melalui Lazisnu.
“Ini rencana program kita ke depan. Tentu, sangat elok kalau orang NU berkurban di Lazisnu. Sebab, pola distribusi nanti juga akan lebih tepat. Dari NU untuk NU dan juga berkembang ke masyarakat lainnya,” ujar Sutrisno yang juga pengusaha konveksi terkenal di Kota Balikpapan ini.
Pemilik Rumah Makan, Nyiur Melambai di kawasan Gelora Patra PT Pertamina ini, baru saja dipercaya menakhodai Lazisnu Kota Balikpapan. Ia punya spirit untuk menghidupkan Lazisnu sebagai lembaga yang dapat memberi manfaat ummat.
“Alhamdulillah, kurban di Graha NU itu sebagai wujud cinta Allah, cinta Rasulullah dan cinta dengan NU. Apalagi Lazisnu. Inilah yang akan kami gelorakan semangatnya. Dan saya percaya dengan komposisi pengurus Lazisnu Balikpapan dengan berbagai kapasitas, Insya Allah mampu mengembangkan Lazisnu ke depan lebih baik,” ujarnya.
Menurut Sutrisno, untuk yang berkurban melalui Lazisnu di Idul Adha tahun ini adalah Keluarga Hanang Yudistira Adi, Mulyani, Siti Aminah, Nurhidayah binti Poniran Darmo Rejo dan Rachmah Annisa (untuk kurban kambing).
Sementara untuk kurban sapi adalah Ida Handayani binti Sirkan, Darius Fatkhurahman bin Mochmammad Muslich Sjahid, Abdurrahman Karim Zaidan bin A Nuril Huda, H Ismail bin Sholeh, Imam Hadi bin Muhammad Kholil, Aris Perdana bin H Sutrisno dan Bapak Khoirul.
“Insya Allah tahun depan, atas upaya mengenalkan Lazisnu ke masyarakat lewat edukasi dan gerakan digitalisasi program, maka jumlah kurban akan kita tingkatkan. Kuncinya di Tabungan Kurban tadi,” tambah Sutrisno.
Menurutnya, warga NU di Kota Balikpapan jumlahnya besar. Sehingga, sangat memungkinkan untuk diedukasi. Sehingga, nanti shohibul kurbannya juga akan mengetahui informasi siapa saja yang tergabung dalam Tabungan Kurban, bisa lewat website Lazisnu dan informasi pemberitaan serta sosmed.
“Jadi jauh-jauh hari, mereka-mereka yang sudah terdaftar di Tabungan Kurban Lazisnu akan kita laporkan. Tentu sebagai wujud akuntabilitas publik karena mengumpulkan dana ummat. Harus transparan,” jelas Sutrisno.
Ia menyebutkan, kalau satu shohibul kurban Rp3.000.000 maka dalam setahun (12 bulan), sebulannya Rp250.000 dan seharinya rata-rata Rp8 ribu lebih. “Siapa tahu ada yang ingin membayar seminggu sekali. Ya, kalau membayar tabungan kurban semingguan, kan hanya Rp27.000. Ini lebih ringan dan Insya Allah semua jadi berkah,” ungkap Sutrisno menjelaskan program yang akan di-launching kaitan kurban tersebut. (tig)