TINTAKALTIM.COM-Pengurus Badan Pengelola (BP) Balikpapan Islamic Centre (BIC) jangan berkelahi yang urusannya duit atau infaq. Sebab, mengurus masjid itu harus tulus dan ditunjuk untuk membawa perubahan, sehingga syiar Islamnya lebih dirasakan masyarakat.
“Bekerjalah yang baik, dalam kaitan pengelolaan memang sekarang ini masih ada Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang kegiatannya di bawah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Dan nanti ada pengelola BIC. Kesannya seperti ada dua pengelola tetapi tidak begitu sebenarnya,” kata Walikota Balikpapan H Rizal Effendi SE usai mengukuhkan pengurus BP BIC periode 2020-2023 di Aula Pemkot Balikpapan, Jumat (14/02/2020).
Kegiatan pengukuhan itu dirangkai dengan pengajian gabungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup pemkot dengan tausyiah oleh Ustaz Muhammad Muchlasin yang juga Ketua tanfizdiyah Nadhlatul Ulama (NU) Kota Balikpapan. Hadir juga Kepala Kemenag H Alfie Taufiq, jajaran pimpinan OPD dan undangan lainnya.
Menurut Walikota, BIC adalah gedung pemerintah, sehingga masih dalam pengawasan dan tanggung jawab pemerintah kaitan alokasi dana. Jika ada pungutan resmi maka itu masuk kas daerah. Kecuali dana selawatan dan infaq, itu dikelola pengurus BIC dengan pertanggungjawaban yang baik. “Urusan infrastruktur kaitan BIC itu, masih urusan Pemkot Balikpapan. Intinya kalau yang besar-besar urusan pemerintah. Sebab, pengelola BIC belum punya dana,” jelas Rizal Effendi.
Dengan dibentuknya pengurus BIC, maka ke depan pengelolaan harus profesional. Lebih kepada tata kelola yang baik. Sebab, pemerintah punya keterbatasan. Tapi, pemerintah juga mendorong dan memfasilitasi apa saja demi kepentingan syiar Islam dan umat. “Kita akui, anggaran yang dialokasikan untuk program non-fisik di BIC masih minim. Inilah harus dipikirkan bagaimana melakukan pengembangan aset daerah berupa BIC. Makanya ada divisi pengembangan dan infrastruktur serta usaha,” tambah Rizal.
Selain pengembangan aset, program yang mengarah pada keagamaan juga penting, sebab ini arah spiritual umat. “Intinya pengurus jangan ribut. Jika nanti BIC itu sudah dikelola profesional, tak masalah dipinjam pakaikan atau hibah ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau organisasi Islam dengan membentuk yayasan. Tapi, pengelolaan keuangan harus transparan dan akuntabel,” pinta Walikota.
Dalam konteks paham Islam, Rizal mengingatkan pentingnya berhati-hati dengan paham radikal. “Hati-hati bapak dan ibu. Paham yang membenci dan mengkafir-kafirkan orang. Bahkan, pemerintah jadi musuh mereka,” ingat Rizal.
Rizal juga menjelaskan, sekarang telah disiapkan jalan menuju BIC akan diberi nama Jalan KH Syarwani Zuhri, mantan ketua umum MUI Kota Balikpapan yang juga pemimpin Ponpes Syech Achmad Al-Banjari kilometer 19 Balikpapan, sebagai wujud penghargaan jasa-jasa almarhum. Dan ada juga usulan di jalan lain yakni KH Hasjim Asy’ari, salah seorang pahlawan nasional Indonesia yang juga pendiri NU.
NU-MUHAMMADIYAH
Sementara itu, pada tausyiah-nya, KH Muchlasin menyebut dalam syiar Islam sejauh ini NU dan Muhammadiyah kompak atau rukun-rukun saja. Kalau pun ada perbedaan itu tidak prinsip, sehingga keributan di masjid itu bukan paham, tapi sering dalam hal pengelolaan.
Dalam salat, perbedaannya kata Muchlasin, kalau NU pakai usholi dan Muhammadiyah tidak. Salat Subuh juga begitu. NU pakai qunut dan Muhammadiyah tak pakai qunut. “Tapi sekarang nggak berbeda kok dan kompak-kompak saja, sebab antara NU-Muhammadiyah mungkin ada yang tidak salat Subuh,” kelakar Muchlasin yang disambut tawa hadirin.
Mengurus ‘rumah Allah’ atau masjid itu berangkat dari panggilan iman, sebab pengelola atau takmir masjid itu kerja sosial. “Kerja bagus saja belum dianggap baik. Apalagi nggak benar, setidaknya diceritakan atau dirasani di mana-mana. Makanya, kerjanya harus tulus,” pinta Muchlasin.
Sehingga, pengelola BIC jangan diurus oleh orang yang pendapatannya pas-pasan, itu riskan. Salah-salah bisa menilep duit infaq. “Makanya kerja ikhlas karena Allah. Sekarang itu kalau ribut pengurusnya karena keuangan dan saling curiga, maka pada laporan hari Jumat terkadang lebih panjang daripada khutbahnya,” lagi-lagi Ustaz Muchlasin berkelakar.
VONIS TAKFIRI
Dalam ceramahnya, Muchlasin juga menyinggung kaitan adanya gerakan takfiri atau vonis kafir terhadap sesama muslim. “Itukan gawat, seperti gerakan ‘mengkavling surga’ dan orang lain tak boleh masuk surga,” sebut Ustaz Muchlasin yang menambahkan, bahwa ia pernah didatangi kelompok tertentu yang bertaubat dan keluar dari paham-paham yang membuatnya juga bingung sebab tidak mau bermakmum dengan orang lain.
Oleh karenanya, Muchlasin mengingatkan jamaah yang hadir agar berhati-hati dan melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya jika belajar agama. “Belajar agama itu baik. Apalagi syariat Islam. Hanya jangan sampai masuk dalam golongan takfiri tadi, nanti semua orang dianggap kafir,” ujarnya.
Dalam acara itu, menariknya Walikota Rizal Effendi mempersilakan jamaah untuk bertanya kepada sejumlah ustaz di antaranya Ustaz Muchlasin, Ustas Soegianto, Ustaz Sartono dan Ustaz M Jailani Mawardi SPd yang juga imam besar BIC. “Siapa yang mau bertanya silakan, boleh di luar tema,” ujar Walikota.
Tak ada yang mengacungkan tangan saat itu. Walikota terus ‘memaksa’ dan akhirnya ada 4 penanya. “Alhamdulillah, keempat penanya tadi masing-masing dapat Rp250 ribu. Dan tidak ada lagi pertanyaan,” ujar Walikota disambut gaduh seisi ruangan, karena informasi dapat uang bagi penanya disampaikan terakhir.
TAHU TUPOKSI
Usai acara tausyiah, pengurus harian BIC dan dewan pengawas melakukan meeting perdana dipimpin Drs H Syaiful Bahri yang juga Asisten I tata pemerintahan didampingi Wakil Ketua 2 H Suparman S Sos dan Sekretaris Drs Soegianto.
Dalam arahannya, Syaiful meminta agar seluruh pengurus memahami tugas pokok dan fungsi (tupoksi), sehingga dapat bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan. “Hari ini Jumat, sehingga kita tidak membahas hal teknis. Nanti ada rapat koordinasi (rakor) dan rapat kerja teknis (rakernis). Di situ baru detail kita bahas seksi-seksi yang ada di pengurus,” ujarnya.
Selain itu, Syaiful berharap seluruh pengurus harus mampu menjalankan tugas sesuai keinginan walikota. Jangan ribut dan selalu melakukan koordinasi antar-seksi atau divisi. “Syukur-syukur pengurus juga harus salat dan datang ke Masjid BIC. Jangan sampai jadi pengurus tapi nggak pernah datang ke masjid,” pinta Syaiful. (git)
SUSUNAN BP BALIKPAPAN ISLAMIC CENTRE
Pembina : 1. Walikota Balikpapan
2. Wakil Walikota Balikpapan
3. Ketua DPRD Balikpapan
4. Ketua Umum MUI Balikpapan
Penasehat : Sekretaris Daerah Balikpapan (ketua)
Kepala Kemenag Balikpapan
Drs KH Muhammad Idris
KH Muhammad Muchlasin
Hj Kasriyah
Hj Arita Rizal Effendi
Pengawas : Drs H Sarjono MSi (ketua)
Dr H Sugianto MM
Drs H Abdul Muis Abdullah
H Masrivani S Ag
Drs Sukaryanto MH
Imam besar : KH M Jailani Mawardi SPd I
PENGURUS HARIAN
Ketua : Drs H Syaiful Bahri
Wk Ketua I : Ir H Ahmad Basir
Wk Ketua II : H Suparman S Sos
Sekretaris : Kabag Kesra Drs Soegianto
Wk Sekretaris merangkap
Kepala Serketariat : H Damuri SH
Bendahara : H Novrianda
Wk Bendahara : Binti Sholihah S Th I
SEKSI-SEKSI
Seksi Ibadah dan Dakwah: Kasi Bimas Islam (ketua)
Wk Ketua : H Badrus Syamsi S Pd I
Wakil : Kasubag Keagamaan dan Pendidikan
Anggota : Kepala KUA Balikpapan Selatan
Seksi Muslimat dan Anak: Hj Herni Elsafitri
Wakil : Hj Masratu S Ag
Anggota : Mis Asriani
Seksi Perpustakaan : M Yusuf Marwoto
Wakil : Suyitno Sadin
Anggota : Hidayah Sukmaraga SH
David Purbo Wibowo
Seksi Pengerahan Umat dan Lingkungan
: Camat Balikpapan Selatan (ketua)
Wakil : Lurah Gunung Bahagia
Anggota : Camat Balikpapan Kota
Camat Balikpapan Tengah
Camat Balikpapan Barat
Camat Balikpapan Utara
Camat Balikpapan Timur
Ketua RT lingkup BIC
Seksi Usaha dan Kesmas : H Soegianto SE (ketua)
Wakil : H Haemusri Umar SE M EC Dev
Anggota : Zainal Abidin S Kom
Muhammad Hakim S Sos
Seksi Pengembangan Infrastruktur: Kepala Dinas PU (ketua)
Wakil : Ariza Octavialdi
Anggota : H Burhan
: H Djunaidi ST
Seksi Pendidikan dan Kesenian Islam: Drs H Sartono MM (ketua)
Wakil : H Sukri
Anggota : Hadi Suwito
: Zubaidah S Pd I
: Hasnah
Seksi Humas dan Media : Kepala Dinas Kominfo (ketua)
Wakil : H Sugito SH
Anggota : Kabag Humas dan Protokol
: M Rizki
: Bambang Setio Utomo
Ikatan Remaja Masjid : Miftahul Ulum SPd I
Wakil : Rifki Khairul Amin
Anggota : Eddy Syarifuddin SE
: Ulfhi Ludfita Darinandi S Kom
: Wiranata
Seksi KEamanan dan Ketertiban: Kepala Satpol PP (Ketua)
Wakil : Kepala Dishub Balikpapan
Anggota : Kasi Tramtib Kecamatan Balsel
Kasi Tramtib Kelurahan Gn Bahagia