TINTAKALTIM.COM-Ada semangat, doa dan harapan. Tak ingin hanya diam. Kendati, disadari, bisnis yang dijalankan sedang mengalami resesi disaat pandemi covid terus menghimpit.
Tetapi, support moral itu terus dilakukan. Tentu, ada rasa gelisah, sebab hampir semua bisnis mencapai ‘raport merah’. Kuncinya, semangat dan tetap kuat agar rangkaian pekerjaan yang dijalankan jadi ibadah dan tujuan akhirnya berkah.
Setiap hari ada kerja. Mengajak karyawan berpikir maksimal. Entah itu di kantor atau mana pun harus dapat menghadapi situasi yang seluruh sektor bisnis terganggu bahkan mengalami penurunan profit.
Semangat kerja itu ditunjukkan Direktur Operasional Hotel & Convention Hall H Soegianto SE. Ia tak pernah lelah mengajak karyawan hotel untuk semangat. Bahkan, di saat hotel lain harus menghentikan operasi, hotel yang terletak di tepi Jalan Soekarno Hatta ini tetap buka. Dan semakin gencar ketika situasi masuk dalam adaptasi baru atau new normal.
“Wabah corona memang dahsyat. Tapi, apa kita harus putus asa kan tidak. Saya terus berdoa agar karyawan dapat bekerja kembali secara normal dan usaha bangkit dan terus tetap semangat,” kata Soegianto.
Setiap hari, ia dan karyawan harus datang ke kantor. Tentu penuh semangat. Kendati situasinya tidak seperti bisnis di hari normal tanpa ada covid-19. Bersyukur, karyawan tak ada dirumahkan. Kuncinya terus kuat, kuat dan kuat.
Ide itulah yang mengilhami Soegianto dan karyawan serta jajaran hotel untuk mengusung tema ultah hotel ke-5 pada 1 Oktober 2020 dengan Stay Strong (Tetap Kuat).
Bagi Soegianto yang dikenal figur pemimpin ‘adem’ dan humble ini, kuat itu juga mengajak lainnya. Karyawan kuat, relasi kuat tentu menghadapi situasi ekonomi yang terhempas karena pandemi covid. Apalagi bisnis perhotelan sangat bergantung pada pertumbuhan ragam sektor seperti pariwisata dan ekonomi lainnya. “Stay Strong itu ilham dari angka 5 menjadi huruf S dan kita sepakat karena harus terus survive dalam kondisi pandemi, maka terciptalah 5TRONG,” urai Soegianto.
Kuat dalam filosofi Soegianto adalah kuat dalam berbagai bentuk. Kuat karyawannya, kuat imannya, kuat untuk menghadapi situasi. Dan kuat mengajak relasi untuk sama-sama menghidupkan bisnis perhotelan. Tentu, doa Soegianto dan karyawan agar relasi bisnisnya juga kuat. Sebab, mereka semua yang sudah mendukung kemajuan dan tumbuhnya Platinum Hotel hingga usia yang ranum atau muda bak seorang balita alias bayi lima tahun.
“Ya, usia kita masih muda. Cocok ya seperti Balita apalagi baru 5 tahun. Tapi, karya Platinum Balikpapan sudah nyaris sebagai sosok orang menginjak sweet seventeen alias 17 tahun. Banyak kerja dan keberhasilan yang sudah ditorehkan hotel berkat dukungan seluruh karyawan,” urai Soegianto memberi spirit.
Yang seolah boleh disebut menjadi legacy Platinum Hotel Balikpapan ini, hotel baru tapi mampu menyedot perhatian publik bisnis perhotelan. Yakni, ketika Presiden Jokowi menginap di hotel tersebut. Saat itu, ada acara besar yang menghadirkan 3.000 tamu lebih.
Acaranya sosialisasi tax amnesty. Jajaran pejabat Indonesia dan se-Kalimantan dan pengusaha pun hadir di hotel ini. “Ya Alhamdulillah, Allah menolong untuk mengangkat trust hotel saat itu. Hotel baru tapi Pak Presiden Jokowi dan istri merasakan kenyamanan hotel,” kata Soegianto saat ditanya trik apa sehingga Presiden Jokowi dapat menginap di hotel tepi jalan itu.
Soegianto tak pernah ‘mundur’ dari situasi yang serba sulit. Ia bersama karyawan bahu-membahu untuk meresapi harus tetap kuat menjalani proses bisnis perhotelan. Berdoa pula agar bisnis lainnya kuat. Seperti misalnya, pertumbuhan sektor lain harus hidup. Karena itu implikasinya pada akomodasi yang pada gilirannya perhotelan pun terangkat. Demikian juga dengan airlines, sebab ada semacam connecting antara dunia penerbangan dan perhotelan.
Hotel itu bisnis Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE). Sehingga, semua tergantung dari sektor ekonomi lainnya. Sebab, bukan Platinum Hotel saja yang mengalami ‘resesi ekonomi’, tetapi berdasarkan data kata Soegianto, banyak hotel di Indonesia sudah menyerah.
Hotel itu, tak sanggup bertahan lagi sebab kondisi cash flow terganggu. “Jujur, tidak ada yang meraup laba operasi menguntungkan. Sebab, arah bisnisnya terjadi untuk melakukan cost recovery. Tapi, kita semua harus kuat toh. Tak mungkin juga hotel harus tutup total. Pelan tapi pasti dan terus berdoa agar wabah corona segera sirna,” harap Soegianto.
Programnya pun dilakukan di internal. Agar, revenue itu dapat datang. Kesiapan karyawan dan kekuatan karyawan jadi modal utama Platinum Hotel tetap eksis. Langkah-langkah instant dan didukung dengan gaya bisnis virtual juga dilakukan Soegianto dan superteamnya.
Tele marketing dirasa penting, dan konsep ‘jualan virtual’ pun terus dikolaborasikan. Tentu, agar interaksi kepada pelanggan dapat dilakukan di saat pandemi.
“Tujuannya satu. Kita mendapatkan dukungan amunisi berupa revenue sehingga bisnis hotel yang mengedepankan hospitality dapat selalu seksi,” kata Soegianto, figur pemimpin yang expert di bidang perhotelan ini karena skill-nya diasah dari bawah.
Soegianto sadar dan harus banyak berterimakasih kepada jajaran owner hotel serta direksi. Sebab masih sangat punya inspirasi kuat untuk membangkitkan semangat karyawan tetap kuat menghadapi situasi sulit. Ia tak pernah putus asa bersama timnya. Misalnya, tim sales & marketing terus bergerak mencari pasar dan tele marketing berjalan agar mendapat tamu baik secara corporate maupun pribadi.
“Ya tetap kuat dengan karyawan. Kita ubah gaya jualan. Pola digitalisasi menawarkan Hotel Platinum kepada pelanggan serta berbagai kelebihannya. Kendati berat tapi tetap kuat dan semangat,” lagi-lagi Soegianto memberi spirit karyawannya dan tim yang bekerja membesarkan hotel.
Bagi Soegianto tak ada ungkapan seperti kalimat bahasa Jawa yang sering jadi humor dalam video seperti: wis angel-angel (wah susah-susah), tetapi yang ada kuat-kuat dan semangat dan kalau perlu terus ‘berkeringat’ sebagai wujud melawan arus kuat dan bangkit melawan covid.
Kendati, diakui Soegianto bisnis perhotelan sangat terpukul. Ini karena bisnis lainnya juga mengalami penurunan. Bayangkan, seluruh hotel di dunia mengalami penurunan okupansi. Boleh disebut anjlok yang tentu berimplikasi pada pendapatan. Termasuk di Kota Balikpapan yang penghasilan drop. Bersyukur, tidak berhenti operasi.
BERPIKIR KERAS
Dalam situasi begini, Soegianto dan tim terus berpikir keras. Mau tidak mau dan suka tidak suka, pola jualan kamar lewat online. Juga konsep menjual food delivery pun dengan paket-paket khusus. Kendati itu pun agak berat sebab layanan pesan antar itu tak bisa menghasilkan banyak pendapatan tapi bisa menutup biaya operasional hotel sesaat. “Kita ingin hotel ada kegiatan. Jujur, harapan kita ada event-event khusus. Tapi, itu semua juga terhambat karena adanya kebijakan pembatasan jumlah tamu. Misalnya wedding, nggak boleh terlalu banyak. Akhirnya, yang ratusan jadi puluhan,” jelas Soegianto.
Bagi Soegianto, tak ada kata menyerah. Setiap bertemu relasi saat ‘jualan hotel’, ia pun mendapat keluhan kaitan penurunan bisnis. Dampak covid-19 memang di luar pikiran positifnya. Sebab, memukul ekonomi dan menuju arah krisis. “Kalau tahun-tahun sebelumnya tak ada covid-19, hotel ramai, laba operasi juga baik. Dan itu dari hasil kerja teman-teman yang saya coba support,” ujarnya.
Makanya, hanya satu yang ingin Soegianto terus tularkan semangat itu. Tak boleh kendur. “Stay Strong supaya juga menginspirasi relasi bisnis dan kawan-kawan yang sudah mendukung tumbuhnya dan berkembangnya hotel. Ayo kita terus berdoa. Insya Allah, badai berupa wabah corona dapat segera sirna,” ujar Soegianto yang berbincang matanya berkaca-kaca, karena ia sedih melihat karyawannya yang harus ‘banting tulang’ tetapi kondisi ekonomi masih terasa menghantui.
Bagi Soegianto, ia datang pagi terkadang memberi arahan-arahan karyawan. Manajemen pendapatan sangat ketat diamatinya. Sehingga, optiamlisasi biaya dapat dilakukan selain memastikan manajemen SDM dan dukungan infrastruktur. “Saya dan tim berpikir keras agar kalau disebut rugi, bagaimana kerugian itu diturunkan dan berupaya mencari sumber pendapatan yang lain agar mampu mempertahankan stabilitas arus kas setara kas yang ada dikelola hotel,” ungkap Soegianto.
PRTOKOL KESEHATAN MAKSIMAL
Dalam perayaan ultah yang dilakukan 1 Oktober 2020, atau ultah ke-5, ada semangat yang harus ditunjukkan. Saatnya, bagi Soegianto ungkapan Stay Strong itu tak hanya di bibir, tetapi diimplementasikan pada sikap bekerja karyawan. Caranya, seluruh divisi mampu menangkap peluang. Dan sejumlah pos biaya wajib diminimalisasi.
“Saya hanya ingin, bagaimana revenue, revenue dan revenue dioperoleh.Sambil efisiensi. Tentu, owner kan inginnya bagaimana hotel mendapatkan labar operasi atau keuntungan setinggi-tingginya. Hanya, Alhamdulillah, owner juga mampu memahami situasi. Kita tidak diam. Makanya, spirit stay strong itu terus digelorakan,” tambah Soegianto.
Keungulan Platinum Hotel Balikpapan adalah kata Soegianto, sangat menerapkan konsep protokol kesehatan secara internal dan bagi tamu yang menginap. Sehingga, ia mengajak seluruh karyawan tidak putus asa dengan tetap mengikuti anjuran pemerintah dalam menjalankan aktivitas seperti protokol kesehatan.
Ada aturan kaitan protokol kesehatan itu yang sudah jadi Standar Operasional Prosedur (SOP) hotel. Bagi tamu yang masuk hotel harus dicek suhu. Dan itu harus dipatuhi seluruhnya termasuk staf, karyawan hotel, supplier maupun vendor.
Bukan itu saja, saat tamu masuk hotel sudah ada dipasang bilik disinfektan yang sangat ramah manusia. Sebab, tidak menggunakan bahan kimia karena menggunakan asap cair. Cara kerjanya pun simple. Tamu berjalan memasuki bilik yang berdinding plastik transparan. Kabut putih memenuhi kamar tak berpintu yang mirip boks telepon umum itu. Sekilas, tak ada perbedaan dengan bilik disinfektan lainnya. “Tapi ini beda, bilik disinfektannya dapat membasmi kuman karena berupa ozon untuk sterilisasi tubuh. Sehingga, tamu yang lewat situ sudah bebas dari virus,” jelas Soegianto.
Bukan itu saja, dari pengamatan media ini, saat berada di depan receptionist, petugas hotel pun mempersilakan tamu untuk mencuci tangan dengan hand sanitizer yang disiapkan. Termasuk juga, tamu yang menginap barang-barang bawaannya yang masuk saku seperti jam tangan, masker, aksesoris, kunci ataupun kacamata yang berukuran sekitar 16,5 cm dapat dimasukkan kotak sterisasi Ultra Violote (UV) atau UV Sterilizer Box.
Pola kerja kotak sterlisasi pun mudah. Masukkan barang yang akan disterlisasi dan ditekan tombol pada bagian sebelah kiri untuk memulai .
“Ini lampu indikator harus menyala ketika proses sterilisasi mencapai 25 sampai 100 persen. Sampai proses selesai. Ya sekitar 3-5 menit. Tak lama kok,” ujar petugas receptionis hotel ketika media ini mencoba alat itu.
Bukan itu saja, hotel juga di tiap-tiap sudut menyiapkan hand sanitizer. Seluruh hotel selalu disemprot disinfektan rutin setiap hari. “Jadi bagi tamu tak perlu khawatir menginap di Platinum Hotel. Apalagi yang sering traveling. Kuncinya jangan ragu bertanya kaitan kebersihan hotel. Kita selalu memperhatikan tamu dan pengunjung,” ungkap Soegianto.
TERUS BERBENAH
Dalam usianya ke-5, Platinum Balikpapan terus berbenah. Sekarang pun masih aktif melayani tamu. Sejak pandemi pun pada bulan Maret, Hotel Platinum tetap beroperasi dengan mengikuti SOP protokol kesehatan.
“Kami juga membenahi roof top yang sekarang sudah beratap. Sehingga, tamu yang ingin santai bersama keluarga, handai tolan atau kerabat di roof top, tak khawatir hujan. Pokoknya, silakan menikmati Platinum Balikpapan sepuasnya,” promosi Soegianto.
Diakui Soegianto, Hotel Platinum Balikpapan ultah ke-5 karena dibangun pada tahun 2013 dan soft opening pada tanggal 1 Oktober 2015. Nah, kaitan soft opening itulah dijadikan momentum hari jadi Platinum Hotel and Convention Hall Balikpapan. “Di hari ultah ke-5 ini, kami berterimakasih kepada seluruh relasi dan karyawan. Tentu yang telah mendukung tumbuh dan berkembangnya Platinum Balikpapan. Tanpa relasi, kami bukan apa-apa. Dan, ayo terus kita Stay Strong untuk membangkitkan ekonomi Balikpapan,” pungkas Soegianto.
Selamat ultah ke-5 Platinum Hotel Balikpapan. Semoga selalu menjadi perusahaan perhotelan yang berkembang dan menghasilkan tenaga kreatif serta mendukung pertumbuhan ekonomi di Kaltim. May employess and Business the Successful. (sugito)