TINTAKALTIM.COM-Tim seleksi (timsel) warga berprestasi dan pelopor melakukan konsultasi sebanyak 186 pengusul dan dipilih 25 orang yang sudah dinilai dan akan diputuskan kemudian kepada Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME di rumah jabatan (rujab) Jalan Syarifuddin Yoes, Rabu (22/1).

Rombongan yang dipimpin Ketua Panitia HUT ke-128 Kota Balikpapan dr Andi Sri Juliarty didampingi Ketua Pansel Warga Beprestasi dan Pelopor Neny Dwi Winahyu dan anggota Sugito, Fachrul Roji, Ani Mufidah menjelaskan proses rangkaian penilaian dan kandidat yang telah dinilai berdasarkan sejumlah bidang. Sedang anggota lainnya berhalangan karena ada agenda rapat.
Bahkan, nama-nama yang sudah pernah mendapatkan penghargaan pun disampaikan ke walikota. Karena, itu sudah jadi persyaratan untuk didiskualifikasi. Sehingga, tak masuk dalam proses penilaian.

“Dari data ada sejumlah nama yang telah mendapatkan penghargaan di tahun-tahun sebelumnya. Catatan kita ada datanya Pak Wali,” kata dr Dio yang disambut Walikota agar diikuti regulasinya dan memilih pengusul yang belum dapat penghargaan.
Dalam konsultasi itu, baik dr Dio dan Neny menjelaskan bahwa proses penilaian mempertimbangkan sejumlah hal teknis baik prestasi, implikasi atau dampak bagi kota, inovasi, menjadi pendorong (trigger) dan juga jadi brand atau ikon secara individu.

Sharing dan konsultasi Walikota itu, timsel diberi kepercayaan penuh untuk menilai profesional sesuai kapasitas dan tetap mengedepankan sisi objektivitas serta menggunakan data akurat.
“Silakan saja dinilai profesional. Saya percaya dengan kerja-kerja timsel. Karena, terdiri dari berbagai kapasitas keilmuan,” kata Walikota Rahmad Mas’ud menjawab diskusi timsel.
MARATON
Menurut Neny, selama 1 minggu timsel bekerja maraton dari pagi hingga sore dan tahapannya melakukan verifikasi administrasi dan faktual dengan formasi lengkap selain dirinya, Fachrul Roji, Ani Mufaidah, Elizabeth, Sugito dan Nuryanti.

Dari penilaian itu, untuk warga berprestasi kata Neny, ada 123 usulan dan setelah diverifikasi lolos seleksi administrasi 88 usulan. Sehingga, timsel harus membedahnya.
“Rata-rata yang tak lolos seleksi administrasi karena ada syarat prestasi bukan di tingkat kota karena minimal prestasi tingkat provinsi selama 2 tahun terakhir,” kata Neny.
Sedang untuk usulan warga pelopor ada 63 usulan. Tentu, paling detail penilaiannya dan perdebatannya pada dampak yang dihasilkan untuk kepentingan masyarakat dan prestasi yang pernah diraih.

“Kita menggunakan bobot penilaian. Dengan parameter teknis kegiatan yang dilakukan sesuai bidang, dampak yang dihasilkan dan apakah memang nilai semangat juang (fighting spirit) dari pengusul itu tinggi. Sehingga, ini yang membuat harus bedah satu per satu data dan diskusinya agak lama,” kata Neny.
Dalam penilaian itu pun, ada yang unik. Secara data kapasitas dan pendidikan formalnya jauh dari kegiatan yang dilakukan. Misalnya, menguasai ilmu tertentu tetapi pekerjaan yang dilakukan jauh dari keilmuan itu dan sukses serta memberi dampak ke masyarakat. Bahkan, ada yang mengirimkan foto saja tanpa data.

“Untuk yang pelopor banyak aspek yang dilihat. Selain prestasi juga pengusul memiliki inovasi dan implikasi kegiatan di masyarakat. Juga sebagai inisiator kegiatan serta menjadi brand atau icon kegiatan,” kata Neny yang menambahkan, ada pula warga penggerak yang masuk dalam unsur pelopor.
Proses penilaian itu pun sharing dari Ketua Panhut dr Dio dilakukan. Agar menghasilkan data-data akurat. Karena, proses penilaian berdasarkan data yang masuk dari pengusul dan seluruh anggota pansel diminta memberi penilaian dan pandangan.
Sehingga, Neny dan anggota timsel bekerja ekstra yang masing-masing anggota harus menggunakan laptop dengan bagan proses penilaian menggunakan format microsoft excel yang data ditampilkan di big screen agar satu per satu dinilai secara transparan.
Dalam konsultasi itu, Walikota Balikpapan meminta mereka yang sudah masuk kualifikasi dipilih jadi 25 warga beprestasi, pelopor (termasuk penggerak) dibuatkan data dan kemudian nanti tinggal proses penyerahan penghargaan yang mendapatkan masing-masing dana pembinaan Rp7.500.000 dan pin emas.

Menurut Dio, penyerahan penghargaan (reward) akan dilakukan bertepatan dengan upacara HUT ke-128 Kota Balikpapan pada 10 Februari 2025 mendatang.
“Kita masih terus menggelar rapat. Bisa dilakukan saat upacara di Dome atau sidang paripurna istimewa DPRD dengan agenda HUT ke-128 Kota Balikpapan,” ungkap Dio.
Di bagian akhir Neny menambahkan, bahwa penilaian timsel mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Karena, dilakukan secara maraton dan berdasarkan data-data akurat dan pengusulan. “Percayalah, kita sangat objektif melakukan penilaian bahkan berdebat,” pungkasnya sambil menambahkan bagi yang belum terpilih tak berkecil hati dan yang berhasil diucapkan selamat atas karya-karya positifnya (gt)