TINTAKALTIM.COM-Tim pelaksana inventarisasi dan verifikasi aset Pelabuhan Kariangau dibentuk. Itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang melibatkan sejumlah instansi untuk bekerja yang salahsatu tugasnya melakukan pemutakhiran data pada pencatatan Barang Milik Negara (BMN) via aplikasi.

“SK Tim ini harus melibatkan tim dishub provinsi, dishub kota Balikpapan dan Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Balikpapan dan Provinsi Kaltim. Karena ada keterkaitan dalam tata kerja ke depan,” kata Kepala Seksi Prasarana Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim Agung Wibowo SH MH yang memimpin rapat perkembangan BMN di ruang rapat BPTD, Senin (18/11).
Rapat dihadiri pula jajaran Dishub Provinsi Kaltim serta tim dari BPTD yang juga nanti akan bekerja pada inventarisasi dan verifikasi aset.

Dikatakan Agung, rapat lanjutan sekaligus nanti membuat tim aset yang di-SK-kan, karena berdasarkan surat Itjen pada 25 Oktober 2024 telah dilakukan pembahasan tindaklanjut hasil audit Itjen terkait penatausahaan hibah aset antara kemenhub dan pihak terkait.

“Kita juga menindaklanjuti rapat di Hotel Orchard Jakarta pada 31 Oktober 2024. Ada sejumlah rekomendasi misalnya lahan Pelabuhan Kariangau tercatat di aset Pemkot Balikpapan dan ada juga aset Pemprov Kaltim. Makanya, SK tim itu untuk inventarisasi bersama,” kata Agung
Agung juga mereview kaitan tindaklanjut rapat di Jakarta di mana, Pemprov Kaltim bersedia untuk mengelola Pelabuhan Kariangau dan BPTD Kaltim berencana menghibahkan aset-aset sesuai ketentuan yang berlaku.

“SK itu nanti dibuat berdasarkan ketetapan Pak Kepala BPTD Kaltim Renhard Ronald selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Kami perlu memasukkan nama-nama instansi lain ke SK itu,” pinta Agung sambil meminta 2 orang dari Dishub Provinsi dan Balikpapan serta 1 orang masing-masing dari BPKAD Balikpapan dan provinsi.
Tim yang di-SK-kan nanti kata Agung, akan bekerja untuk memberi data dukung seperti surat kesediaan hibah, naskah perjanjian hibah hingga Berita Acara Serah Terima (BAST) aset
Dalam rapat yang dihadiri unsur Dishub Kaltim itu, Agung juga menjelaskan kaitan keberadaan aset Pemprov Kaltim dan aset Pemkot Balikpapan. Misalnya, luas areal Pelabuhan Kariangau sekitar 4,6 hektare

Agung juga membeber kaitan sejarah Pelabuhan Kariangau di mana pada tahun 2006, lintas penyeberangan itu pindah ke Kariangau yang sebelumnya di simpul Pelabuhan Somber. Karena sengketa, saat itu operasional dilaksanakan PT ASDP Balikpapan hingga tahun 2007 hingga penyerahan kepada UPT Pelabuhan Penyeberangan Kariangau Direktorat Jenderal Kementerian Perhubungan hingga tahun 2018 yang saat itu UPT berubah jadi BPTD Kaltim-Kaltara dan berubah menjadi BPTD Kaltim di tahun 2023.
Selain mempresentasikan gambaran umum operasional Pelabuhan Kariangau, Agung juga menyampaikan fasilitas penunjang seperti lapangan parkir, ruang tunggu, gedung kantor dan lainnya.
“Tetapi dari fasilitas itu yang sering dikeluhkan pengguna jasa dan operator adalah akses masuk pelabuhan dan akses keluar pelabuhan yang jalannya curam dan rusak. Ini sangat berbahaya dan harus dicarikan solusi karena terkait pelayanan,” kata Agung yang menambahkan jalan itu milik Pemprov Kaltim.
NAVIGASI
Selain kaitan fasilitas penunjang, menurut Agung di Pelabuhan Kariangau juga ada sarana bantu navigasi pelayaranan (SBNP) yang merupakan sistem yang berada di kapal yang didesain dan dioperasikan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi bernavigasi kapal atau lalu-lintas kapal
“Itu ada pelampung suar, rambu suar yang kondisinya baik. Tetapi, nanti bisa dilihat langsung di lapangan setelah SK tim itu dibuat,” kata Agung.

Dalam SK tim, Renhard Ronald nanti sebagai pengarah yang inventarisasi aset Pelabuhan Kariangau itu diketuai Kepala Sub Bagian Tata Usaha (TU) BPTD Kaltim Elba Iskandar dengan sekretaris Karolus Makin (Pengawas Pelabuhan Kariangau).
“Dalam tim ada juga dari BPTD Kaltim lainnya seperti Arif Rachman Hakim, Okta Rizanty, Christin Natalia Hutagalung, Alfian dan Harris Iqbal Pratama. Kita kombinasikan saja dalam tim agar inventarisasi BMN ini bisa cepat selesai dan dikerjakan superteam,” kata Agung Wibowo. (gt)