TINTAKALTIM.COM-Semua merasa senang dan semua menang. Itu yang tercermin saat peringatan puncak 17-an di RT 39 Kompleks BTN Kelurahan Margomulyo Balikpapan Barat. Momen berkesan itu dilaksanakan lewat jalan sehat dan santai serta pembagian beragam doorprize.
Kemeriahan lomba 17 Agustus sudah digelar sepekan sebelumnya. Ada suka cita anak-anak dan berbagai lomba yang diadakan menjadi pengingat perjuangan para pahlawan di masa lalu sekaligus momen berbagi hadiah dengan sesama.

“Terimakasih kepada semua warga yang telah mendukung acara HUT ke-79 RI. Partisipasi dan dukungan bapak-ibu menjadi wujud kebersamaan, kekeluargaan semoga di tahun mendatang acara bisa dilakukan lebih meriah. Mohon maaf jika masih ada kekurangan,” kata Ketua RT 39 Kompleks BTN Margomulyo Neneng Zuleha (Ipon) singkat usai warga finish melaksankan jalan sehat.

Warga berkumpul pukul 07.00 Wita. Hanya, didahului dengan senam aerobik. Instruktur memimpin di depan, senamnya dengan gerakan low impact (gerakan ringan), tetapi ibu-ibunya yang masuk usia lansia tak mampu mengimbangi.
“Bisa diganti yang ringan-ringan lah, encok kita kalau ngikuti lagu ini,” komentar Bu Narta yang sulit mengikuti gerakan instruktur.

Lagu diubah, lebih bernilai aerobic dance yang divariasi dengan gaya seolah menari. Ibu-ibu dan bapak-bapak di bagian belakang pun ikut berjoget tapi dengan gaya ‘seadanya’.
BERTEMU MAUNG
Jalan sehat dimulai, Ivan, Helen yang merupakan panitia dipimpin ketuanya Rosdiana alias Dian, memberi petunjuk. Jalan menuju kawasan Wisma tetapi di sekitar ‘Bundaran Pertamina’, kondisinya padat sebab warga RT lainnya pun menggelar jalan sehat.

“Memang semua minggu ini jalan sehat, ada RT 40, RT 41 dan kita RT 39 Margomulyo. Jalurnya sama sehingga bertemu,” kata Neneng Zuleha.
Di bundaran itu, warga dikejutkan dan menyaksikan penampilan badut yang menyerupai maung atau macan berwarna putih. Sebagian menyebut menyerupai khodam alias perewangan Prabu Siliwangi dari Bandung.

“Wah perewangan-nya bersandar di pohon. Kita terus saja,” celetuk warga yang melintasi sosok badut maung siliwangi dan jadi tontonan warga.
URAP DAN IKAN ASIN
Dian mengatakan, doorprize jalan sehat kali ini beragam. Itu berkat dukungan semua pihak termasuk juga dari Walikota H Rahmad Mas’ud SE ME dan dukungan corporate social responsibility (CSR) perusahaan sekitar dan donatur warga RT 39.

“Kita bagi sama rasa dan sama rata. Ini juga berkat koordinasi dengan panitia dan Bu RT Neneng. Insya Allah warga menikmatinya semua,” jelas Dian.
Jika di tempat lain, warga makannya dibagi berupa nasi kuning. Di lingkup RT 39 BTN justru berbeda. Ibu-ibunya gotong-royong memasak sendiri. Menunya beragam, ada urap, ikan asin, tempe bacem, ikan ayam dan lainnya.

“Urapnya enak dan joss. Makanya saya tambah,” kata Yoni Supriyono, Mas Anto yang sangat menikmati urap buatan ibu-ibu yang diolah di kediaman Bu Siswanto.
DOA AGUSTUS
Sebagai refleksi wujud rasa syukur atas anugerah besar dari Allah juga sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa para pahlawan sekaligus memumpuk semangat nasionalisme dan persatuan di lingkup kompleks BTN, doa dipanjatkan
Doa Agustusan dipimpin Ustaz H Nursalim yang juga imam Masjid Asy-Syifa. Ia memanjatkan doa, agar warganya kompak selalu dalam lindungan Allah dan diberi kesehatan serta kampung aman.

“Kita doakan juga saudara-saudara kita yang sedang terbaring sakit semoga disembuhkan dan diangkat Allah penyakitnya. Dan kita yang sehat dapat berbuat serta beratkvitias untuk kebaikan di masyarakat dan lingkungan,” ungkap Nursalim.
Acara puncak HUT ke-79 RI di Kompleks BTN khususnya RT 39 itu, berjalan penuh kekeluargaan. Rata-rata warga mengungkapkan rasa suka-cita dan saling menikmati rasa makanan. Tetapi, ada pula lomba tambahan untuk anak-anak mengupas telur. Jasmine juaranya anak dari Bu Rina Sepnita

Warga makan rata-rata dengan muluk alias menggunakan tangan. Kendati sendok disiapkan. “Biar kalau kebiasaan muluk itu lebih enak kok makannya,” ujar istri dr Ahyar.
Memang budaya makan dengan tangan adalah salah satu kesamaan yang tampak pada acara makan-makan di tempat lainnya. Itu menunjukkan sama derajat, status sosial, kedudukan dan lainnya.

Dan itulah tujuan puncak acara Agustusan itu digelar adanya kekompakan dan kebersamaan tanpa melihat strata. Warga semua rata-rata gembira menunggu doorprize dan makan bersama. Sehingga, ada yang minta segera makan karena hidangan makanan sudah siap.

“Urapnya menggoda dan ikan asin. Jadi adem-adem gini enak makan dipercepat,” kelakar H Dedy yang tampaknya keberuntungan (lucky) pada dirinya karena memboyong 4 jenis doorprize.
Ungkapan Dedy, direspons panitia. Bapak-bapaknya yang duduk di gazebo pun senang. Seolah panitia mengingatkan warga dengan slogan minuman ringan (soft drink) Sprite era sebelumnya: Kutahu yang Kumau.

Dan akhirnya bapak-bapak dan ibu-ibunya pun beranjak menuju tempat makan. Karena hujan, sebagian harus makan di pelataran masjid sambil berteduh.
Semuanya terlihat sangat menikmati: Semua senang, semua merasa menang karena mendapatkan ragam doorprize. Terlebih keluarga Herlambang, karena mendapat grand prize. Terimakasih panitia, ketua RT dan seluruh warga. Jaga kekompakan dan Merdeka!. (gt)